Mungkin ada hub dg DJ ’udah ‘tembus’ 10,800-an, ya...

 

       Fed Mulai Berdebat untuk Akhiri Kenaikan Suku Bunga

        Nurul Qomariyah - detikFinance

          

       Jakarta - Bank Sentral AS (Federal Reserve/Fed) mulai berdebat untuk

        mengakhiri rangkaian kenaikan suku bunga AS yang sudah dilakukan

        sebanyak 12 kali. Perdebatan itu muncul seiring mulai pulihnya

        perekonomian AS setelah dihantam sejumlah badai.

 

        Perdebatan itu terungkap dalam catatan pertemuan terakhir Federal Open

        Market Committee (FOMC) 1 November lalu atau disebut sebagai Fed Minutes

        seperti dilansir dari AFP, Rabu (23/11/2005).

 

        Dalam pertemuan terakhir, FOMC memutuskan untuk menaikkan kembali suku

        bunga benchmark AS menjadi 4 persen. Kenaikan tersebut merupakan

        rangkaian kenaikan sebesar 25 basis poin untuk ke-12 kalinya sejak Juni

        2004.

 

        Sebelum rangkaian kenaikan itu, suku bunga AS hanya bercokol pada level

        1 persen, yang merupakan level terendah sejak 45 tahun terakhir.

        Sedangkan suku bunga sebesar 4 persen merupakan yang tertinggi sejak

        Juni 2001.

 

        Namun untuk pertama kalinya, anggota FOMC mulai mempertanyakan kapan

        rangkaian kenaikan suku bunga itu perlu dihentikan. "Beberapa anggota

        memperingatkan munculnya risiko jika terlalu jauh melakukan proses

        pengetatan moneter," demikian bunyi dokumen tersebut.

 

        Anggota FOMC memberi catatan bahwa kenaikan suku bunga di masa mendatang

        perlu lebih sensitif terhadap data ekonomi yang terbaru.

 

        Dalam pernyataannya 1 November lalu, FOMC mengungkapkan bahwa secara

        bertahap akan menghilangkan akomodasi suku bunga rendah dari

        perekonomian, dan menyarankan adanya suku bunga lebih lanjut. Pernyataan

        tersebut sudah diulang beberapa kali dalam setiap pertemuan FOMC.

 

        Hal itu berbeda dengan isu dokumen yang menyatakan bahwa sejumlah

        anggota FOMC memberikan perspektif yang berbeda-beda tentang masalah

        pernyataan kebijakan yang diharapkan berkembang dari waktu ke waktu.

 

        Keluarnya catatan pertemuan FOMC tersebut langsung merontokkan dolar AS.

        Para analis kini mulai berdebat soal kemungkinan berhentinya rangkaian

        kenaikan suku bunga. FOMC rencananya akan menggelar pertemuan kembali

        pada 13 Desember 2005.

 

        "Catatan itu sepertinya menjadi kendaraan pilihan FOMC untuk memberi

        sinyal bahwa kebijakan sudah bergerak pada zona yang netral," kata Chief

        Economist Nomura, David Resler.

 

        Kenaikan suku bunga oleh Fed sendiri selama ini selalu menjadi acuan

        bagi sebagian besar negara di dunia. Bahkan Bank Indonesia pun terkadang

        harus mengikuti langkah kenaikan suku bunga untuk mengimbangi kenaikan

        Fed guna menghindari perburuan dolar. (qom)



YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke