Wahai Tuhanku
Aku bukan orang yang pantas tinggal di surga-Mu
Tetapi aku juga tak sanggup di neraka-Mu
Anugerahi aku kemampuan kembali pada-Mu
Dan ampuni dosa-dosaku

Pengakuan di atas mempunyai makna bahwa kita dapat masuk surga bukan karena 
semata-mata amal kita namun karena anugerahNya, karuniaNya dan ampunanNya.

Kita paham bahwa seseorang tidak bisa dipastikan masuk surga walaupun ia telah 
melakukan amalan-amalan yang baik.[ibadahnya nampak ikhlas, dan ketaatannya 
demikian tinggi] dan jalan kehidupannya pantas untuk  diteladani- kecuali jika 
diijinkan oleh Allah, sebagai keutamaan yang diberikan kepadanya. Maka dengan 
keutamaan dan karunia-Nya itu ia masuk surga.

Karena amal baik yang ia lakukan tidaklah dapat dilakukan dengan mudah kecuali 
karena kemudahan/pertolongan dari Allah. Jika Allah  tidak memberi kemudahan / 
pertolongan niscaya ia tidak dapat melakukannya. Dan jika Allah tidak 
mengarunianya hidayah niscaya ia tidak mendapat hidayah selama-lamanya, 
[meskipun ia telah berupaya keras].

Hal ini sebagaimana firman Allah ta'ala:"...Sekiranya kalau bukan karena 
karunia Allah dan rahmat-Nya, niscaya tidak ada seorangpun dari kamu yang 
bersih (dari perbuatan keji dan mungkar) selama-lamanya, tetapi Allah 
membersihkan siapa saja yang dikehendaki…" (QS An-Nuur:21)

Allah juga berfirman memberitakan tentang penduduk surga:"..Dan mereka berkata: 
"segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini, dan kami 
sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami 
petunjuk.." (QS Al-A'raaf:43).

Ahli ibadah tertutup dari cahaya taufiq dan pertolongan Allah Ta'ala oleh 
kegelapan memandang ibadah mereka, memandang pengetahuan bahasa Arab mereka, 
memandang ilmu dan pemahaman agama mereka.

Lalu bagaimana upaya kita agar mendapatkan kemudahan atau pertolongan dari 
Allah ?

Perbaguslah hubungan kita dengan Allah.

Bagaiamana kita dapat melangsungkan hubungan dengan Allah ?

   1. Kenalilah Allah  (ma'rifatullah).
   2. Akhlak yang baik dihadapan Allah atau akhlakul karimah yakni keadaan 
sadar atau perilaku secara sadar dan mengingat Allah.
   3. Berinteraksilah dengan Allah, berinteraksi  melalui firman-firmanNya, 
baca, pahami dan jalankanlah petunjukNya, sebagai contoh  ketahuilah dan 
lakukanlah apa yang Allah cintai dari hambaNya,  dan hindari apa yang Allah 
tidak sukai seperti,

    * - Allah mencintai muslim yang bertobat
    * - Allah mencintai muslim yang mensucikan dirinya
    * - Allah menyukai muslim yang bersih
    * - Allah menyukai muslim yang bertaqwa
    * - Allah menyukai muslim yang bertawakal kepadaNya
    * - Allah mencintai muslim yang berbuat baik.
    * - Allah mencintai muslim yang zuhud di dunia.
    * - Allah mencintai muslim yang sabar
    * - Allah mencintai muslim yang menepati janji
    * - Alah mencintai muslim yang berlaku adil
    * - Allah mencintai muslim bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu'min
    * - Allah mencintai muslim yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir
    * - Allah mencintai muslim yang berjihad dijalan Allah.
    * - Allah mencintai muslim yang berperang dijalan Allah dalam barisan yang 
teratur.
    * - Allah tidak menyukai orang-orang  yang sombong , membanggakan diri.
    * - Allah tidak menyukai orang-orang kafir
    * - Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
    * - Allah tidak menyukai orang-orang yang ingkar
    * - Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim
    * - Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
    * - Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan
    * - Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat
    * - Allah tidak menyukai orang-orang yang bergelimang dosa
    * -  Allak tidak menyukai ucapan yang buruk kecuali orang yang teraniaya.

Marilah dengan ibadah puasa Ramadhan,  kita dapat merasakan  pertemuan dengan 
Allah sehingga kesempatan yang baik bagi  kita untuk dapat memperbagus hubungan 
dengan Allah.

"Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika berbuka 
dan kegembiraan ketika bertemu dengan Tuhannya" (HR Bukhari).

Bagaimana dengan puasa kita dapat merasakan pertemuan dengan Allah ?

Silahkan baca tulisan pada

http://mutiarazuhud.wordpress.com/2010/08/05/hakikat-puasa/

Wassalam

Zon di  Jonggol, Kab Bogor, 16830

Kirim email ke