From: ne@news.gramedia-majalah.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Alida Susanti
Sent: Friday, May 05, 2006 2:48 PM
To: milis-nakita List Member
Subject: [milis-nakita] SMART OR BIJAK ???? {02}

dear netters,

sorry bukannya saya mau mem-blow up mslh ini (maaf ya dr.tonang ngeduluin).

hanya saja mau meluruskan, saya tidak kenal yg namanya dr.purnamawati apalagi ketemu.

saya tidak buta mau saja nurut dgn blio, saya hanya ambil ilmunya saja dan berusaha utk rasional wlpn tetap panik klo anak sakit krn memang jd orang tua ga ada Sekolahnya apalagi jd sarjananya.minimal klo berbekal ilmu wlau sdkt, supaya klo panik ga langsung gtu aja cekokkin anak dgn obat2an...dan ga bikin dokter jd gamang pdhl dokter maunya jg RUD/rasional.

makanya saya pilih bergabung dgn komunitas2 yg namanya milis spya bs berdiskusi tp hrs diingat tetap tdk bs dijadikan pengganti anamnesis, krn anamnesis hanya bisa dilakukan di kamar praktek dokter (dr.tonang sdh cerita ttg ini).

blio sering mambimbing kami2 di milis utk mencari informasi sesuai dgn klausal ato guidelines yg ada dan resmi spt WHO, AAP, IDAI. bukan mengikuti blio ato jd manut2 aja....bukan nyuruh buka situs2 boongan.

kalo memang blio salah pasti blio gak terus dapat sponsorship dari WHO dong .... milis sebelah itu kan sponsorship dr WHO dipantau terus. Blio pernah bilang, wong orang tuanya sayang buanget ama anaknya koq lah koq saya sebagai dokter sembarangan ksh obat.

slh satu kasus, coba bayangkan, seandaianya anak kalian di diagnosa TBC dan harus minum obat2an keras slama 6bln dan diteruskan lagi selama berbulan2 dan itu akibat salah diagnosa, yg akhirnya anak tsb mengalami gangguan hati (umur sktr 7-8thn) itu baru salah satu pasien dr.wati.

trus sapa yg mau disalahkan? orang tua nya apa dokternya?

kita tetap butuh dokter dan obat, itu pasti. saya petik dr kalimat teman saya, obat itu spt pisau yg klo dipakai dgn semestinya sangat berguna sebliknya klo kita gunakan tdk pada tempatnya bisa berbahaya.

dear netters,

saya sempat diskusi dgn teman2 saya ttg kasus dibawah ini krn saya msh banyak belajar, utk memastikan saja apakah ada yg salah dlm menangani anak sakit ? koq dr.wati yg disalahkan? berarti kita protes aja guidlines yg ada spt WHO dll ?

apa yg hrs saya lakukan jika itu terjadi pada anak saya?

apakah klausal yg saya pegang salah?

maaf klo hal ini cukup mengganggu ato sangat mengganggu, sungguh tidak ada maksud apa2.

hanya ingin sama2 belajar dan membuka pikiran kita.smoga...

sekali lagi maaf...

alida

------------------------------------------------------------------------

-----Original Message-----

From: psukri

Sent: Friday, May 05, 2006 1:12 PM

To: Alida Susanti

Subject: Re: FW: [milis-nakita] SMART OR BIJAK ???? {01}

 

hehehe.. thanks buat forward-an....

sebenernya ga pengen ikut campur...

tokh,. gw juga bukan apa2nya dr wati,.. bukan apa2nya milis sehat....

pengen coba "membuka mata" sedikit dengan apa yang dipunyai?

contoh kasus pertama.

mmhhh.... dari mana tau si anak dehidrasi?..

bukan cuman berdasarkan kata2 dokter/suster ajah kan?..

setau saya.. (berdasarkan artikel dari aap), tanda2 dehidrasi bisa

dikategorikan:

Tanda-tanda dehidrasi (ringan)

? Rasa haus meningkat

? Frekuensi Buang Air Kecil (BAK) menurun

? Lemas

Tanda-tanda dehidrasi berat pada anak kecil dapat juga berupa (Lihat gambar

di atas):

? Mulut kering mouth or tongue

? Saat menangis, tidak ada atau sedikit air mata yang keluar

? Tidak BAK selama 3 jam atau lebih

? Cekung pada mata, pipi, sekitar dada & perut, atau ubun-ubun

? Rewel luar biasa (Irritability) atau lemas luar biasa

? Menurunnya skin turgor (jika kulit dicubit dan dilepas, ia tidak dapat

kembali spt semula

Mencegah Dehidrasi

Diare merupakan masalah umum yang biasanya akan pulih dengan sendirinya..

Menjaga agar tidak dehidrasi adalah satu-satunya hal yang sangat

diperlukan.

? Perbanyaklah minum untuk menggantikan cairan dalam tubuh yg hilang.

Terutama cairan rehidrasi oral (minuman pengganti cairan & elektrolit) yang

tersedia di toko obat. Cairan ini sangat direkomendasikan bagi bayi &

anak-anak.

? Hindari minuman yg mengandung kafein, seperti kopi, teh dan beberapa

minuman

soft drink, dan alkohol.

? Obat-obatan anti-diare biasanya TIDAK DIPERLUKAN dan jika dikonsumsi

harus dalam pengawasan dokter. Obat-obatan tsb dapat berbahaya, terutama

jika oleh anak-anak dan orang yg lanjut usia.

dari AAP tersebut diatas, adalah klausula bahwa anak dehidrasi/muntah2

harus dikasih antibiotik/di-infus.

coba mba liana diajak ikut PESAT sesi 5 yang akan datang. Insya Allah ada

materi RUD oleh Ibu RIna Mutiara dr bagian farmasi.

Disitu akan dijelaskan "bahaya/pengaruh cairan infus"....

atau.. harusnya jangan langsung "percaya" sama omongan/saran dr wati.

knapa mba liana ga coba cari artikel di situs2 yang terpercaya

(aap/mayoclinic/kidshealth) mengenai "vomiting"., termasuk cara pencegahan

dan bagaimana mengatasi agar tidak dehidrasi. ato liat2 di file2 milis tsb.

kadang2 kali.. ortu panik,... dan langsung ke UGD/dokter... kadang2 ga bisa

berfikir secara "terang" lagi...

bukannya tidak percaya pada usaha dokter untuk menyembuhkan anak kita..

tapi yang perlu dipertimbangkan..

1. benarkah cara penanganannya?

2. apa obat/tindakan tersebut memang merupakan tindakan yang

tepat?efektif?efisien?

3. kalo tubuh dikasih obat yang "ga perlu"... apa bahaya buat tubuh?

antibiotik resisten?

4. bahaya infus/rumah sakit.. bakteri nosokomial?... jarum infus yang tidak

steril?.. steteskop yang berpindah2 pasien?... tangan suster yang tidak

steril?.. dll dll

dulu.. mba luluk pernah menghadapi alyssa yang muntah > 30 kali. apakah

blio langsung bawa alyssa ke dokter?..

blio malah search di internet. sehingga yakin.. bahwa tindakannya tepat..

memang sih.. kadang2.. kalo pemahamannya setengah2.. (apalagi ditambah

emosi)...ga heran.. banyak yang sering menyalahkan "terapi dr wati"..

"terapi ala sehat".. padahal.. ga ada yang namanya "terapi dr wati/terapi

sehat".. karena biasanya didasarkan pada suatu prosedur yang berlaku.

ada hal yang namanya "klausal kapan ke dokter".

harusnya ini bisa jadi salah satu "guideline"

kalo di artikel2 aap/mayoclinic/kidshealth.. untuk setiap penyakit ada

klausal "kapan ke dokter"... .. "bagaimana pengobatannya".. dll dll...

satu lagi.. yang harus dipahami bener adalah masalah "penyakit" dan "gejala"

batuk/muntah/diare/demam.. = gejala... bukan penyakit.

gejala = menunjukan "Ada sesuatu yang salah".

misalnya: muntah = gejala?

apa penyebabnya?

