Poin yang cukup menarik adalah poin kedua; bush adalah pelanggar HAM berat.
Setahu saya ada penolakan terhadap konsep HAM oleh sebagian orang, karena
bagi mereka yang terpenting adalah Hak Asasi Tuhan. Ada komentar lain bahwa
HAM adalah agenda barat (kalau saya punyanya sih agenda saku sama agenda
meja). Namun sangat menarik kalau kemudian ternyata Koalisi Ganyang Bush
(KGB) akhirnya sadar manfaat konsep Ham dalam menilai tatanan dunia yang
tidak adil ini. Semoga mulai saat ini hak asasi manusia juga bisa diakui
keberadaannya. Paling tidak konsep ini bermanfaat kalau suatu saat nanti
kita mau menyeret Bush ke pengadilan perang atau pengadilan HAM.

 

 

Bush Tidak Layak Menjadi Tamu

Bush tidak layak dijadikan tamu sebab Bush adalah penjahat dunia. Hal ini
didasarkan pada beberapa hal, antara lain:

1.      Bush adalah penjahat perang. Pembantaian massal AS di Irak sejak
tahun 2003 menelan korban jiwa 655 ribu orang. Belum lagi di Afganistan.
Ratusan ribu nyawa anak-anak, wanita, orang tua dan penduduk sipil yang
tidak bersalah melayang. Ribuan anak-anak lahir cacat akibat radiasi senjata
pemusnah massal yang mereka gunakan. Mereka tidak dapat sekolah, apalagi
bermain. Ribuan bangunan hancur dan porak-poranda; kesucian al-Quran dan
masjid diinjak-injak, kehormatan wanita dicabuli.
2.      Bush adalah pelanggar HAM berat. Ketika sejumlah negara bersemangat
melakukan perang melawan terorisme (war on terrorism) yang dipimpin oleh
Bush menyusul Peristiwa 9/11 yang menewaskan 3000 orang, sungguh aneh jika
dunia tidak bereaksi apa-apa terhadap kebiadaban yang dilakukan Bush di Irak
Afganistan, Palestina dan di negara lain yang menewaskan ratusan ribu jiwa;
juga menghancurkan tidak hanya satu gedung, tetapi hampir seluruh
infrastruktur di negara itu. Jika kepada Osama bin Ladin yang dituduh
menghancurkan gedung WTC (meski belum berhasil dibuktikan dengan fair),
dunia tampak begitu membenci, mengapa kepada Bush yang jelas-jelas telah
melakukan kejahatan kemanusiaan dan kebiadaban luar biasa di berbagai
belahan di dunia mereka tidak bertindak apa-apa?

Jika demikian, dimana letak hak hidup? Dimana penghormatan terhadap wanita,
hak anak, hak pribadi? Orang-orang yang melawan penjajahan tanpa diadili
disiksa di Abu Ghraib. Pihak yang diduga teroris, tanpa bukti, diperlakukan
lebih dari hewan di Guantanamo. Dimana letak kemanusiaan itu? Al-Quran
diinjak-injak, lalu dimasukkan ke kloset di Guantanamo oleh serdadu AS.
Dimanakah letak kebebasan beragama itu?
3.      Bush adalah teroris. Peledakan di Bali menewaskan 200 orang,
pelakunya disebut teroris. Pada peledakan WTC 11/9/2001, pelaku yang
menewaskan 3000 orang juga disebut teroris. Lalu apa yang harus dikatakan
pada orang yang membunuh 655 ribu orang Irak? Bukankah Bush lebih layak lagi
disebut teroris?
4.      Bush adalah pendukung penjajahan yang dilakukan Israel. Dunia
mengetahui bahwa Israel merampas tanah Palestina sejak 1948. Sampai sekarang
Israel menjajah negeri tempat Isra Mi'raj tersebut. Dunia pun tahu, AS-lah
yang mendukung Israel dalam hal dana, persenjataan, maupun dukungan politik.
Karenanya, Bush adalah pendukung dan pelaku penjajahan.
5.      Bush adalah perampas kekayaan. Melalui sejumlah perusahaannya,
seperti Exxon Mobil Oil, Freeport, Caltex dan lainnya, AS telah menjarah
kekayaan alam negeri kaum Muslim, termasuk Indonesa. Jadi, sangat
mengherankan jika orang seperti Bush, yang merupakan pemimpin negara
penjajah, justru disambut dengan penuh hormat bagai tamu agung yang akan
membawa berkah. 

Agenda AS

Kedatangan Bush memang didasarkan pada kehendak Pemerintah Indonesia. Hal
ini diakui Wakil Presiden Jusuf Kalla, "Insya Allah Bush akan datang pada
November. Itu sudah diatur sendiri oleh Departemen Luar Negeri," ujar Kalla
dalam konferensi pers Jumatan (20/10/2006) . Tampaknya, ada sesuatu yang
ditutup-tutupi oleh Pemerintah Indonesia. Juru Bicara Kepresidenan Andi
Malarangeng dan Dino Patti Djalal selalu menutup mulut rapat-rapat ketika
ditanyai soal itu. Bahkan Duta Besar Amerika Serikat B. Lynn Pascoe yang
berkunjung ke kantor Wakil Presiden mengaku, tidak ada yang bisa dikatakan
soal kunjungan Bush ke Indonesia. Pembicaraan bersifat rahasia, artinya
pembicaraan urgen, tetapi tidak boleh diketahui oleh masyarakat. 

