http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/112006/15/0101.htm


Uu Rukmana Sesalkan Kebijakan Presiden Soal UKP3R 
SBY-JK Cukup Sampai 2009 
JAKARTA, (PR).-
Partai Golkar Jabar hanya akan mendukung Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla 
hingga akhir masa jabatannya. Setelah itu, Golkar Jabar mendukung Jusuf Kalla 
menjadi calon presiden pada Pemilu 2009.

"Menjadi oposisi jelas sulit untuk kami. Sebab, wapres adalah Ketua Dewan 
Pimpinan Pusat (DPP) Golkar. Makanya, kita akan tetap mendukung hingga akhir 
masa jabatan, sambil terus mengkritisi setiap kebijakan yang diambil," tutur 
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat, Uu Rukmana, kepada 
"PR" semalam di Jakarta.

Sementara itu, kekhawatiran munculnya usulan pencabutan dukungan Partai Golkar 
kepada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla dari sebagian besar 
DPD dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar ternyata tidak terjadi.

Dalam sesi pandangan DPD Golkar yang berlangsung Selasa (14/11) di Jakarta 
Convention Centre (JCC), sebagian besar dari 32 DPD Golkar tidak menyinggung 
masalah pembentukan Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program dan Reformasi 
(UKP3R) dan tuntutan pencabutan dukungan kepada pemerintah.

Terkait UKP3R, Uu Rukmana mengatakan, pihaknya menyesalkan kebijakan presiden 
yang tidak berdasarkan kesepakatan dengan wapres, dalam masalah pembentukan 
UKP3R

"Apalagi, orang-orang yang diangkat oleh SBY dalam unit tersebut adalah mereka 
yang dulu mendukung konsep dekrit untuk membubarkan Golkar. Bukan kami takut, 
tapi kesal saja. Namun, karena sudah telanjur, ya silakan saja jalankan UKP3R 
itu," tutur Uu Rukmana. 

Uu mengkhawatirkan, UKP3R tersebut akan dipakai untuk "memukul" Golkar yang 
akhirnya akan merusak tatanan yang sudah baik dalam tubuh partai berlambang 
pohon beringin tersebut. 

Golkar Jawa Barat juga menolak pembentukan lembaga baru dalam struktur 
kepengurusan Partai Golkar. "Cukup peningkatan kinerja saja. Sebab, untuk 
membentuk sebuah lembaga atau badan baru, harus melalui musyawarah nasional 
(munas) lagi. Hal itu jelas akan menghambat kerja partai," ujar Ketua DPD 
Partai Golkar Jawa Barat, Uu Rukmana.

Usulan pembentukan lembaga baru sempat dimunculkan oleh segelintir anggota DPD 
Golkar. Alasannya, dengan kesibukannya sebagai wakil presiden, Jusuf Kalla 
menjadi sulit ditemui oleh kader daerah.

Seperti yang diusulkan DPD Golkar Provinsi Lampung, tentang pembentukan dewan 
harian yang dipimpin seseorang yang duduk di DPP Golkar. "Kita bukan minta Pak 
JK mundur. Kita melihat selama ini ada protokoler karena posisi beliau sebagai 
wapres. Jadi tidak komunikatif. Kalau kita dari daerah mau ketemu, itu 
terhambat," ujar Sekretaris DPD Partai Golkar Lampung Oktaviano.

Pandangan DPD

Sementara itu, dalam sesi pandangan umum yang dibacakan DPD-DPD Golkar di 
hadapan Ketua Umum M. Jusuf Kalla, hanya sedikit daerah yang terang-terangan 
menuntut pencabutan dukungan kepada pemerintahan SBY. DI Yogyakarta salah 
satunya yang masih menyoal secara terang-terangan tentang UKP3R dan penarikan 
dukungan terhadap pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono.

Ketua DPD Partai Golkar DI Yogyakarta Gandung Pardiman menyatakan, partai ini 
sudah cukup alasan untuk menarik dukungan politik partai terhadap pemerintahan 
Presiden SBY. Dia mengatakan, dukungan terhadap pemerintah hanya bisa 
dipertahankan apabila partai tetap memiliki posisi yang bermartabat, tidak 
terkesan partai menjual diri untuk kekuasaan. 

"Kalau mendukung pemerintah ternyata tidak memiliki nilai tambah, pilihan 
menjadi partai netral bisa dilakukan," kata Gandung. 

Dia menegaskan, "Dulu kita mendengar semboyan SBY-JK 'bersama kita bisa', tapi 
sekarang mulai menjadi 'bersama kita tidak bisa'. Apakah ini karena ada 
semboyan 'sendirian pun saya juga bisa'," kata Pardiman, yang disambut tepuk 
tangan para peserta rapimnas. 

Dia menyinggung kasus pembentukan UKP3R, sebagai cermin presiden telah 
menjalankan hak prerogatif secara sepihak. Padahal, presiden dalam melaksanakan 
hak ini tidak bisa berdiri sendiri, harus melibatkan wakil presiden.

DPD Golkar Sumatra Utara sedikit menyinggung masalah UKP3R. Seperti halnya DPD 
Partai Golkar DI Yogyakarta, Sumatra Utara menuntut penarikan dukungan 
partainya terhadap pemerintahan SBY.

Gagasan lain yang disampaikan DPD-DPD adalah pencalonan M. Jusuf Kalla sebagai 
calon presiden dalam Pemilu Presiden-Wakil Presiden 2009. Kemudian pembentukan 
Dewan Pengurus Harian (DPH). Alasannya, posisi ketua umum yang merangkap wakil 
presiden dan wakil ketua yang juga merangkap ketua DPR, memengaruhi kinerja 
partai ini. (A-84/A-154

Kirim email ke