Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Al-Hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu `Alaa Sayyidil Mursalin, Wa `Alaa `Aalihi Waashabihi Ajma`in, Wa Ba`d
KEMUSYRIKAN DALAM KEMASAN MENARIK Fenomena yang semakin marak baik dilingkungan kita ataupun dimedia masa yang mengkampanyekan kemusrikan dengan Bahasa Ramalan dan Para Peramal,istilah ini mencakup setiap orang yang mengklaim mengetahui hal-hal gaib, baik tentang masa mendatang atau yang ada pada hati manusia, baik dengan cara berhubungan dengan jin, atau melihat (mengamati), atau dengan menggaris-garis di pasir atau membaca alas gelas minum atau dengan cara lainnya.Perbuatan menjadi peramal adalah perbuatan dosa. Dan tidak ada peramal kalau tidak ada orang yang datang minta diramal. Karena itu, hadits nabi bukan hanya melarang praktek meramal, tetapi mendatangi peramal pun juga dosa. 1. Shalatnya Tidak Diterima 40 Hari Disebutkan bahwa shalatnya tidak diterima sebanyak empat puluh hari. Nauzu billahi min zalik. Rasulullah saw bersabda: Siapa yang mendatangi arraf lalu ia menanyakan sesuatu dan membenarkannya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari. (HR Muslii dan Ahmad) 2. Kufur kepada Agama Islam Barangsiapa mendatangi Kahin (dukun), lalu membenarkan apa yang diucapkannya, niscaya ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. (HR Abu Daud, at-Tirmidz Ibnu Majah, Ahmad dan ad-Darimi) Sebab, di antara (ajaran) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. adalah bahwa hal-hal yang gaib tidak ada yang mengetahuinya selain Allah. Allah berfirman: Katakanlah: Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah." (QS An-Naml 65) Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya selain Dia sendiri. (QS AI-Anam: 59) (Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya. (QS Jin: 26 - 27) Bahkan Nabi Muhammad saw sendiri tidak mengetahui hal-hal ghaib kecuali yang diberitahukan Allah kepadanya melalui wahyu, karenanya Allah berfirman kepadanya: Katakanlah, Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah, dan sekiranya aku men getahui yang gaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman." (QS Al-Araf: 188) Begitu juga jin, yang oleh para tukang sihir dan dukun dimintai pertolongan, mereka juga tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui hal-hal gaib. Al-Quran menceritakan bahwa jin-jin Nabi Sulaiman alaihis-salam tidak mengetahui kematian beliau. Maka tatkala ia (Sulaiman alaihis-salam) tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka men getahui yang ghaib, tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan. (QS Saba: 14). Karena itu, membenarkan para dukun dan peramal -yang mengaku mengetahui hal yang gaib- adalah pengingkaran (kufur) terhadap ayat-ayat yang telah diturunkan Allah. Jika mendatangi dan membenarkan mereka demikian buruk kedudukannya dalam agama, maka bagaimana dengan para dukun dan peramalnya sendiri? Mereka telah melepaskan diri dan agama dan agama berlepas diri dan mereka, sebagaimana dalam hadits: Tidak termasuk golongan kami orang yang melakukan tathayyur atau minta di-tathayyur, atau menjadi dukun atau minta dibuatkan perdukunan untuknya, atau menyihir atau minta disihirkan untuknya. (HR Al-Bazzar dengan isnad jayyid) Tathayyur berfirasat buruk, merasa bernasib sial, atau meramal bernasib buruk karena melihat burung, binatang atau apa saja. Anehnya Virus-virus ini selalu dihembuskan oleh negara ini dengan berbagai cara bahkan melalu SMS,inilah akibat dari penguasa yang tidak mempunyai wawasan yang luas terhadap Agama Islam yang hanya menganggap Islam itu hanya Sholat,puasa,zakat dan Haji,Apakah pantas negara kita ini mendapatkan Rahmat dari Allah SWT apabila kita selalu berkutat dengan kemusyrikan Televisi yang hampir setiap saat mengiklankan kemusyrikan-kemusyrikan dan kemaksiatan baik melalui Film,Sinetron,dll. Berhati-hatilah Teman-teman dan saudara-saudaraku,ini adalah peninggalan Jahiliyah yang kembali dimunculkan kembali karna ketidak percayaannya terhadap Allah SWT.tetaplah berjalan diatas Tauhid yang Benar tanpa sedikitpun mempersekutukan Dia[Baca:Allah] ''Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui ''[Ar Ruum/30.30] ''Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat"Sembahlah Allah , dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya . Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan''[An Nahl/16.36] Thaghut ialah:Setan dalam bentuk Manusia.atau manusia yang telah dikuasai oleh Setan,Iblis. Saya rasa semua Nash-nash yang ada secara ekplisit dan valid mengatakan Perdukunan atau paranormal,ramalan,dll itu suatau yang sangat di Haramkan Allah SWT. Dukun adalah Orang Jahil Dan Paranormal atau Dukun ini semakin banyak bermunculan berkata Ulama tentang ini: Dukun adalah orang yang menyatakan kepada manusia (bahwa dia mengetaui) perkara-perkara ghaib yang belum terjadi dan perkara yang ada di dalam hati seseorang. Ibnul Atsir t mengatakan: Dukun adalah seseorang yang selalu memberikan berita tentang perkara-perkara yang belum terjadi pada waktu mendatang dan mengaku mengetahui segala bentuk rahasia. Memang dulu di negeri Arab banyak terdapat dukun seperti syiqq, sathih dan selainnya. Di antara mereka (orang Arab) ada yang menyangka bahwa dukun itu adalah para pemilik jin yang akan menyampaikan berita-berita kepada mereka. Di antara mereka ada pula yang menyangka bahwa dukun adalah orang yang mengetahui perkara-perkara yang akan terjadi dengan melihat kepada tanda-tandanya. Tanda-tanda itulah yang akan dipakai untuk menghukumi kejadian-kejadian seperti melalui pembicaraan orang yang diajak bicara atau perbuatannya atau keadaannya, dan ini mereka khususkan istilahnya dengan tukang ramal, Seperti seseorang mengetahui sesuatu yang dicuri dan tempat barang yang hilang dan sebagainya. (An-Nihayah fii Gharibil Hadits, 4/214) Al-Lajnah Ad-Da`imah (Lembaga Fatwa Kerajaan Arab Saudi) mengatakan: Dukun adalah orang yang mengaku mengetahui perkara-perkara ghaib atau mengetahui segala bentuk rahasia batin. Mayoritas dukun adalah orang-orang yang mempelajari bintang-bintang untuk mengetahui kejadian-kejadian (yang akan terjadi) atau mereka mempergunakan bantuan jin-jin untuk mencuri berita-berita. Dan yang semisal mereka adalah orang-orang yang mempergunakan garis di tanah, melihat di cangkir, atau di telapak tangan atau melihat buku untuk mengetahui perkara-perkara ghaib tersebut. (Fatawa Al-Lajnah Ad-Da`imah, 1/393-394) Mayoritas yang terjadi di tengah umat ini adalah pemberitaan yang dilakukan oleh jin-jin terhadap para wali mereka dari kalangan manusia yaitu berita-berita tentang perkara ghaib yang akan terjadi di muka bumi. Orang-orang jahil menyangka bahwa itu adalah sebuah kasyaf (ilmu membuka tabir) dan sebuah karamah. Dengan itu banyak orang tertipu dan menyangka bahwa yang memberitahukan perkara tadi adalah seorang wali Allah padahal dia adalah wali setan. Hukum Perdukunan Dari penjelasan di atas maka tidak ada keraguan lagi tentang hukum perdukunan itu adalah haram. Ibnu Abil Izzi t mengatakan: Bukan satu orang dari ulama telah menukilkan ijma tentang keharamannya (keharaman dukun) seperti Al-Imam Al-Baghawi, Al-Qadhi Iyadh, dan selain mereka. (Syarah Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah, hal. 341) Perdukunan adalah sebuah kesyirikan kepada Allah k dan pelakunya adalah kafir, keluar dari agama, karena mereka meyakini tahu perkara-perkara ghaib, sedangkan permasalahan ghaib merupakan kekhususan ilmu Allah k. Tindakan menyekutukan Allah k dalam salah satu sifat-Nya termasuk dari kesyirikan, disamping juga merupakan pendustaan terhadap firman Allah yang berbunyi: Katakan bahwa tidak ada seorangpun yang ada di langit dan di bumi mengetahui perkara ghaib selain Allah dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. (An-Naml: 65) Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun lalu dia membenarkan apa yang dikatakan maka sungguh dia telah kufur kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad. Hadits ini di keluarkan oleh Al-Hakim dan beliau menshahihkannya, disepakati oleh Al-Imam Adz-Dzahabi dan dishahihkan pula oleh Asy-Syaikh Al-Albani t di dalam Al-Irwa, Shahih Sunan Abu Dawud Shahih Sunan Ibni Majah Al-Misykat dan di dalam kitab Adab Az-Zafaf hal. Diriwayatkan juga oleh Abu Dawud, Ahmad,Ibnu Majah Al-Baihaqi Ibnu Jarud , Ad-Darimi no. 1141 dan Ath-Thahawi dalam Musykilul Atsar Al-Imam Ibnu Abil Izzi t mengatakan: Kalau demikian keadaan orang yang mendatanginya lalu bagaimana tentang orang yang ditanya/didatangi (yaitu dukun)? (Syarah Al-Aqidah Ath-Thahawiyah, hal. 341) Semoga tulisan ini bisa membawa kita kembali benar-benar menjadi Manusia yang FITRAH Suci dari bentuk Kemusyrikan Apapun bentuk dan jenisnya. Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh. [EMAIL PROTECTED] Jakarta 01 oktober 2006