Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh Pernah mendengar kata "acapella"? Pasti. Bagi penggiat dan penikmat nasyid, kata acapella tentu bukanlah sesuatu yang asing. Secara umum makna kata ini diartikan sebagai gaya bermusik tanpa alat musik. "Wah gimana tuh maksudnya?" Maksudnya bermusik dengan menggunakan mulut sebagai instrumennya. Tapi pernah ngga sih kita mencari tahu awal mula istilah "acapella" itu muncul?.
Seperti yang dijelaskan oleh "Om Wikipedia", kata "acapella" berasal dari bahasa Italia "A Capella" atau "Chapel" dalam bahasa Inggris yang berarti "gereja" dalam bahasa Indonesia. Ya, "acapella" adalah teknik musik mulut yang ditujukan untuk tujuan peribadatan doa digereja, makanya dinamakan "a capella" atau "in the style of chapel/ church". MasalahnyaÂ…nasyid yang kita geluti itu seringkali disandingkan dengan kata "acapella" . Entah siapa yang memulai, tapi banyak dari kita pelaku nasyid dibarat dan ditimur yang kurang menyadari hal ini. Yang semestinya bisa kita eliminir, dengan terus menyampaikan informasi ini kepada khalayak sebanyak-banyaknya terutama kepada para penggiat nasyid dan para `event organizer', karena memang kata "nasyid" tidak perlu disandingkan dengan kata "acapella" yang berarti "in the style of chapel-gereja-" tersebut. Sebagai alternatif untuk menjelaskan warna atau aliran musik yang kita gunakan, maka kembalikan kepada makna umumnya, dimana untuk instrumentasi melalui suara/ lagu mulut(mouth song) dapat kita gunakan istilah "voicetrumental" atau "vocalinstrument". Adakah persamaan diantara "nasyid" dan "acapella"? Dan seberapa pentingkah membedakan dan memisahkan "nasyid" dengan "acapella"? Persamaannya ada pada melagukan syair-syair kebaikan tanpa iringan alat musik kecuali perkusi/ alat-alat yang ditabuh. Perbedaannya adalah karena keduanya berangkat dari dien dan "ruh" yang berbeda, dengan demikian sangat tidak pas menggandengkan kata "nasyid" dengan "acapella", sedangkan Allah SWT dan RasulNya memerintahkan kita untuk membedakan diri dengan para ahli kitab. "Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.[QS. Ali Imran: 100]" Rasulullah SAW bersabda "..Kamu telah mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga mereka masuk ke dalam lubang biawak kamu tetap mengikuti mereka. Lalu para shahabat bertanya, Wahai Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda, "Kalau bukan mereka, siapa lagi? [HR. Bukhori, Muslim, Ahmad] Setuju? Yuk..mulai dari diri sendiri, dan mulai saat ini, tinggalkan istilah 'acapella'. Wallahu'alam bishawwab wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh Abu aisyah (salam kenal buat "punggawa2" nasyid Indonesia :) )