Kan mintanya 1500 m2, termasuk untuk para pendatang baru & keluarganya...
  Bagi saya, ini bisa manjadi preseden buruk kalau setiap permintaan model gini 
dituruti. Siap2 saja setiap ada tanah kosong dikit akan langsung dikapling spy 
dapat ganti rugi berlipat.....
   
  Salam damai.

fery zidane <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          thats right...

bahkan sdh final keputusan dr pengadilan bahwa marinir memenangkan kasus ini. 
dan setiap KK disana sdh di beri kompensasi oleh marinir yaitu tanah 
bersertifikat seluas 500m2 dan rumah di atasnya...bayangkan dr rumah liar 
menjadi rumah bersertifikat dan tanahnya pula.

Yap Hong Gie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:      KORPS MARINIR
DINAS PENERANGAN
Sabtu 2 Juni 2007

PENJELASAN DANKORMAR TENTANG KASUS GRATI

Pemberitaan mengenai insiden penembakan di Grati - Pasuruan dirasakan
sudah semakin tidak seimbang, dimana pihak-pihak yang sama sekali tidak
menguasai tragedi tersebut ikut memberikan (dis-)informasi, pendapat, serta
menyampaikan opini keliru kepada masyarakat.

Tanpa mengurangi rasa keprihatinan yang mendalam atas jatuhnya korban, juga
bukan maksud untuk mempengaruhi proses hukum yang sedang berjalan, namun
kami merasa perlu menyampaikan kepada publik fakta-fakta yang terjadi,
bedasarkan hasil investigasi Korps Marinir.

1. Marinir sebenarnya tidak ada kaitan apa-apa dengan masalah pekerjaan 
lahan. Lahan itu luas sekali, ada sekitar 5.569 hektar.
Jadi Marinir sebenarnya tidak mengerti soal adanya kerja sama yang seperti 
apa dan lain-lain. Marinir hanya, bagaimana mereka yang ada di Puslatpur 
Grati itu menyelenggarakan latihan-latihan terhadap pasukan yang dikirim ke 
sana.

2. Marinir setiap hari memang mengeluarkan patroli pengamanan sektor. 
Tujuannya mengontrol agar rakyat tidak terus menyerobot masuk ke daerah 
latihan. Mereka itu sering menyerobot dan membuat bangunan-bangunan baru di 
atas tanah-tanah yang jelas-jelas itu milik TNI AL. Dan itu adalah area dari 
pusat latihan tempur. Juga mengontrol wilayah jika ada masyarakat yang 
menemukan granat, menemukan peluru mortir yang belum meledak, ada yang 
busung. Dan juga kadang-kadang mencegah karena rakyat juga sering-sering 
menebang pohon, ambil kayunya yang ada di Puslatpur, padahal pohon-pohon 
itu dipelihara untuk latihan untuk berlindung dan sebagainya.

3. Jadi Marinir tidak melakukan bantuan kepada pihak manapun, kepada 
pihak swasta, misalnya itu yang sedang menggarap wilayah lahan Grati. Sebab 
kalau ada maksud untuk membantu seperti itu, tentu mereka datang dengan 
truk. Lho terus ngapain harus jalan kaki sejauh itu, sedangkan pada kejadian 
ini Marinir hanya melaksanakan patroli rutin, karena memang setiap hari 
mereka itu patroli. Tapi rutenya berubah-ubah. Jadi patroli berjalan kaki. 
Sedangkan pada kejadian ini, mereka baru tiba di tempat itu setelah berjalan 
lebih kurang 4 km, selama 2 jam berjalan. Jadi ini suatu fakta, tidak ada 
kita mau bantu, apakah katanya Citra Rajawali, Grati Agung, enggak ada 
urusan dengan itu semua. Marinir hanya jalan, patroli hanya untuk melindungi 
wilayah itu dari tadi yang saya katakan, ada yang menebang pohon, ada yang 
membangun bangunan-bangunan baru di wilayah lahan-lahan latihan. Itu khan 
membahayakan.

4. Perlu diketahui sebenarnya hubungan Marinir dengan anggota masyarakat 
selama ini cukup dekat. Mereka ceritakan, seminggu sebelum kejadian itu, 
mereka datang ke Alastlogo karena ada undangan Kepala Desanya, Pak Ilham. 
Khitanan anaknya, kalau tidak salah. Dan juga sebagian anggota itu tinggal 
di sekitar Grati itu, berada di sekitar Grati, dan keluarganya juga ada yang 
tinggal di sekitar atau dekat dengan Alastlogo. Jadi mereka ini adalah 
orang-orang yang ada di sana, yang memiliki hubungan emosional dengan 
masyarakatnya.

5. Seperti yang sudah dijelaskan pada beberapa kali dalam memberikan 
keterangan bahwa, patroli Marinir tidak di tempat kerumunan massa. Jadi 
setelah mereka jalan selama 2 jam, mereka tiba di tempat kerumunan massa di 
batas desa Alastlogo. Dengan tidak merasa curiga apa-apa, Komandan Tim 
Letnan Budi Santoso itu dengan beberapa anggota datang, merapat, mendekati 
masyarakat, membujuk mereka, buat apa bikin demo, khan kelihatan dari usaha 
mereka mau demo. Nyatanya usaha ini berhasil, sebagian buyar, ada yang 
pulang. Namun belum ada sepuluh menit kira-kira hal itu terjadi, seperti ada 
yang mengomando, mereka mulai menyerang, memukul kentongan, teriak-teriak, 
melempari batu ke arah Marinir. Patroli Marinir ini menghindar dengan cara 
mundur dan menjauhi tempat tersebut tapi terus dikejar, bahkan ada yang mau 
membacok dengan clurit. Orang yang membacok itu jelas diceritakan oleh 
anggota kita yang namanya Koptu Totok, orang itu menutup mukanya dengan 
sorban putih. Dia membacokkan cluritnya dari belakang. Setelah diteriaki 
oleh teman lainnya, itu dapat ditepis dengan menangkis dengan popor. Inilah 
kondisinya. Jadi anggota saat itu memar-memar, ada yang sudah berdarah di 
bagian pelipisnya, ada yang memar di lehernya kena batu, ada yang kakinya 
bengkak, tangan lain-lain di tubuh mereka. Ini semua jelas dan sudah 
dilakukan visum serta pemeriksaan.

6. Anggota melakukan tembakan peringatan atas perintah Komandan Tim. Itu 
tembakan ke atas pada mulanya. Diharapkan massa itu yach berhenti untuk 
mengejar mereka, tapi nyatanya massa yang sudah lebih dari 300 orang itu 
terus menyerang dengan berani, dan ada yang meneriakkan di dalam rombongan 
itu, " Jangan takut, itu peluru bohong, itu peluru hampa, serang terus, 
jangan takut, kita atau Marinir yang mati!!" Jadi mereka meneriakkan 
kalimat-kalimat yang heroik begitu. Nah melihat kondisi inilah, untuk bisa 
meyakinkan massa yang terus maju dengan rapat, terus melempari, 
mengacung-acungkan clurit, parang, maka ada beberapa anggota yang menembakan 
senjatanya ke tanah. Mereka tembakkan ke tanah di sekitar tempat mereka 
dengan model dopping. Khan ada latihan model dopper. Perlu diketahui 
Marinir-Marinir di Puslatpur ini sebagian besar adalah pelatih-pelatih yang 
sering melayani latihan pasukan. Jadi mereka itu bisa bertindak sebagai 
Dopper yang menembakkan peluru ke tanah sehingga terjadi kebulan-kebulan 
tanah atau debu yang memperlihatkan bahwa itu bukan peluru bohongan, itu 
bukan peluru hampa. Jadi inilah yang kami duga dari akibat mereka tembak ke 
tanah. Setelah belakangan kita sinyalir bahwa tanah di situ banyak batunya, 
bebatuan, dari situ terjadi rekoset sehingga ada yang mengenai masyarakat di 
sekitar tempat kejadian.

7. Akibat tembakan yang rekoset inilah sebenarnya terjadinya korban, dan 
setelah jatuhnya korban mereka baru berhenti dan mundur. Rasanya tentang 
penjelasan rekoset ini bisa dibuktikan dari beberapa hasil rontgen terhadap 
korban yang kemarin ditayangkan di TV dan tadi juga ditayangkan di TV bahwa 
proyektil yang ada di tubuh korban adalah serpihan, adalah peluru-peluru 
atau proyektil yang tidak utuh. Nah inilah yang menunjukkan bahwa bukan 
peluru-peluru yang ditembakkan langsung, jadi serpihan. Itulah kemarin 
ditanyakan oleh Metro TV, apa mungkin rekoset bisa mengenai ibu-ibu, anak 
kecil yang ada di rumah. Justru itu yang semakin fakta bahwa itu rekoset. 
Karena kalau bukan itu rekoset dan memang itu ditembakan, yach tentunya 
tidak ditembak ke anak-anak atau ke ibu-ibu. Itulah tandanya bahwa peluru 
itu tidak terarah, terbang sendiri, melenceng sendiri karena rekoset. 
Kejadian ini ada beberapa saksi mata yang netral, seperti ada orang-orang 
yang sedang bekerja di lahan. Dari mereka itu kita mendengar bahwa kejadian 
itu sangat menakutkan karena massa sangat beringas sehingga mereka lari dan 
bersembunyi. Mereka itu juga mengatakan, kasihan mereka melihat bapak-bapak 
Marinir dilempari seperti itu.

8. Dari keterangan yang kami dapatkan di lapangan, kami merasa yakin 
bahwa kalau tidak dalam keadaan yang sangat memaksa, yang telah sangat 
mengancam jiwa mereka, para prajurit-prajurit Marinir ini, sebagai prajurit 
yang terlatih, tidak mungkin melakukan tembakan baik tembakan peringatan ke 
atas maupun peringatan ke bawah. Mereka menceritakan bahwa yang ada di benak 
mereka saat itu mereka akan menjadi korban seperti rekan-rekan Polri di 
Papua. Karena begitu kuatnya tekanan, lemparan terhadap mereka, bahkan 
acung-acung clurit. Walaupun mereka sebenarnya sangat menyesal setelah 
mereka tahu, bahkan sedih. Kenapa sampai ada jatuh korban dari masyarakat, 
padahal selama ini mereka sudah cukup baik dengan masyarakat di sekitar 
tempat itu. Tapi saya juga yakin bahwa korban itu terjadi karena peluru 
rekoset sebab bila tidak tentu yang tertembak adalah orang-orang yang 
menyerang mereka, yang menyerang dengan clurit, yang dekat dengan mereka. 
Tidak mungkin mereka menembak perempuan, anak-anak, seperti yang sudah kita 
lihat korban sekarang.

9. Kami telah melakukan langkah-langkah hukum, yang segera bisa kami 
lakukan. Saat ini mereka telah kita serahkan kepada Polisi Militer. Dan 
Komandan Puslatpurnya kami ganti agar yang bersangkutan bisa lebih 
berkosentrasi memberikan kesaksian dan keterangan-keterangan, dan kami juga 
ingin agar Puslatpur tetap dapat berjalan, kegiatan-kegiatannya untuk 
melaksanakan latihan-latihan kepada prajurit-prajurit Marinir lain.

10. Kami terkesan saat ini pemberitaan sangat tidak berimbang, terus 
menerus media mewawancarai masyarakat yang sudah rata bunyinya. Ada banyak 
sekali yang tidak masuk akal dari keterangan mereka. Dengan menyatakan, 
mereka tidak tahu apa-apa, tahu-tahu Marinir menembaki. Ini saya malah 
mengatakan, coba saja di psikotest anggota kami. Saya yakin mereka itu 
normal dan tidak ada yang gila seperti itu. Apalagi tadi saya jelaskan bahwa 
mereka-mereka yang ke-13 orang ini ditetapkan sebagai tim patroli tetap, 
karena mereka itu memang orang-orang Pasuruan atau keluarganya ada di 
Pasuruan, sehingga mereka punya hubungan emosional dengan warga atau 
penduduk sekitar.
Dan ingat bahwa semua orang tahu bagaimana sikap Marinir selama ini kepada 
rakyat yang sampai kapan pun itu tidak akan berubah. Sehingga kalau kita 
lihat, kejadian ini benar-benar kejadian yang sangat memaksa mereka dalam 
membela diri.
Mereka itu juga manusia biasa, punya hak untuk membela diri mereka.

Inilah keterangan yang bisa saya berikan untuk sekedar menambah 
keterangan-keterangan terdahulu yang pernah saya berikan. Terima kasih.

Catatan : Penjelasan tersebut di atas sesuai dengan hasil rekaman asli.




    
---------------------------------
  Expecting? Get great news right away with email Auto-Check.
Try the Yahoo! Mail Beta.  

         

       
---------------------------------
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 

Kirim email ke