- salah makan?

- ada dahak?

- alergi makanan? dll dll

misal klo diberi vometa akan menghilangkan jejak sang dokter krn gejala akan hilang pdhl penyakitnya blm hilang/sembuh.

kasus kedua.

anak panas sampe 40 derajat.

jujur aja.. saya juga pernah mengalami hal ini dengan anak saya dan ponakan.

tapi.. karena saya "yakin" dengan tindakan yang diambil (bukan semata2

percaya pada "saran" dr wati)..

walopun dengan hati deg-deg-an.... tapi saya coba bertahan.

karena selama ini yang saya tau:

1. panas tidak bahaya.

2. selama virusnya ada,.. pasti demam tetap ada.

3. kalo saya memberikan antibiotik,.. maka saya akan meracuni tubuh

anak/ponakan saya.

4. ada keturunan kejang ga?.. kejang demam sama sekali tidak berbahaya...

kalo dialami < 3 tahun.

kasus yang terakhir adalah ponakan saya (10 bulan) panas sampe 40 derajat 2kali.

yang pertama... karena ortunya "takut".. (padahal bapaknya dokter)..

langsung kasih stesolid.

(takut kejang soalnya, padahal ga ada riwayat demam).

saya juga ga bisa bilang apa2,.. diem ajah.. sambil tetap memberikan

artikel + pengertian.

alhamdulillah ga berapa lama... anaknya demam lagi (sampe 40 derajat),...

ortunya bisa lebih sabar.

cuman dikasih paracetamol n berusaha untuk kasih cairan..

alhamdulillah ternyata "cuman" mau numbuh gigi yang pertama.

intinya: percaya pada diri sendiri,... jangan mudah panik.. dan coba cari

data2/artikel yang mendukung.. (tentunya dari situs yang terpercaya... bisa

diliat juga guideline WHO)..

atau akhirnya ada kata.."ah.. ini kan indonesia,.. indonesia itu beda..

bla.. bla...bla........

waah... ini sih ga ikut2an.... dan ga bisa bilang apa2 lagi...

maaf yaa.. kalo ada kata2 yang ga berkenan.

Peacee!...

-yuli-

mamabumiyangcuma"orangbiasa"

*btw,.. kalo butuh artikel2 yang berkaitan dengan demam/muntah/.... kasih

tau yaa....

-----Original Message-----------------------------------------

From: audiyanti

Sent: Friday, May 05, 2006 1:44 PM

To: Alida Susanti

Subject: RE: [milis-nakita] SMART OR BIJAK ???? {01}

gak bisa nanggapin,

soalnya selalu sukses dengan cara sesuai guidlines yg ada

cuma 2 hal yg saya cermati :

1. muntah kok dikasih air bening, oralit dong ya ? pantes aja dehidrasi.

2. tahu gak kalo ada histori kejang demam di keluarga ? kok gak sedia stesolid sejak awal ? terus kondisinya lemas atau letargi gak ? kalo sampe kayak gitu khan pastinya anaknya dah gak lincah lagi, jadi memang demamnya bakal tinggi, dan kejang demam khan bukan berarti sesautu yg parah, cuma sifat bawaan aja, tidak berarti mengakibatkan kerusakan otak. ponakanku aja yg pernah kejang demam sampe sekarang pinter di sekolahnya.

hmm...jadi kalo itu sih...bijaknya belum smart..kurang data dan gak punya komunitas diskusi (atau sahabat) yg bisa diajak konsultasi tentang kondisi anaknya dari waktu ke waktu.

tapi gak tau juga lho ya...soalnya anakku dah diare sampai 4 hari akhirnya sembuh tanpa ke dokter dan demam 3 kali yang sembuh dalam 3 hari tanpa ke dokter yg penting kan kita sdh punya pegangan klausal yg ada dan diPahami.kpn hrs ke dokter dan keadaan darurat yg hrs diwaspadai.

so.....up to you kali yeeee...

-Audiyanti ibunya Falisha-




=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke