Salam sejahtera...

At 12:17 24-08-2004 +0200, "IMW" wrote:

>Ini salah satu "pola pikir" yg agak beda.  Si LN semakin senior/seorang
>dosen maka dia akan mengajar semakin rendah (semakin ke tingkat 1 dan 2).

Sekiranya saya tidak salah tangkap, rasanya saya bisa memahami hal itu.
Semakin tinggi tingkat pendidikan -apalagi jika mencapai tingkat
memahami/falsafahnya- maka diharapkan semakin sederhana pula cara
penyampaian bahan-bahan, disertai lebih banyak contoh yang teramati di sekitar.

Selama kuliah, nilai matematika saya tidak bagus benar. Namun justru ketika
mengajarkan matematika pada anak-anak SMP, justru mereka bisa memahaminya,
karena saya bisa berbicara dalam pola pikir mereka.

Tapi pada sisi lain, saya rasa penjelasan terkait Pak IMW adalah mengenai
berbedanya 'jalur' antara Peneliti dan Pengajar. Jika seseorang
ditugasbelajarkan untuk diarahkan sebagai Peneliti, maka tentunya setibanya
ia kembali telah tersedia jalur yang sudah disiapkan. Saya tidak tahu,
apakah hal itu yang serng terjadi di Indonesia.


>Utk ngajar kelas master (atau di Jerman Hauptstudium) boleh dilakukan oleh
>dosen junior , seperti saya ini.  Researcher junior seperti saya di Jerman
>harus mau ngajar (mencari-cari menawarkan) mata kuliah "lain" di kelas
>atas), dan tanpa bayar.

Untuk 'mengasah' ilmu / 'praktik' lapangan mengenai penguasaan cara
menyampaikan ?


>Jadi ini yg sering jadi sandungan di Indonesia, seorang doktor disuruh
>ngajar pelajaran dasar merasa gengsi 8-), maunya hanya ngajar tingkat
>tinggi saja.

Tergantung bagaimana pengertian dua pihak (pengirim dan yang dikirim),
apakah diarahkan sebagai Peneliti ataukah sebagai Pengajar.


>Kalau saya malah berharap tuh ngajar kelas-kelas bawah. 

Di Indonesia -sejauh yang saya ketahui- semakin 'rendah' tingkat cakupan,
semakin memrihatinkan bayarannya.


Sharif Dayan


* Gunadarma Mailing List -----------------------------------------------
* Archives     : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan    : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti     : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke