Bung Dwiagus,
   
  Dengan membaca judulnya saja apalagi yg posting si Wido, saya menduga pasti 
sumber beritanya pastilah tidak akurat. Begitu membaca bahwa postingan itu 
diambil dari Hidayatullah.com, saya yakin pasti beritanya sudah diplintir 
makanya saya langsung malas mau menanggapi hehehe......
   
  Jangan menyarankan ke Hidayatullah, Sabili dan majalah sejenis untuk lebih 
berhati-hati dalam mengutip berita dari sumber lain bung Dwiagus. Percuma. 
Mereka itu eksis karena memlintir berita untuk memuaskan keinginan telinga 
mereka sendiri kok. Benar-2 layk untuk dikasihani hehehehe.....
   
   Salam

"B. Dwiagus Stepantoro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Kesan adanya pelintiran berita yang kurang akurat akan timbul kalau 
kita membandingkan berita dari Bung Wido dengan reference berikut:
http://www.cbsnews.com/stories/2006/11/14/ap/national/mainD8LD4H081.shtml
http://www.usccb.org/whoweare.shtml 
http://www.usccb.org/dpp/Ministry.pdf

kelihatannya Hidayatullah.com tidak memperhatikan beberapa ketidakakuratan 
beritanya:
1. Mestinya berita ini adalah berita koferesi Uskup katolik AMErikA SERIKAT,.. 
bukan uskup sedunia..... 
2. Yang disetujui adalah bukan pedoman bagi kaum gay,... tapi pedoman bagi 
pelayanan gereja (ministry) atau pastoral care untuk menjangkau (outreach) ke 
kaum gay.... (coba baca lagi lah pedoman itu di sini: 
http://www.usccb.org/dpp/Ministry.pdf 
pelayanan untuk menjangkau kaum gay ini sama seperti perlayanan ke penghuni 
penjara misalnya,... sama-sama kaum yag disisihkan oleh banyak kalangan karena 
sudah dicap sampah masyarakat atau pembuat kejahatan atau pendosa berat. 

3.bukan berarti uskup katolik (bukan sedunia pula, seperti yang dibilang 
hidayatullah,.. aneh dengan pelintiran ini) menyetujui sexual orientation kaum 
gay. mereka masih sepakat untuk menolak perkawinan antar sesama jenis sex,... 
tapi masih menerima anak2 mereka yang mungkin saja bsa diangkau untuk dilayani 
untuk dibabtis dll. 

lain kali hidayatullah lebih cermat dan teliti lah,.. 
begitu pula bung wido yang mengutip, .... 

salam,
dwiAgus. 

Wido Q Supraha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
Uskup Katolik Dunia Setujui Pedoman bagi Kaum Gay 
Kamis, 16 November 2006 
Uskup-uskup Katolik Roma sedunia menyetujui garis pedoman baru bagi kaum gay. 
Inti pedomannya, Katolik setuju kaum gay namun harus hidup membujang

Hidayatullah.com-- Uskup-uskup Katolik Roma sedunia Selasa (14/11) kemarin 
menyetujui garis pedoman baru bagi kaum gay dalam Konferensi Uskup Katolik 
Se-dunia di AS. Inti pedoman tersebut, gereja Katolik menyambut baik kehadiran 
kaum gay namun dalam kapasitas tetap hidup membujang karena gereja masih 
menganggap kehidupan seks mereka kacau alias melanggar aturan.

Menurut gereja, keberadaan mereka yang memiliki perubahan bentuk dan memiliki 
kekurangan sesuai kodrat manusia cenderung sering diasingkan. Garis pedoman 
bagi kaum gay atau sering disebut “hombreng” tersebut mendapat persetujuan 
mutlak dengan perbandingan 194:37 suara dan satu abstain dalam jajak pendapat 
di antara para uskup yang menmgikuti konferensi di Baltimore, AS tersebut.

Para uskup juga menegaskan kembali bahwa gereja Katolik menolak praktik 
kontrasepsi buatan. Katolik juga menghimbau para jemaatnya untuk menguji 
sendiri keputusan siap menerima komuni suci atau tidak.

Seseorang yang mengetahui secara parsis bahwa lingkungannya ada yang berdosa, 
seperti menjalani kehidupan seks ala kaum gay atau sengaja menggunakan 
kontrasepsi buatan, harus menahan diri dalam menerima mkomuni suci.

"Menjadi Katolik adalah sebuah tantangan," kata Uskup Arthur Serratelli, pastur 
kepala para uskup lewat doktrin mereka. "Menjadi Katolik mewajibkan sebuah 
pilihan pasti," ujarnya pula.

Dari dokumen hasil pertemuan kaum gay, Serratelli mengakui bahwa kaum gay dan 
lesbian Katolik memiliki kesulitan dalam menjalankan tugas-tugasnya di dunia. 
Tetapi, pedoman baru bagi kaum gay ini menjadikan tugas kaum gay menjadi 
penting dan tetap terhormat.

"Suara dokumen itu positif, pastoral dan cukup terbuka (bagi kaum gay)," kata 
Serratelli. "Ini awal untuk lebih mengangkat harkat dan martabat setiap manusia 
dan Tuhan mencintai setiap orang," katanya.

Namun kelompok gay Katolik di AS mengatakan bahwa para uskup telah melakukan 
pendekatan yang salah dalam menilai para gay.

"Garis pedoman para uskup tidak merefleksikan pengetahuan dan teologi yang baik 
berdasarkan kemusiaan," kata Francisco DeBernardo, Direktur Eksekutif "New Way 
Ministry", sebuah kelompok gay Katolik di AS.

Dokumen ini dinilai hanya melihat kaum gay dan lesbian dari segi fisik, dan 
tidak memahami kehidupan mereka. Fokus perhatian mereka hanya didasarkan pada 
satu dimensi, yakni dimensi seksualnya. "Dokumen para uskup cenderung merusak 
karena merekomendasikan sisi emosi dan spiritual kaum gay ke dalam kloset," 
kata Ketua Martabat Manusia AS, Sam Sinnett.

Garis pedoman para uskup, kata DeBernardo, cenderung diskriminasi terhadap kaum 
gay. Menurut DeBernardo, tidak dosa seks sesama gay untuk menunjukkan perasaan 
mereka.

Garis pedoman para uskup juga menegaskan bahwa Katolik menentang sesama gay 
menikah dan pasangan gay atau lesbian mengadopsi anak. Tetapi di lain pihak, 
anak-anak kaum gay dan lesbian boleh dibaptis jika mereka benar-benar yakin 
dengan keyakinannya untuk memeluk Katolik.

Lebih jauh para uskup menginsintruksikan para jemaat gereja Katolik agar 
menjauhi 'gaya hidup dan budaya kaum gay'. Gereja menyadari bahwa larangan 
tersebut kemungkinan tidak efektif. Oleh sebab itu, gereja menandaskan bahwa 
kaum “hombreng” ini bebas mencari pembimbing untuk membantu mereka hidup tanpa 
dosa. (sk/cha]

Source : 
http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3860&Itemid=66






         

 
---------------------------------
Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and get 
things done faster.

Kirim email ke