DPR, kepanjangan dari Dewan Perwakilan Rakyat, terkadang pikiran nakal yan
kurang berilmu mempertanyakan, apakah saya sebagai rakyat terwakilkan oleh
lembaga yang katanya terhormat tersebut…?

Dari awal terbentuknya anggota DPR yaitu pemilu, yang katanya anggota DPR
tertentu mewakili daerah tertentu, pesta demokrasi rakyat Indonesia yang
menghabiskan anggaran yang besar yang katanya memilih wakil rakyat… tetapi
sebagai rakyat dari suatu daerah tidak tahu siapa yang menjadi wakil saya…
hmmm, saya hanya dipaksa keadaan untuk memilih partai dengan symbol yang dan
program tidak jelas.

Jadi saya memilih partai dan partai yang menentukan wakilnya yang duduk di
kursi DPR yang empuk dan nyaman, jadi DPR itu wakil rakyat atau wakil
partai… bodohnya saya tidak bisa menjawab pertanyaan mudah tersebut.

Tapi kayaknya sich DPR warkil partai deh, buktinya anggota DPR tertentu
untuk menduduki sebagai anggota DPR harus membayar kepada partainya,
semakain besar setorannya semakin besar kans jadi anggota DPR, kenapa kepada
partai, kenapa tidak kepada rakyat, katanya Dewan Perwakilan Rakyat, kok
bayarnya kepartai sich… jadi warkil partai donk….

Dan ketika sudah duduk sebagai anggota DPR, Setiap bulan anggota DPR
tersebut harus setoran wajib ke partai sebagai dana kontribusi partai kepada
dirinya, sekali lagi, kalau supir angkot setoran kemajikannya berarti
majikannya yang memiliki angkotnya. Tapi jika DPR setoran ke partai siapa
pemilik anggota DPR, partai atau rakyat. Yang pasti Partai donk ya…

Terus ketika anggota DPR mendapat fasilitas rumah, apakah DPR mewaikili
rakyat… ketika banyak rakyat jangan kan untuk rumah sederhaba, rumah kecil
pun rakyat tidak memilikinya, ada yang tinggal di pinggiran kali, dibawah
kolong jembatan, dan daerah kumuh lainya, yang sering tergusur. Jadi Angota
DPR yang katanya lagi terhormat, mereka mewakili rakyat memiliki rumah, jadi
rakyat kecil engga boleh punya rumah, cukup diwakili oleh anggota DPR aja
yang memilili rumah dan rumah mewah yang banyak harus diwakili oleh anggota
DPR… kasihan rakyak punya rumah pun harus diwakili. Kan mereka Angota DPR
jadi wajar mewakili rakyat memiliki rumah mewah.

Anggota DPR dengan bijaknya diberi fasilitas MOBIL dinas, tetapi rakyat
untuk naik bus harus bersesak-sekan, harus main dorong-dorongan, naik taksi
dirampok, naik kereta juga setali tiga uang, jangan kan kepikiran buat beli
mobil, buat beli minyak goreng aja susah… jadi rakyat harus diwakili juga
dalam memiliki mobil, biar anggota DPR yang naik mobil mewah, kan
kepemilikan mobil mewah udah terwakilin oleh anggota DPR, jangan marah… kan
hasil pemilu, kan DPR, Dewan Perwakilan Rakyat, jadi rakyat cukup diwakili
saja ya, cukup melihat wakilnya naik mobil mewah.


Ketika Banyak anggota DPR katanya sih studi banding, jalan-jalan keluar
negri, banyak informasi dari media, mereka jalan-jalan gratis dengan alas an
studi banding dengan membawa sanak famili berlibur sambil shoping gratis,
lain pihak rakyat boro-boro mikirin jalan-jalan ke luar negri, jalan-jalan
ke ragunan, atau ke alun-alun kota saja sudah susah, tapi jangan marah ya,
kan jalan-jalannya sudah diwakili oleh anggota DPR, kan DPR, Dewan
Perwakilan Rakyat, jadi rakyat cukup diwakili saat mau jalan-jalan oke.

Saat DPR ingin memperbaiki gedung dengan anggaran Ratusan miliar, rupiah, di
satu sisi, banyak korban gempa untuk mendirikan rumah yang nilainya jutaan
rupiah saja engga punya uang, terus gimana, apakah kantor DPR lebih penting
dari rumah hidup rakyat… kembali kepada singkatan DPR, untuk punya rumah
rakyat harus diwakli saja ya. Kan DPR, Dewan Perwakilan Rakyat.

Saat jalan di jalan raya, macet, rakyat harus antri panjang banget, sampai
stress di jalan, tetapi yang katanya nih wakil rakyat, dengan santai
menggunakan fore rider, mereka bebas menerobos kemaceta, bahkan motor yang
menurut peraturan engga boleh masuk tol, dan jalur kiri hanya untuk darurat,
kalau kita lewat jalur kiri ada polisi kita ditilang, mereka lewat dengan
bebas. Jangan marah mas, mba, kan kita rakyat, dan mereka wakil kita jadi
boleh dong lewat dengan nyaman, jangan marah kan DPR, Dewan Perwakilan
rakyat, jadi kenyawaman berkendara sudah diwakili oleh mereka.

Saat rakyat ribut tentang kenaikan harga karcis tol, dan harus membayar
dengan mahal karcis tol, mereka dengan santainya menerima gratisan tol dari
pihak pengelola, wah asik jalan tol gratis, jangan mengharap ya om tante,
kan nyamanya gratisan tol udah di wakilkan oleh DPR, ingat lo, kan kita yang
milih DPR, jadi gratisan jalan tol sudah diwakili oleh Dewan Perwakilan
Rakyat.

