ISTIQAMAH
Istiqamah menurut bahasa berarti tetap teguh, terus
menerus, kontinyu, konsisten atau teguh pendirian.
Allah SWT berfirman, yang artinya :
Tetap teguhlah kamu pada jalan yang benar sebagainana yang telah diperintahkan kepada kamu. (Hud, 11 : 112) Kemudian Allah berfirman tentang keistimewaan yang
diberikan kepada orang yang beristiqamah :
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Tuhan kami adalah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat akan turun kepada mereka (untuk mengatakan ) : Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu . Kami (Allah) adalah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia maupun akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula apa yang kamu minta. Sebagai hidangan bagimu dan Tuhan yang maha pengampun lagi maha penyayang (Fushilat, 41 :30-32). Dari ayat diatas ada tiga janji Allah kepada orang
yang bersitiqamah :
1. Akan mendapat perlindungan langsung dari Allah melalui malaikat-malaikatnya 2. Akan terbebas dari rasa takut dan rasa sedih dari apapun yang menimpanya 3. Akan dipenuhi apa yang diinginkan baik di kehidupan dunia dan akhirat. Dalam ayat diatas di jelaskan bahwa orang yang iman
kepada kepada Allah kemudian bersitiqamah maka akan dibebaskan dari rasa takut
(khouf) dan rasa sedih (Khazn).
Orang yang bersitiqamah dalam kebenaran Allah akan
menjadi orang yang bebas dan merdeka, hidupnya akan tenang karena dia hanya
bersandar kepada Allah SWT.
Ketika kita Istiqamah pada garis perintah Allah,
maka ini mengandung nilai atau bobot yang luar biasa. Ini dikarenakan salah satu
sifat manusia adalah memiliki hati yang berbolak-balik mempunyai iman yang
bertambah dan berkurang dikarenakan dia berinteraksi dengan lingkungannya dimana
akan memberikan pengaruh pada hati dan pikirannya sehingga imannya akan diuji.
Disinilah letak keistimewaan orang yang istiqamah
yang tetap berjalan dalam garis lurus, garis kontinum dalam perintah Allah.
Sehingga dia akan teguh pendirian kepada kebenaran yang telah dianjurkan oleh
Allah dan Rasulnya.
Selanjutnya dalam kehidupan kita, dalam hal apa
kita istiqamah di bagi menjadi beberapa bagian :
1. Istiqamah dalam keyakinan (iman) 2. istiqamah dalam ibadah (ritual) yang sudah ditetapkan waktu dan kadarnya 3. Istiqamah dalam syariat (aturan) formal dari agama 4. istiqamah dalam inti pemikiran, prinsip kebenaran 5. Istiqamah dalam amaliah, tindakan yang benar 6. istiqamah dalam perjuangan di jalan Allah. Apabila kita dapat istiqamah dalam hal-hal diatas
maka sungguh akan dianugerahkan kepada kita 3 hal :
1. Fadlilah (keutamaan), baik keutamaan dalam sifat (nama baik, pengaruh, martabat). Kita bisa melihat dalam kehidupan sehari-hari bagaimana banyak sekali orang
yang dikatakan memiliki jabatan, memiliki kedudukan di dunia akan tetapi dalam
hidupnya sehari-hari banyak tidak dipercaya oleh orang dan pengikutnya. Dia di
hujat dan bahkan dihinakan. Tapi kita juga sering melihat orang yang biasa-biasa
saja, sepertinya ilmu dan keahliannya tidak terlalu tinggi. Tapi oleh Allah
Swt dia diberi kemampuan yang lebih dalam menyelesaikan masalah. Inilah
salah satu buah dari istiqamah.
2. Ma'unah (pertolongan), pertolongan yang diberikan kepada Allah Swt kepada kita melebihi kemampuan sebenarnya yang kita mampu. Ketika kita mendapatkan beban hidup, ujian yang berat maka jalan yang
terbaik adalah istiqamah dalam ibadah mendekatkan diri kepada Allah. Apapun
ibadah itu meskipun kecil, asal dapat dilakukan dengan istiqamah/ terus menerus
akan bernilai sangat besar karena kita istiqamah (ajek, terus menerus,
konsisten).
Dan selanjutnya Allah Swt akan memberikan pertolongan dan Allah Swt akan
memberikan kepada kita kekuatan berlipat dari yang kita bisa untuk menanggung
dan menjalani beban dan ujian hidup.
3. Karomah (keistimewaan, kemuliaan). Ini adalah derajat tertinggi buah dari istiqamah. Karena kedekatan dengan Allah Swt sampailah dia pada titik, tidak takut dan tidak sedih sedikitpun terhadap apa yag menimpa kepada dirinya. Orang seperti ini sudah tidak ada sama sekali keinginan terhadap dunia
dalam arti yang sesungguhnya. Karena kepasrahan yang sangat tinggi kepada
Allah Swt. Kaya, miskin, dipuji, dihujat. Tidak ada bedanya bagi dia. Dia hidup
sudah tidak lagi untuk dunia itu sendiri. Akan tetapi dunia justru akan datang
kepadanya. Inilah yang disebut para Wali Allah (waliullah).
Tanda-tanda orang yang seperti ini adalah dalam hidupnya sama sekali tidak ada takut(khouf) dan sedih (Khazn). Selanjutnya, karena istiqamah ini adalah merupakan
sebuah garis, bukan titik. Dia memerlukan waktu untuk membuktikan kesetiaan
kepada kebenaran ajaran Allah Swt, maka istiqamah harus bergandengan dengan
sabar. Sabar dalam menjalankan perintahnya sabar dalam menjauhi
larangannya.
Dengan istiqamah dan sabar ini kita layak untuk
mendapat pahala dan balasan surga dari Allah Swt. Perlu kita ketahui bahwa
pahala tidak identik dengan upah. Apabila upah maka dia akan sebanding dengan
pengorbanan yang dilakukan. Akan tetapi pahala tidak selalu sebanding dengan
yang dilakukan. Karena disitu ada Rahmat Allah yang masuk.
Kebaikan yang kita lakukan sebenarnya terlalu kecil
untuk mendapatkan balasan yang istimewa dari Allah karena yang Allah berikan
kepada kita jauh lebih besar. Yang kita terima ini lebih besar dari apa yang
kita lakukan karena Allah Swt memiliki sifat ArRahman.
Inilah membuktikan bahwa apa yang kita peroleh, apa
yang kita dapatkan dan kita capai sebenarnya bukanlah semata-mata hasil dari
upaya kita. Didalamnya ada Rahmat dari Allah Swt yang jauh lebih
besar.
Oleh karena marilah dalam hidup ini kita lengkapi
dengan tiga hal yang akan mengantarkan kita kepada kesuksesan dalam arti yang
sesungguhnya, tiga hal itu adalah :
1. Ilmu 2. Kerja/ usaha 3. Doa Tiga hal ini harus dilakukan secara utuh, secara
bersama-sama karena kerja saja tanpa dilandasi dengan ilmu (kecerdasan) dia
tidak akan memiliki kekuatan untuk berlipat. Dan kerja dan ilmu saja tanpa
dilandasi dengan doa yang akan menurunkan Rahmat Allah maka sangat mungkin
hasil kerja tersebut akan bercampur dengan kefasikan dan kesombongan yang akan
menurunkan bencana.
Akhirnya marilah kita tetap istiqamah dalam
kebenaran ajaran Allah dan Rasulnya. Hidup istiqamah dalam kerja, ilmu dan
Doa.
*******
by arland
from : KH A. Hasyim
Muzadi Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. YAHOO! GROUPS LINKS
|