*Sikat gigi di siang hari?*
Tanya: Pak kiai bagaimana hukumnya menyikat gigi di siang hari pada bulan romadhon? Karena merasakan bau mulut yg kurang enak trs akhirnya menyikat gigi untuk menghilangkannya, terimakasih. Wassalam, Wildan Jawab: Saudara Wildan yang terhormat, memang mulut kering dari orang yang sedang berpuasa itu mengakibatkan keluarnya bau yang tak sedap. Namun demikian hal ini merupakan sesuatu yang sangat mulia. Lantaran timbulnya bau yang tak sedap tersebut semata-mata demi malaksanakan perintah Allah Swt yakni ibadah puasa. Dan tetap disunnahkan untuk menghilangkan atau mengurangi bau yang tak sedap tersebut dengan cara menggosok gigi dan atau berkumur. Namun satu hal yang pasti, -diakherat kelak- bau mulut yang tak sedap dari orang yang sedang berpuasa itu bagi Allah Swt lebih harum dari misk (lambang bau harum) ketika di dunia. Sebagaimana dinyatakan dalam sebuah hadis: والذي نفس محمد بيده لخلوف فم الصائم أطيب عند الله يوم القيامة من ريح المسك (رواه مسلم وأحمد والنسائى عن أبي هريرة *Demi zat yang jiwa Muhammad ada dalam kekuasaan-Nya, bau mulut orang yang bepuasa itu lebih harum bagi Allah pada hari kiamat dari pada bau misik*. Pernyataan Rasulullah tersebut merupakan suatu bukti dan jaminan betapa mulianya orang yang berpuasa disisi Allah kelak. Sehingga Dia menjadikan sesuatu yang amat harum pada mulutnya, lantaran telah menjauhkan diri dari makan dan minum serta ucapan keji pada saat berpuasa. Meskipun demikian, demi alasan kemanusiaan (bau busuk dapat merenggangkan hubungan antar sesama), kita tentunya masih diperbolehka bersikat gigi selama berpuasa tak terkecuali pada waktu siang hari, sebelum tergelincir matahari. Menurut imam nawawi, bersiwak (membersihkan gigi dengan alat tertentu) setelah zawal as-syamsu (matahari mulai bergeser ke arah barat) adalah makruh, dalam pengertian boleh dikerjakan tapi lebih baik ditinggal. Demikian, semoga bermanfaat KH. Arwani Faishal Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Mas’ail PBNU -- "...menyembah yang maha esa, menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, mengasihi sesama..."