Saat kita rakyat yang rata-rata adalah buruh menginginkan adanya pension dan
pesangon yang baik dan layak karena kita telah bekerja dengan baik puluhan
tahun untuk perusahaan, dengan mudahnya mereka mengusulkan peruabahan system
pesangon dengan system yang menyakitkan. Sedangkan anggota DPR mungkin dapat
pension seumur hidup walau hanya masa jabatan hanya 5 tahun. Ironi, tapi
maaf banget jangan marah ya… kan pesangonya dah diwakili oleh DPR, kan
mereka Anggota Perwakilan rakyat, pesangon kita diwakili aja.

Sahabat semua saat kita menginginkan suatu aspirasi kita di dengarkan, kita
harus dengan kekerasan berdemo di depan gedung DPR, kenapa kita harus demo
kan mereka wakil kita, kdang kita harus berhadapan dengan polisi, kok
perwakilan rakyat, ketika rakyat menginginkan aspirasanya di dengarkan
rakyat diperlakukan seperti musuh, seperti alergi terhadap rakyat. Kenapa
ya… ada yang punya jawabanya…? Apakah mereka menganggap suara DPR Suara
rakyat, jadi tidak perlu dengarkan suara kita kerena mereka DPR. Perwakilan
Rakyat,

Saya yang bodoh ini pun sering berpikir bodoh, apakah orang yang berhak
katanya mewakili rakyat hanya beberapa ratus orang itu, yang hanya berputar
itu-itu saja dari tahun ke tahun, tidak adakah orang yang lebih bijaksana
yang berhak menggantikannya untuk mewakili rakyat.

Terkdang saya bingung, kenapa ya mereka menamakan diri Elite politik apakah
mereka menganggap dirinnya orang elite negeri ini. Sedih banget, negera ini
hanya milik beberapa orang yang katanya DPR dan orang yang menamai dirinya
Elite.

Hanya coba bertanya kapan kita rakyat lebih diperhatikanm di layani, kan
kita sudah memiliki wakil kita di DPR, apa sich fungsi perwakilan kita…
mohon dapat dijelaskan kepada saya yang tidak bergelar professor atau pun
Doctor, kadang saya bertanya di mana wakil kita, yang seharusnya ada saat
sahabat-sahabat kita di sidoarjo terkena musibah Lumpur, dimana wakil kita
saat aceh, pangandaran, jogja, bengkulu, padang terkena bencana.

Dimana wakil kita saat banyak sahabat kita yang merantau ke luar negeri yang
nota bene adalah rakyat yang memilih mereka, saat banyak tenaga kerja
Indonesia yang disiksa di luar negeri. Bukan untuk jalan-jalan atau studi
banding di luar negeri, mereka hanya mencari sesuap nasi. Jadi untuk apa
kita memiliki DPR, dan sekarang juga adanya DPD atau Dewan Perwakilan
Daerah.

Daerah mana yang diwakilkan saat di Nusa Tenggara Timur, sahabat-sahabat
saya terkana gizi buruk yang terus berualang, dimana wakilnya yang duduk
terhormat di senayan dalam lembaga DPR dan DPD. Apakah hak hidup dan hak
mendapat makan bisa diwakilkan oleh mereka.

Selalu tidak ada dana untuk rakyat, saat rakyat meminta pendidikan, yang
terjadi pendidikan akan di swastakan, Perguruaan tinggi di  BHMN kan, saat
kebutuhan pokok melonjak dengan mahal, dimana dewan yang terhormat, di mana
wakil rakyat, yang sangat diharapkan rakyat untuk membantu mereka. Mereka
diam bisu, tuli, dan buta terhadap kesusahan rakyat. Pantaskah mereka
disebut Dewan Perwkilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah.

Ketika rakyat melakukan tindak kejahatan menyolong ayam, mereka akan
digebukin, dihukum dengan seberat-beratnya, ketika banyak anggota DPR yang
terdakwa korupsi mereka bebas melenggang kankung, apakah wakil rakyak bebas
berbuat kejahatan. tanpa takut akan hukum yang berlaku.....

Hanya mengajak para sahabat anak negeri, negeri Indonesia mari kita berdoa
agar Para Wakil Rakyat, di bukakan Kebutaan, Ketulian, Kebisuaan mereka saat
melihat rakyat, agar mereka di beri kesadaran pada saat bulan ramadhan ini.
Agar para wakil rakyat, bisa kembali merakyat, dan meresakan kesengsaraan
rakyat negeri ini.

Bila ada keritik saran dan masukan harap langsung di kirimkan ke Email
[EMAIL PROTECTED] atau dib log saya di
http://blogerwinarianto.blogspot.com bila terdapat kata-kata yang salah dan
menyinggung mohon dapat dimaafkan.

"Dalam Harapan menginginkan wakil rakyat yang benar-bener memahami rakyat ,
bukan wakil yang mewakilkan untuk semua fasilitas yang seharusnya milik
rakyat"

Dalam Perenungan Malam, Untuk Rakyat Indonesia memiliki wakil yang lebih
memahami rakyat
Depok 15 September 2007 21:53
Erwin Arianto
Http://blogerwinarianto.blogspot.com <http://blogerwinarianto.blogspot.com/>


-- 
Best Regard
Erwin Arianto,SE
えるウィン アリアンと
Internal Auditor
PT.Sanyo Indonesia
Ejip Industrial Park Plot 1a Cikarang-Bekasi
--------------------------------------------
See my Article On http://blogerwinarianto.blogspot.com/

Kirim email ke