Menteri Luar Negeri Indonesia Hassan Wirajuda mengatakan, "Pertemuan akan
mendorong kerjasama bilateral Indonesia dan AS lebih luas, terutama di
bidang yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat, misalnya upaya pencapaian
Millenium Development Goals berupa pengurangan kemiskinan, pelayanan
kesehatan, dan pendidikan. Dengan kata lain, hal-hal yang berkaitan dengan
soft power." (6/11/2006). 

Menlu, Menhan Juwono Sudarsono, dan Juru Bicara Andi Mallarangeng
mengungkapkan hal senada, bahwa kedatangan Bush di Indonesia sama sekali
tidak akan menyinggung masalah politik dan militer. ''Yang akan dibahas
justru hal lain seperti pendidikan, kesehatan, serta penanggulangan
bencana,'' katanya. Bahkan Andi menegaskan tidak akan ada pembicaraan
tentang terorisme.

Namun, harus dicermati bahwa sebenarnya ada beberapa hal yang menjadi tujuan
utama dari kunjungan tersebut, di antaranya:

1.      Pengokohan terhadap Indonesia sebagai 'mitra' AS. Hal ini dapat
dilihat dari pernyataan Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice beberapa
waktu lalu saat menyatakan Indonesia adalah kawan AS. Dewan Keamanan
Nasional AS, Stephen Hadly menyatakan (9/11/2006) menyebutkan, "Lawatan ini
dilakukan untuk menjalin kerjasama dengan mitra-mitra AS." Jelaslah, pada
saat rakyat menentang perilaku dan kehadiran Bush, AS justru ingin
mempertegas bahwa sikap Pemerintah Indonesia berada di pihak AS. Inilah
politik AS sejak peristiwa WTC, yakni ingin setiap pemerintah menyatakan
secara tegas bahwa mereka berada di pihak AS. Pada sisi lain, penguasa
Indonesia justru lebih menunjukkan ketaatannya pada Bush.
2.      Di Gedung Putih, Stephen Hadly (9/11/2006) menyebutkan pembicaraan
yang akan dilakukan dalam lawatan Bush. Ada tiga hal yang akan dibicarakan,
yakni terorisme, kebebasan, dan perdagangan bebas tarif. Dilihat dari agenda
seperti ini ada beberapa hal yang penting dipahami: 

1.      Ke depan "perang melawan terorisme" (sesuai definisi AS) akan tetap
mewarnai kehidupan politik. Umat Islam yang menghendaki penerapan Islam
secara kâffah akan tetap dihubung-hubungkan dengan teror. Lebih dari itu,
kedatangan Bush akan menuntut penerapan RUU Intelijen yang saat ini tengah
digodok, yang sebenarnya mengandung banyak cacat, untuk membungkam dan
menghancurkan kelompok tertentu, khususnya Islam.
2.      Kebebasan yang dimaksudkan Bush antara lain kebebasan beragama.
Sebab, kebebasan beragama selalu menjadi standar penilaian HAM ala AS. Pada
sisi lain, kebebasan dimaksud lebih pada liberalisme. Oleh sebab itu,
liberalisme yang saat ini banyak ditentang oleh berbagai kalangan di
Indonesia akan mendapatkan 'ruh' politiknya lagi. Isu pembangunan rumah
ibadah, pemurtadan, bertebarannya aliran sesat, kurikulum berbasis gender,
dll dikehendaki AS untuk tetap bercokol di Indonesia.
3.      Penjajahan ekonomi yang makin menggila. Di tengah isu kedatangan
Bush, Duta Besar Amerika Serikat B. Lynn Pascoe (20/10/2006) datang ke
kantor Wapres. Ia mengaku, kedatangannya kali ini menindaklanjuti
pembicaraan- pembicaraan dengan Kalla saat berkunjung ke Amerika beberapa
waktu lalu, yaitu kerjasama ekonomi dan investasi. Kalla mengamini
pernyataan Pascoe. Menurutnya, dirinya banyak berbicara tentang millenium
goal, hubungan investasi Indonesia-AS, dan beberapa hal seputar pertanian.
Inilah sebenarnya soft power itu. Namun, jangan lupa, landasannya adalah
pasar bebas yang meniadakan tarif masuk. Karenanya, di dalamnya akan
mengandung pembicaraan kontrak investasi seperti Exxon di Natuna, atau impor
produk pertanian dari AS yang dapat mengalahkan produk pertanian dalam
negeri. Ingatlah, pasar bebas adalah cara AS dan sekutunya untuk menjajah
ekonomi Dunia Ketiga. Ke depan, ekonomi Indonesia akan semakin liberal.
Komposisi orang di UKP3R yang baru saja dibentuk menggambarkan akan semakin
menguatnya kebijakan neo-liberal di bidang politik dan ekonomi Indonesia. 

3.      Tindak lanjut pembicaraan tentang Proliferation Security Initiative
(PSI). Sebelumnya, terjadi kunjungan berturut-turut dua petinggi AS bidang
keamanan ke Indonesia dalam waktu berdekatan, yaitu Menlu AS Condoleeza Rice
(14-15 Maret 2006) dan Menhan AS Donald Rumsfeld (6 Juni 2006). Keduanya
sama-sama berupaya untuk meyakinkan (baca: menekan) Pemerintah Indonesia
untuk bergabung dalam PSI. Saat itu, dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR
(12/6/2006), Menko Polhukam Widodo AS meminta DPR agar tidak serta-merta
menolak PSI. Setelah pembicaraan tingkat menteri, AS ingin membicarakannya
di tingkat kepala negara/pemerintahan . Hal ini dapat dimengerti karena Bush
dalam Pidato Kenegaraannya pada 2 Februari 2005 menyatakan, "Kita
bekerjasama dengan 60 pemerintahan dalam Proliferation Security Initiative
untuk mendeteksi dan menghentikan aliran bahan-bahan berbahaya. Kita
bekerjasama erat dengan pemerintahan di Asia untuk meyakinkan Korea Utara
agar meninggalkan ambisi nuklirnya. Pakistan, Arab Saudi, dan sembilan
negara lainnya telah menangkap atau menahan teroris anggota al-Qaeda. Selama
empat tahun ke depan, pemerintahan saya akan terus membangun koalisi yang
akan mengalahkan segala bahaya yang mengancam zaman ini. Dalam jangka
panjang, perdamaian yang kita upayakan hanya bisa diraih dengan menghapuskan
semua kondisi yang mendorong radikalisme dan ideologi-ideologi pembunuhan."
(dimuat dalam website resmi Kedubes AS di Jakarta, http://www.usembass
yjakarta. org <http://www.usembassyjakarta.org/> ).
4.      Terkait dengan hal tersebut, AS juga akan meminta (baca: memaksa)
dukungan Indonesia terkait isu penjatuhan sanksi oleh AS atas Iran dengan
dalih senjata nuklir yang dikembangkan Iran. Hal ini wajar belaka, sebab
Indonesia merupakan negara Muslim terbesar, bahkan anggota tidak tetap Dewan
Keamanan PBB. Jika Indonesia menyetujuinya, hal ini akan menjadi legitimasi
bagi AS untuk kembali menduduki negeri Islam berikutnya, yakni Iran. Ingat,
sesaat setelah peledakan gedung WTC, Bush menyatakan ada tiga poros
kejahatan: Irak, Iran, dan Korea Utara. Pada sisi lain, Indonesia dipuji AS
sebagai negara moderat. Salah satu fokus penelitian di Indonesia oleh
LSM-LSM yang mendapatkan dana dari asing pun berkisar pada tema untuk
melegitimasi bahwa Indonesia moderat. Dalam tataran ini, Menlu AS awal
Oktober lalu menyatakan, "Negara-negara moderat tidak ingin melihat Iran
terlalu kuat di kawasan ini (Timur Tengah)." 

Wahai kaum Muslim:
Ingatlah firman Allah SWT:

]إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ
وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَنْ
تَوَلَّوْهُمْ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ[

Sesungguhnya Allah melarang kalian untuk menjadikan sebagai kawan kalian
orang-orang yang memerangi kalian karena agama, mengusir kalian dari negeri
kalian, dan membantu (orang lain) untuk mengusir kalian. Siapa saja yang
menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS
al-Mumtahanah [60]: 9).

]يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاََ تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ
لاََ يَأْلُونَكُمْ خَبَالاً وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ
مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ
اْلآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ[

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil teman kepercayaan
kalian orang-orang yang berasal dari luar kalangan kalian; mereka tidak
henti-hentinya menimbulkan kemadaratan atas kalian. Mereka menyukai apa yang
menyusahkan kalian. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, sementara apa
yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh, telah
Kami terangkan kepada kalian ayat-ayat (Kami) jika kalian memahaminya (QS
Ali Imran [3]:118). []

Komentar al-Islam:
Agenda Terpenting Bush adalah Menjajah Indonesia. (Eramuslim.com,
13/11/2006).
Penjajah layaknya adalah diusir, bukan disambut dengan penuh hormat!

 

 

AYO, GAYANG BUSH. ALLAHU AKBAR......! !!

 

 

 

 

 

  _____  

Sponsored Link

Mortgage rates near 39yr lows. $420,000 Mortgage for $1,399/mo - Calculate
<http://www.lowermybills.com/lre/index.jsp?sourceid=lmb-9132-16414&moid=4116
>  new house payment

 

Kirim email ke