Menurut Kompas:
- Yang baru masuk:
Bank Internasional Indonesia,
Unilever,
Inco, dan
Energi Mega Persada.

 - Yang lama
Aneka Tambang,
Astra Agro Lestari,
Astra International
BCA,
Bank Danamon,
Bank Mandiri,
Bank Panin,
BRI,
Bumi Resources,
Gudang Garam,
HM Sampoerna,
Indocement,
Indofood,
Indosat,
Kalbe Farma,
Lippo Bank,
Matahari,
PGN,
Ramayana,
Semen Gresik,
Telkom,
Tempo Scan,
United Tractors.



Empat Saham Emiten BEJ Masuk Indeks MSCI


Jakarta, Kompas - Empat saham emiten yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta dicantumkan ke dalam Indeks Morgan Stanley Capital International
atau MSCI. Keempat emiten tersebut adalah Bank Internasional Indonesia,
Unilever, Inco, dan Energi Mega Persada. Masuknya saham baru ini akan
efektif pada penutupan perdagangan 31 Mei mendatang.

Demikian pengumuman dari MSCI yang dikeluarkan di Geneva, Swiss, hari
Jumat (13/5).

Sedangkan daftar saham emiten BEJ yang telah terdaftar di MSCI tidak
berubah. Hanya kini bertambah dengan empat saham baru tersebut.

Dengan demikian, emiten BEJ yang terdaftar pada indeks MSCI adalah Aneka
Tambang, Astra Agro Lestari, Astra International BCA, Bank Danamon, Bank
Mandiri, Bank Panin, BRI, Bumi Resources, Gudang Garam, HM Sampoerna,
Indocement, Indofood, Indosat, Kalbe Farma, Lippo Bank, Matahari, PGN,
Ramayana, Semen Gresik, Telkom, Tempo Scan, dan United Tractors.

Indeks MSCI untuk pasar di negara berkembang meliputi perusahaan di 26
negara di antaranya adalah Argentina, Brasil, Cile, Maroko, Mesir,
Hongaria, Taiwan, Thailand, Venezuela, Pakistan, Peru, dan lainnya.

Selain indeks untuk pasar negara berkembang, MSCI juga menerbitkan
indeks lain seperti indeks untuk saham di pasar Amerika, indeks untuk
hegde fund, indeks untuk pasar berkembang, dan indeks untuk sektoral

Per 31 Desember 2004 Indeks MCSI untuk pasar berkembang terdiri atas 731
saham perusahaan dengan total kapitalisasi pasar 1.120 miliar dollar AS.
Indeks MSCI diperbarui tiap tahun dengan evaluasi setiap kuartal. Dengan
indeks ini manajer investasi bisa membandingkan kelolaan portofolionya.

Menurut Senior Vice Presiden Divisi Pengelolaan Dana NISP Sekuritas Ario
Adhikari, Indeks MSCI merupakan patokan bagi para manajer investasi
untuk membandingkan kinerja portofolionya.

"Secara teori, manajer investasi akan melihat bahwa ada saham yang bagus
masuk Indeks MSCI. Kemungkinan setelah melakukan penilaian dia akan
menambahkan saham tersebut dalam portofolionya. Bobotnya bisa lebih
tinggi atau lebih rendah dari bobot yang diterapkan oleh Indeks MSCI,"
kata Ario.

Selanjutnya, jika para manajer investasi menempatkan dananya ke dalam
negeri, akan menambah aliran dana ke bursa. (joe)







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/EpW3eD/3MnJAA/cosFAA/zMEolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 



----------------------------------------------------------

    IMQ - THE REAL TIME DATA AND BUSINESS NEWS SERVICE

----------------------------------------------------------


 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke