Sekarang ini semua pada repot ... mau nonton teve salah karena banyak tayangan yang tidak mendidik, tetapi kalo nggak nonton teve nanti jadi GAPTEK.
Wah bener-bener jaman susah sekarang ini ... serba salah ________________________________ From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Nugra Kusumawati Sent: Friday, July 18, 2008 1:06 AM To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Subject: [milis-nakita] Tayangan TV yang Aman, Hati-hati dan Bahaya bagi Anak-anak... {02} Maaf sebelumnya kalau tidak berkenan...kalau menurut saya n artikel yang pernah saya baca untuk film Go! Diego Go! bila dimasukkan kedalam "AMAN" perlu di ralat karena lihat film itu seorang anak sempat meniru adegan bergelantungannya Diego...dengan cara memelilitkan tali badannya kemudian tali itu melilit ke lehernya karena gerakan dia meniru Diego sehingga mengakibatkan itu anak tewas . kejadian ini ada di luar negeri..tapi sayang artikelnya sudah ke hapus di e-mail saya...kalau ada pasti saya kirim. sebenarnya semua itu dikembalikan ke kita juga sebagai orang tua...bahwa kita harus mendampingi putra-putri kita dalam melihat tayangan di televisi. oh..iya ini ada e-mail dari teman saya di kantor yang mungkin bisa kita coba juga : Siap-Siap, Matikan TV Anda Pada 20 Juli 2008 Senin, 14 Jul 08 19:59 WIB Kirim teman <outbind://18-00000000292A5A5532DE5C4D80E737054C5ECC31044A2100/cid:_1_03711DEC0370E53C007EB9DB49257486> Ketergantungan anak pada tayangan televisi sudah sangat tinggi dan mencapai titik yang mengkhawatirkan, karena itu semua pihak berkewajiban memberikan perlindungan bagi tumbuh kembang anak tersebut. Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, Koalisi Nasional Hari Tanpa Televisi (HTT) mencanangkan gerakan: Turn off TV, Turn on Live! Matikan TV dalam Sehari pada tanggal 20 Juli mendatang. Peneliti dari Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA), Nina Mutmainnah Armando, mengatakan, HTT tidak bermaksud memusuhi televisi, melainkan sebagai gerakan untuk membangun sikap bijak terhadap penggunaan TV. "Kadang kita lupa, tombol on pada televisi tidak harus selalu menyala. Jadi, gerakan ini bukan untuk memusuhi TV. Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan anak pada TV dan pernyataan keprihatinan masyarakat terhadap isi acara TV yang tidak sehat dan tidak aman untuk anak-anak, " jelasnya pada jumpa pers, di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jakarta, Senin (14/7). Target gerakan HTT adalah mengajak 1 juta keluarga di seluruh Indonesia untuk mematikan TV dalam sehari penuh pada tanggal 20 Juli. Khususnya, keluarga yang memiliki anak usia prasekolah dan sekolah dasar. Beberapa alternatif yang diberikan YPMA, keluarga bisa melakukan kegiatan bersama yang menciptakan interaksi antara anak dengan keluarga dan lingkungan sosialnya. Jam menonton TV yang sangat tinggi pada anak membuat mereka lupa akan komunitas sosialnya. Penelitian YPMA tahun 2006 menunjukkan, jumlah jam menonton TV pada anak-anak usia sekolah dasar berkisar 30-35 jam dalam satu minggu. Jumlah ini dinilai terlalu besar untuk hiburan yang kurang sehat bagi anak dan remaja. Jika dikalkulasi, maka jumlah jam menonton TV mencapai lebih dari 1.600 jam dalam satu tahun. Bandingkan dengan jumlah jam belajar di sekolah dasar negeri yang hanya sekitar 740 jam setahun. "Padahal, menurut para ahli, anak menonton televisi maksimal 2 jam dalam sehari, " jelas Nina. Sementara itu, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Fetty Fajriati Miftach menyatakan dukungannya terhadap Hari Tanpa TV. Dan, Ia mengajak keluarga bisa memberikan alternatif lain kepada anak selain menonton TV. "Kami bukannya menolak, malah kami KPI mendukung, karena kami mengerti bahwa HTT bukan untuk menyuruh untuk menyuruh anak tidak menonton televisi sama sekali. Bagaimanapun televisi itu memiliki dua sisi, positifnya kita pegang kita perbolehkan anak-anak untuk menonton televisi, nah yang negatifnya kita jaga, " kata Fetty. Ia mengakui, kenaikan harga BBM yang mempengaruhi daya beli masyarakat dan menurunkan kemampuan ekonomi keluarga, menjadi penyebab televisi menjadi hiburan yang utama dalam masyarakat dewasa ini. Karenanya, lanjut Fetty, masyarakat diminta untuk memberikan masukan, sebagai alternatif agar anak-anak tidak tergantung pada televisi sebagai hiburan satu-satunya. "Memang tontotan yang diserap itu, tontotan yang mudah dicerna, dan terkadang tidak mendidik ini kita mintakan kepada masyarakat untuk mencarikan alternatif penggantinya, " pungkasnya. Sosialisasi Hari Tanpa TV 2008 ini akan dilanjutkan dengan aksi damai di Bunderan Hotel Indonesia, pada Jum'at 18 Juli mulai pukul 09-11 WIB. Hari Tanpa Televisi ini merupakan yang ketiga kalinya, sejak digagas pada tahun 2006 lalu. (novel) Salam Mama Ai ________________________________ From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Noviadi Edwar Sent: Friday, July 18, 2008 7:54 AM To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Subject: [milis-nakita] Tayangan TV yang Aman, Hati-hati dan Bahaya bagi Anak-anak... {01} *AMAN:* Adalah tayangan yang bukan saja menghibur, melainkan juga memberikan manfaat lebih, seperti pendidikan, motivasi, mengembangkan sikap percaya diri dan penanaman nilai-nilai positif dalam kehidupan. 1. Varia Anak (TVRI) 2. Bocah Petualang (TRANS7) 3. Laptop Si Unyil (TRANS7) 4. Jalan Sesama (TRANS7) 5. Cita-citaku (TRANS7) 6. Si Bolang ke Kota (TRANS7) 7. Buku Harian si Unyil (TRANS7), 8. Surat Sahabat (TRANS7) 9. Cerita Anak TRANS7) 10. Main Yuk! (TRANS TV), 11. Dora The Explorer (Global TV) 12. Go! Diego Go! (Global TV) 13. Chalkzone (Global TV) 14. Backyardians (Global TV) 15. Masa Kalah Sama Anak-anak (TV One) *HATI-HATI:* Adalah tayangan anak yang dinilai relatif seimbang antara muatan positif dan negatif. Sering kali tayangan yang masuk kategori ini memberikan nilai hiburan serta pendidikan dan nilai positif, namun juga dinilai mengandung muatan negatif seperti kekerasan, mistis, seks, dan bahasa kasar yang tidak mencolok. 1. Idola Cilik Seleb (RCTI) 2. Rapor Idola Cilik Seleb (RCTI) 3. Doraemon (RCTI) 4. Pentas Idola Cilik (RCTI) 5. Rapor Pentas Idola Cilik (RCTI) 6. Casper (TPI) 7. Harveytoon (TPI) 8. Transformers (anteve) 9. Pokemon Series (Indosiar) 10. Bakugan Battle Brawlers (Indosiar) 11. Konser Eliminasi 6 AFI Junior (Indosiar) 12. New Scooby Doo Movie (TRANS7), 13. SpongeBob Squarepants (Global TV) 14. Avatar: The Legend of Aang (Global TV) 15. Carita De Angel (Global TV) *BAHAYA: * tayangan yang masuk dalam kategori Bahaya merupakan tayangan yang mengandung lebih banyak muatan negatif, seperti kekerasan, mistis, seks, dan bahasa kasar. 1. Tom & Jerry (RCTI) 2. Crayon Sinchan (RCTI) 3. Si Entong (TPI) 4. Tom & Jerry (TPI) 5. Si Entong 2 (TPI) 5. Popeye Original (anteve) 6. Oggy & The Cockroaches (anteve) 7. Detective Conan (Indosiar) 8. Dragon Ball (Indosiar) 9. Naruto 4 (Indosiar) 10. Tom & Jerry (TRANS7) 11. One Piece (Global TV) 12. Naruto (Global TV) Sumber : Media Kidia edisi Juni-Juli yang dikeluarkan Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA)