walau saya bukan warga Depok tapi kalau sang pemimpin dihujat ya kita mikir 
dulu lah, apa benar dia yang menyebabkan rusaknya jalan-jalan itu? apa tidak 
ada cara lain dengan menyampaikannya ke anggota dewan setempat. islam atau 
bukan, kafir atau bukan, apalagi saya tidak ada hubungan dengan nurmahmudi tapi 
ayo kita kaji lebih dalam lagi permasalahannya dengan hati bersih tanpa ada 
dendam (entah dendam kalah saat pilkadal atau dendam politik lainnya) dengan 
pikiran yang waras! walaupun pemerintahan hukum menyediakan fasilitas untuk itu 
(baca menggugat!) tapi bukan lantas ada sedikit kelalaian ataupun kekurangan 
terus main gugat! nurmahmudi juga manusia! kita juga manusia! kalau sama-sama 
manusia saja saling hujat dan menjegal, kapan depok itu akan maju? sekali lagi, 
saya tidak punya kepentingan dengan depok dan isinya tapi sebagai warga negara 
indonesia (nusantara?) saya ingin sumbang saran aja. syukur kalau diterima dan 
tidak marah bila tidak diterima!

Agustinus Kutel <[EMAIL PROTECTED]> wrote:          
Salam,
Pemerintahan modern adalah pemerintahan berbasis
konsumen. Ketika pemerintah, sebagai pelayan konsumen,
rakyat, gagal memberikan pelayanan yang baik, konsumen
berhak menggugat.
Rusaknya kondisi sebagian besar (Koran Monde menulis
80% jalan Depok rusak parah) menunjukkan pemerintahan
Nurmahmudi telah gagal memberikan pelayanan publik. 
Ketimbang ribut soal politik bersih dan peduli,
apalagi mencuatkan isu Islam-NonIslam, pun
kafir-nn-kafir, negara hukum menyediakan mekanisme
hukum untuk menggugat pemerintahan yang tidak becus
menyediakan layanan publik, termasuk jalan raya..

Ayo, bergabung, class action-kan Nurmahmudi.

Sedikit informasi:
Gugatan Perwakilan Kelompok (class action) diatur
syarat2nya dalam Peraturan Mahkamah Agung No 1/2002
tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok. 
Syaratnya mudah dan jelas. 

--- Agustinus Kutel <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> Salam,
> Suatu hari di bulan Desember 2005, pukul 14.20 Wib,
> sayalah yang pertama kali memberi tahu Nurmahmudi
> (seorang hakim agung yang kini telah
> almarhum,memberi
> bocoran), kalau MA memenangkannya dalam sengketa
> pilkada dengan Badrul Kamal. Dia sendiri
> terheran-heran ketika menerima kabar itu, dan
> mengaku
> belum tahu.
> Nur bilang, kemenangannya adalah amanah rakyat!
> 
> Suatu hari di tahun 2006, seorang pejabat di MA yang
> notabene orang Depok, menulis surat pembaca di Media
> Indonesia, intinya jalanan depok rusak parah dan
> Nurmahmudi diam saja.
> 
> Suatu hari di bulan Juli 2007, saya kirim sms di
> rubrik Tanpa Password Monitor Depok, saya tuding
> Monde
> masuk angin karena tidak mengangkat kasus jalanan
> rusak. Sehari kemudian Monde turunkan lipsus berikut
> wawancara dengan Nurmahmudi, yang bilang bahwa
> Agustus
> 2007, jalan akan diperbaiki.
> 
> Suatu hari di bulan September 2007, di sebuah acara
> di
> Depok, Nurmahmudi bilang jalanan rusak akibat
> perseteruan DPRD dan walikota, sehingga pencanangan
> APBD terhambat, berikut pembangunan infrastruktur.
> 
> Suatu hari masih di bulan September 2007,
> satu-satunya
> program andalam pemkot (hehe) mengawinkan secara
> gratis sekitar 600 pasangan, digembar-gemborkan.
> Berikut belasan pasangan nonMuslim yang juga minta
> dikawinkan gratis, tapi pemkot bingung bagaimana
> caranya.
> 
> Suatu hari di bulan Oktober 2007, istri Nur, Azizah
> Nur Tamhid, ikutan sosialisasi dana kematian 2
> juta/orang kepada ibu2 PKK di Tugu.
> 
> Masih di bulan Oktober awal, Ketua YLBHI Patra Zen,
> ngomong di radio Pop FM, ada tiga cara desak
> walikota
> beresin jalanan. 1. secara administratif. 2. Secara
> politik. 3. Secara hukum lewat class action.
> 
> Hmmmm. Cara pertama dan kedua, sepertinya tak mempan
> buat walikota yang jago ngawinin gratis orang dan
> kerepotan ngurus dana kematian dan kompor gas
> gratis. 
> 
> AYO RAPATKAN BARISAN. Sapapun yang mau menjadi pihak
> untuk menggugat Nurmahmudi secara class action,
> harus
> bergabung. Nur telah gagal menjadi public servant.
> 
> (Agustinus Edy Kristianto, yang minta dikawinin
> gratis
> sama Nurmahmudi, tapi jga gak tahu caranya gimana,
> hehe)
> 
> --- Rahayu Arriani <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Bener tuh, jalan-jalan di seputar Depok memang
> makin
> > nggak berbentuk.
> > Terus, Kemana aja yang katanya pelayan masyarakat
> > (baca: Nurmahmudi)???
> > 
> > Klik:
> >
> http://www.berpolitik.com/lensa.pl?fid=8158&tid=369
> > 
> > 
> > 
> > Rahayu Arriani
> > 
> 
> 
> 
> 
>
__________________________________________________________
> Shape Yahoo! in your own image. Join our Network
> Research Panel today! 
>
http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7
> 
> 
> 
> 

__________________________________________________________
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and 
lay it on us. http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 



                         

       
---------------------------------
Pinpoint customers who are looking for what you sell. 

Kirim email ke