________________________________

From: Budi Ari
Sent: Monday, April 30, 2007 9:25 AM
Subject: Dakwah Tauhid Hingga Akhir
 
  
Dakwah Tauhid Hingga Akhir
Dari al Harits an Najrani, di bertutur, "Lima hari sebelum kematian
beliau, aku mendengar Rasulullah ShallallaHu 'alaiHi wa sallam bersabda,
'Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kalian, mereka biasa
menjadikan kubur Nabi-nabi mereka serta orang-orang shalih diantara
mereka sebagai tempat ibadah, maka janganlah kalian menjadikan
kubur-kubur sebagai mesjid, sesungguhnya aku melarang kalian melakukan
perbuatan itu'" (HR. Ibnu Abi Syaibah, Syaikh al Albani mengatakan,
"Sanadnya shahih berdasarkan syarat Muslim", lihat Kitab Tahdziir as
Saajid hal. 51) 
Dalam Kitab Shahiih-nya, Imam al Bukhari meriwayatkan dari Aisyah dan
Ibnu Abbas radhiyallaHu 'anHumaa, mereka berkata,
"Ketika Rasulullah ShallallaHu 'alaiHi wa sallam sedang menderita sakit
yang menyebabkan kematian beliau, maka diletakkanlah sebuah kain di atas
wajahnya.  Jika beliau kesulitan bernafas, dibukalah kain itu dari
wajahnya.  Dalam keadaan demikian beliau bersabda,
'Laknat Allah bagi orang Yahudi dan Nashrani.  Mereka mejadikan kuburan
Nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah'.
Beliau memperingatkan dari apa yang mereka perbuat" (Fathul Baari Syarh
Shahiih al Bukhari VI/4)
Imam Ahmad dalam Musnad-nya (no. 7353), Ibnu Sa'd, Abu Ya'la dalam
Musnad-nya dan Abu Nu'aim dalam Kitab al Hilyah dengan sanad shahih dari
Abu Hurairah radhiyallaHu 'anHu.  Dia mengatakan bahwa Rasulullah
ShallalaHu 'alaiHi wa sallam bersabda,
"Ya Allah, janganlah Kau jadikan kuburku sebagai sesuatu yang disembah.
Semoga Allah melaknat orang-orang yang menjadikan kubur-kubur Nabi
mereka sebagai tempat ibadah" (Tahdziir as Saajid, hal. 18)
Maraji' :
Ensiklopedi Larangan dalam Syari'at Islam, Syaikh Muhammad Basyir ath
Thahlawi, Media Tarbiyah, Bogor, Cetakan Pertama, Ramadhan 1427
H/September 2006 M.
Semoga Bermanfaat.


Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik, dan Dia mengampuni dosa selain (syirik) itu bagi siapa yang
dikehendaki-Nya.  Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh ia
telah berbuat dosa yang besar" (QS. An Nisaa' : 48)
 
Dari Abu Dzar ra., Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal
dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka
pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari) [Hadits ini terdapat pada Kitab
Shahih Bukhari] 


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke