Weleh weleh weleh...Yang begini kok diurusin sih, pemerintah kita ini udah 
kayak panggung drama aje deh, President kita ini sepertinya memang sok moralis 
ya, dulu gak tahan di olok2 Amin Rais, sekarang kebakaran jenggot disangka 
pernah kawin di akademi militer, kalaupun iya mau diapain? kalaupun enggak ?, 
so who cares lah? buang2 waktu aja ngurusin soal2 wanita, saya jadi ingat kasus 
Clinton dan Monica dulu...memang kesel sih liat dia mungkir terus malah 
seenaknya ngibul didepan rakyat amrik bahwa dia gak ada hubungan sexual sama 
Monica...tapi ketika cipratan spermanya nongol di lab di bajunya Monica, mampus 
deh tuh sang "Lover Boy", tapi...who cares? tugas rakyat bukan utk menghakimi 
soal2 pribadinya, tugas dia sebagai President, TITIK !
  Kalau memang dulu SBY pernah nikah sebelum masuk militer, lalu sangsi nya 
apa? sudah gak aneh kan pejabat2 kita punya bini dan selir di mana2 ? kalau 
menurutnya Zaenal cuman memfitnah ya selesaikan masalah ini dengan istri dong, 
istri kan yg terpenting utk mengetahui hal ini bukan rakyat, rakyat sih asal 
hidup nyaman bisa kerja dan makan, anak2 sekolah..masa bodo President mau punya 
bini empat kek, mau punya selir kek...SBY kan Islam, jadi boleh dong bisa punya 
bini di mana2, urusan rakyat aja masih keteter ini mau repot2 ngurusin soal2 
begitu....ahhh, payah juga kalau gak tau apa prioritas seorang pemimpin !
   
  Kalau mau reputasi yg bagus, jadilah seorang President yg bertanggung jawab, 
jangan kayak kerbau dicocok hidung sama arwah Rezim, dia kan ahli pertanian, 
angkat dong derajat kehidupan agriculture kita, perhatian penuh dengan infra 
structure kita yg msh mengerikan, cari jalan keluar supaya rakyat gak pada 
lapar, permudah access anak2 miskin utk masuk sekolah, lindungi para TKI diluar 
negri, wuuuahh masih banyak lagi tuh masalah2 yg urgent selain ngurusin soal 
reputasi nonsense !
   
  Who cares lah !  mau pernah nikah kek , mau bujangan ting ting kek .
   
  Aya aya wae
  omie
   
  

 
   
   
   
   
   
   
  Bali Post.

Senin Pon, 30 Juli 2007 



SBY Laporkan Zaenal Ma'arif

Jakarta (Bali Post) - 
Perseteruan antara mantan Wakil Ketua DPR Zaenal 
Ma'arif dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kian memanas. 
Minggu (29/7) kemarin, SBY melaporkan langsung Zaenal ke Polda Metro 
Jaya atas dugaan pencemaran nama baik, terkait pernyataan Zaenal 
yang menuduhnya telah menikah sebelum menjalani pendidikan di 
Akademi Militer.

SBY datang ke Mapolda Metro Jaya dengan 
menggunakan mobil Mercedes Benz bernomor polisi B 1905 BS sekitar 
pukul 16.00 WIB. Selain didampingi istrinya, Ny. Kristiani Herawati, 
kedatangan SBY itu juga disertai oleh Sekretaris Kabinet Sudi 
Silalahi dan beberapa stafnya.

Saat tiba di gedung Sentra Pelayanan Kepolisian 
(SPK) Polda Metro Jaya, SBY yang mengenakan batik berwarna merah 
marun langsung disambut oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Adang 
Firman. Beberapa pejabat Polda seperti Direktur Reserse Kriminal 
Umum Kombes Carlo Brix Tewu, Kepala Satuan Keamanan Negara AKBP 
Tornagogo Sihombing dan Kepala Satuan Kejahatan Kekerasan AKBP Fadil 
Imran juga terlihat.

Setelah berbincang sejenak, Presiden kemudian 
langsung dipersilakan melaporkan kasusnya kepada petugas piket SPK 
bernama Bripda Ayu Tresnawati. Kepada petugas piket itu, SBY juga 
menyebutkan dua stafnya yaitu Juru Bicara Kepresidenan Andi 
Mallarangeng dan Dino Patti Djalal sebagai saksinya. 

Setelah laporannya dicatat, SBY pun kemudian 
menggelar jumpa pers. Kepada para wartawan, Yudhoyono menyatakan 
kedatangannya ke Polda Metro Jaya itu adalah dalam kapasitas 
pribadi. Menurutnya, hal itu dilakukan karena dirinya tidak ingin 
menggunakan kekuasaan untuk mempengaruhi penegak hukum dalam 
menuntaskan kasus itu. ''Jadi, saya ingin datang sendiri,'' kata 
Kepala Negara yang menyebut pernyataan Zaenal itu merupakan fitnah 
dan telah membunuh karakter dirinya. 

SBY ingin laporannya itu dapat ditangani polisi 
dengan seadil-adilnya. Mantan Menko Polkam ini juga berharap 
laporannya itu dapat dijadikan pelajaran bagi siapa pun agar berhati-
hati dalam mengeluarkan pernyataan, apalagi yang dapat merusak 
kehormatan dan martabat orang lain. ''Semoga ini dapat menjadi 
pelajaran bagi semua orang,'' tandasnya. 



Tak Diistimewakan



Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Adang 
Firman menyatakan pihaknya akan memproses pengaduan SBY itu sebaik-
baiknya. Mantan Deputi Operasi kapolri ini berjanji, polisi takkan 
memberikan keistimewaan apa pun kepada SBY dalam kasus 
tersebut. ''Tidak ada perlakuan khusus, kita proses sama seperti 
warga negara lainnya,'' janji Adang.

Mengenai pasal yang akan dipakai untuk menjerat 
Zaenal, jenderal polisi berbintang dua ini menjelaskan, polisi akan 
menggunakan pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan, 310 
KUHP soal pencemaran nama baik dan pasal 311 KUHP mengenai fitnah. 
Ancaman hukuman maksimal dari masing-masing pasal itu, jelas Adang, 
satu tahun penjara. 

Ketika ditanya soal kemungkinan kedua tokoh itu 
berdamai sebelum kasus itu diproses polisi, Adang menyatakan hal itu 
sepenuhnya bergantung kepada SBY selaku pelapor. Jika nantinya SBY 
mau mencabut laporannya, secara otomatis kasus itu akan gugur demi 
hukum. (kmb4/kmb5)





Siap Beberkan Bukti





MENANGGAPI laporan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), 
Zaenal Ma'arif mengaku tidak gentar. Ia siap memberikan bukti-bukti 
yang dimiliki. Zaenal mengaku tetap pada sikapnya untuk membeberkan 
bukti perihal pengakuan seorang ibu yang konon adalah mertua dari 
anak SBY dengan istri pertamanya.

Rencananya hari ini, ia akan melaporkan kepada 
MPR, DPR dan DPD dan Mahkamah Konstitusi (MK) perihal bukti-bukti 
yang dimilikinya. Dalam hal ini, kata Zaenal, dirinya tidak 
bermaksud merusak kredibilitas dan mengganggu kinerja Presiden. 
Langkah yang ditempuh dirinya itu, menurutnya, justru mencintai 
Presiden Yudhoyono untuk meluruskan isu-isu yang dapat mengganggu 
kinerjanya, sehingga perlu diklarifikasi oleh Presiden sendiri.

Sementara itu, Menteri BKKBN di era mantan 
Presiden Soeharto, Haryono Suyono, menyatakan yang disampaikan 
Zaenal Ma'arif itu adalah tidak benar. Kebetulan, jelas Haryono, 
sejak muda dia memulai kariernya di BKKBN Pacitan sebagai Deputi 
Kepala BKKBN. Kebetulan pula, ayah SBY bernama Soekotjo adalah 
Kepala BKKBN di Pacitan hingga pensiun. 

Ia pun sempat akrab dengan ayah SBY. Sebelum SBY 
masuk taruna hingga lulus Akabri tahun 1973, ayah SBY tidak pernah 
mengatakan kepadanya jika SBY telah menikah. Yang ia ketahui dari 
SBY adalah bahwa SBY hanya menikah dengan Ibu Ani Yudhoyono, putri 
dari Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo. 









~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Diharapkan Member Milis saling berinteraksi dengan baik dan harmonis.
Dalam suasana kekeluargaan, santai, tidak harus formal, tidak saling menghujat 
dan tidak diskriminatif.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 
Yahoo! Groups Links





    
---------------------------------
  Choose the right car based on your needs. Check out Yahoo! Autos new Car 
Finder tool. 

       
---------------------------------
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 

Kirim email ke