RAHAYAT KEILANGAN NAGARA???
17 mrt 2007

Jika mau dilihat secara saksama, 
sebenarnya masih banyak kepentingan rakyat yang tersisihkan.
Misalnya, rakyat ingin sekali menjadi petani sejahtera
dengan harga jual gabah yang layak, 
tetapi negara buru-buru impor beras dengan dalih operasi pasar.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Daku mencoba menterjemahken tunglisan dari kompas,

Yang menunjukken adanyah KEBIADABAN PENGUASA.

Dimana merekah MENGKIANATIN SUMPAH JABATANNYAH,

Yang mengakuin BAHUWA MEREKA ITUH CUMAN ABDI

NAGARA HAJAH…BAHKAN MENGAKUIN ABDINYAH

BANGSA. BUKANNYAH DIPILIH UNTUK JADI BANGSAT BANGSA.

Namun anehnyah..justru merekah ituh JADI PENGKIANAT BANGSA.

Dimana IRIGASI TEKNIS YANG MENAKJUBKEN DI TANGERANG,

Dimana DESA SEPATAN PERNAH MENDAPETKEN KALPATARU.

Justru dihancurkennyah OLEH ANAK SI TIRAN JAWA DENGEN

ANTEK2NYAH JUAK.

Walaopun menungrut satu adek bimbinganku yang lulusan STTN,

Diah membilang..SAWAKTU SAWAH GEDONG PANJANG

MAOK DISULAP JADI PERUMAHAN MEWAH.

Mangka Tiran jawa Suharton MENGHAMOK BESAR,

Kerana SAWAH AKAN DIBUMI HANGUSKEN OLEH ANAKNYAH

BESERTA PARA SINGKEK JAHANAM YANG RANGKUS2 ITUH.

Ituhlah penjelasan insinyur STTN BIMBINGANKU,

Memperkuat PENJELASANNYAH, BAHWA WALAOPUN

TIRAN JAWA ITUH KEJIH..TATAPI DIAH ITUH MENCINTAIN

SAWAH2 DI TANGERANG DAN DI JAWA.

Sakhingga diah MEMPERHATIKEN IRIGASI2 YANG HARGANYAH



TRILLIUNAN ITUH.

Sementara…saat inih..TENGOKLAH DAERAH SEPATAN,

KEDAUNG, YANG KINI PUNYAK JALAN RAYA..

DIMANA NAMPAKNYAH..sawah2 ituh AKAN DISUNGLAPNYAH

JADI BANGUNAN2 BETON..dan yang lebih parah lagih

JIKA SAWAH ITUH,DISUNGLAP JADI PABRIK2 YANG

CUMAN MENGUNTUNGKEN SAKGILINTIR MANUNGSA HAJAH,

Sementara rakyat TAMBAH MISKIN DAN TERSISIHKEN HAJAH.

Jadi kepada SIAPAHKAH KITA KUDU MENGADUH,

TENTANG DIHANCURKENNYAH TATANAN IRIGASI TEKNIS

YANG BEGITUH MENGAGUMKEN DI BEBERAPAH TEMPAT???

Apakah SBY TAK MAMPU MENGLIAT PENGRUSAKAN

SISTIMATIS YANG RADIKAL DI BEBERAPA TEMPAT,

Dimana irigasi teknis ituh SEDENG DIHANCURKEN SAKCARA

PASTI?? Tengoklah IRIGASI DI PINGGIRAN BANDARA

SUKARNO HATTA…DARI PINTU AER 10 SAMPE KE KAMPUNG

MELAYU ( TANGERANG) betapa…PINGGIRANNYAH

UDAH MULAIN JADI TANAH..DAN TEMBOKNYAH UDAH

BERGUGURAN..DAN JELAS2 DISENGAJAH..

AGAR CEPET PUNAH!!! Lalu di deket rumah Sangkit Kusta

Sitanala..KALIAN BISAK MENGLIAT PENDANGKALAN

KANAL IRIGASI ITUH…SAMA SAKKALIH ENGGAK

DAPET PERHATIAN DARI  DEPARTEMEN YANG

BERTANGGUNG JAWAB UNTUK HAL ITUH???

Wahae bangsa pelacur…yang bernama INDON!!

Apakah TAK ADA SATU PEJABATPUN YANG PERDULI

DENGEN PENGHANCURAN IRIGASI TEKNIS..

YANG PERNAH MEMBUAT INDON, KHUSUSNYAH

SEPATAN TANGERANG, JADI PEMENANG KALPATARU????

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

KOMPAS
Jumat, 16 Maret 2007


Rakyat Kehilangan Negara


Toto Suparto

Secara harfiah, kata "rakyat" diartikan sebagai penduduk suatu 
negara (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2001 : 924). Dalam pengertian ini, rakyat 
dan negara
merupakan kesatuan. Rakyat tak mungkin ada tanpa negara, sebaliknya 
negara tidak
mungkin berdiri tanpa rakyat.

Namun, melihat fakta belakangan ini, pengertian harfiah itu 
bergeser. Rakyat dan
negara bukan lagi merupakan kesatuan. Banyak kepentingan negara tak 
bersentuhan
dengan kepentingan rakyatnya. Negara punya jalan sendiri, rakyat 
memilih jalan
lain. Acapkali negara punya argumen-argumen yang tidak merakyat.

Lihat saja, rakyat berkepentingan menambah pendapatan dari beternak 
unggas,
sementara negara harus memusnahkan unggas-unggas itu atas dalih flu 
burung.
Padahal, jika dirunut ke belakang, ada kelalaian pemerintah dalam 
membina
peternakan unggas skala kecil sehingga virus pun leluasa menyerang.

Lihat pula korban lumpur yang berkeinginan atas ganti rugi layak, 
negara
bergeming sehingga rakyat memilih cara memblokir jalan. Mereka 
sengaja
mengganggu kepentingan umum dengan harapan negara tidak bergeming 
dan tahu
masalah yang sedang menimpa korban lumpur. Namun, negara tetap saja 
tak mau tahu
persoalan sesungguhnya. Negara, lewat aparatnya, hanya berkepentingan
memperagakan sifat represifnya dengan menghalau para pemblokir jalan 
itu.

Jika mau dilihat secara saksama, sebenarnya masih banyak kepentingan 
rakyat yang
tersisihkan. Misalnya, rakyat ingin sekali menjadi petani sejahtera 
dengan harga
jual gabah yang layak, tetapi negara buru-buru impor beras dengan 
dalih operasi
pasar. Rakyat berkepentingan atas angkutan umum yang aman, tetapi 
negara tidak
tegas menegakkan regulasi sehingga yang terjadi adalah bencana sarana
transportasi yang sambung-menyambung dan rakyat lagi-lagi menjadi 
korban. Inilah
ironi aturan yang bisa diatur.

Negara ideal

Di mata rakyatnya, negara ideal itu "melindungi tiap orang untuk 
hidup dengan
cara yang layak dan harus mencegah kemungkinan bahwa seseorang 
menjadi
terlunta-lunta dan sengsara dalam kehidupan materiilnya" (Kleden, 
2004 : xxi).

Dari kacamata filsafat politik, negara didefinisikan sebagai lembaga 
pusat
pemersatu masyarakat. Karena itu, fungsi dasar dan hakiki negara 
adalah
penetapan aturan-aturan kelakuan yang mengikat (Magnis Suseno, 2001).

Lebih singkat dikemukakan Yap Thiam Hien (1988), negara 
adalah "wakil rakyat"
dalam mengurusinya. Kemudian dari teori integralistik disebutkan 
antara lain
negara seharusnya mampu menjadi petunjuk jalan ke arah cita-cita 
luhur yang
diidam- idamkan rakyat (Castles, 1988).


Kirim email ke