ENERGI.......KRISIS ?  (1)

Mungkin beberapa saat lalu kita sering "DISIBUKKAN" dengan masalah
IRAN dalam kaitannya dengan NUKLIR, saat ini dimana-mana pemerintah
sedang menggalakkan BIODIESEL, BOZZ juga mewanti-wanti untuk
mengusir "PENGGANGGU" kalau perlu BEJ di "NUKLIR".…. tapi mari kita
coba cari "benang merah" untuk meng-KAIT-kan semua ini.
Ulasan ini saya ringkas dari berbagai sumber, namun lebih banyak
dari buku seorang kawan sekaligus GURU saya…..

Energi…

Seorang trader kalau pengen CUAN BANYAK pasti membutuhkan BANYAK
ENERGI, ya nggak…yang jelas dibutuhkan untuk menganalisa TA, mencari
dasar FA, mencari info, rumor dll.
Coba lihat apabila seorang trader yg mengalami KRISIS ENERGI; akan
mengalami lemas, letih lesu,….malas mau ngapa2in … sampai2 NAFAS-pun
mungkin nggak kuat karena apa? SEMUA SAHAMNYA ANJLOK….serasa
KEHILANGAN ENERGI.

Sekarang kita coba berbicara di tingkat negara……
Supaya MAJU, suatu negara PASTI membutuhkan ENERGI yg sangat BESAR.
Kebutuhan ini sangat BERKAITAN  dengan JUMLAH penduduk, industri,
alat transportasi,…dan kemajuan yg ingin DICAPAI!
Semakin banyak jumlah penduduk…semakin BESAR jumlah ENERGI yg
dibutuhkan.
Semakin MAJU suatu negara bisa dilihat dari byknya industri yg
berkembang….semua itu membutuhkan ENERGI yang besar pula.
Kemakmuran suatu negara bisa dilihat dari sarana
transportasinya…..semakin BANYAK AKTIFITAS menggunakan alat
transportasi semakin BERKEMBANG dan MAJU negara tersebut….berarti
membutuhkan ENERGI yang lebih BESAR pula.
Kalau semua kebutuhan energi di atas TIDAK TERPENUHI, apakah negara
tersebut bisa BERGERAK bahkan bisa MAJU?

Pernahkan kita membayangkan jika KITA sebagai Trader mengalami
KRISIS ENERGI? Bahkan bila dialami oleh negara kita?

Problematika…

KRISIS ENERGI bisa muncul apabila permasalahan  KEBUTUHAN,
KETERSEDIAAN dan PENGELOLAAN ENERGI menjadi TIDAK MENCUKUPI dengan
TUJUAN yang ingin DICAPAI?

Ilustrasi…..

Setelah CUAN banyak dalam LIBURAN PANJANG ini kita isi dengan
bepergian dari Jakarta ke Bali menggunakan mobil. Kalau kita
kehabisan bensin, bisa tidak sampai ke BALI? Penyebabnya bisa
berbagai alasan:
1. Kita LUPA tidak memperhitungkan COST untuk BENSIN yg dibutuhkan
selama perjalanan. Semula pake asumsi "kendaraan solar." Ternyata
pake "mobil bensin". Jadi uangnya TIDAK CUKUP.
2. Ternyata selama perjalanan terlalu banyak MAMPIR.
3. Ternyata terjadi SALAH HITUNGAN masalah bensin, karena asumsi
awal hy utk 1 orang ternyata mobilnya diisi 10 org. Jadi membutuhkan
bensin lebih banyak,
4. Karena SERING SALAH JALAN (KESASAR) terpaksa banyak bensin yg
terbuang utk BERPUTAR karena salah jalan. Padahal selama kesasar
sering bertemu jalan yg "NAIK TURUN dan BERKELOK". Semakin boroslah….

Kembali kalau ingin NEGARA KITA MAJU kita harus pilih SOPIR yg
PINTER!
Dia bisa memprediksi kebutuhan BBM, tahu mobil yg cocok dipakai,
pokoke pinter, trampil dan tahu "MEDAN"…..

Di satu sisi kita juga punya KENDALA masalah KOMPOSISI kebutuhan
energi dengan lokasi CADANGAN ENERGI.  Sederhananya; berdasarkan
KOMPOSISI KEBUTUHAN energi yg paling banyak TERNYATA terletak di
Pulau Jawa tetapi lokasi cadangan banyak terletak di luar P. Jawa.
PTBA, PGAS aja di P. Sumatera. Kayak posisi sekarang, banyak anggota
milis OB di Jkt, masak ada cadangan energi di sana? Adanya kan di
Jawa Tengah yaitu di G. Merapi. Hehehe….

Pemborosan….

Sejak bangun tidur kita butuh energi untuk jalan, nyalain lampu
kamar mandi, menyetel TV, nyalain computer, modem, nyari info, tlp
temen nanya rumor,….semua butuh ENERGI. Sangat EFEKTIF…selama
berkaitan dengan mencari CUAN!
Coba kalau nyalain lampu, TV, radio, computer,… tapi DITINGGAL
TIDUR? Buang2 energi kan!?

Demikian halnya kalau di Negara kita yang banyak terjadi adalah; BBM
hanya untuk KEBUT2-an, LISTRIK hy utk "AJOJING", HP hanya
utk "NGEGOMBAL" awewe?

Ketersediaan Energi….

CADANGAN ENERGI yang kita punyai akan sangat berpengaruh untuk
menentukan STRATEGI PENGELOLAAN ENERGI di MASA MENDATANG!
1.Bagaimanapun cadangan MINYAK kita pasti akan HABIS. Kecepatan
FOSIL untuk membentuk minyak membutuhkan jutaan tahun, TETAPI untuk
menghabiskannya kita TIDAK PERLU lama. Penuhin aja tangki mobil;
buat KEBUT2an ala Vin Diesel di FAST and FURIOS dalam SEMALEM
dijamin pasti HABIS. Dengan kecepatan produksi saat ini tidak sampai
100 tahun, cadangan minyak kita akan habis. Padahal kebutuhan INA
(Indonesia) sangat besar dan masih jadi tumpuan UTAMA kebutuhan
energi selain batubara. Di sisi lain kapasitas produksi terus
menurun, ekspor juga menurun, makanya sekarang jadi "NETT IMPORTER."
Jadi kalau ada KENAIKAN harga minyak kita kelabakan. Padahal kalau
jadi eksportir kan seharusnya menjadi BERKAH.
Permasalahan UTAMA kita sebenarnya adalah KONSUMSI BBM terlalu
DOMINAN utk memenuhi kebutuhan energi. Terutama dalam bidang
TRANSPORTASI. Belum lagi bidang KELISTRIKAN masih didominasi BBM
baru setelah itu batubara.
Bayangkan kita terlalu MENGGANTUNGKAN kepada SESUATU yang
sebenarnya "TIDAK PUNYA" (sudah terbatas)????
2.Kandungan BATUBARA negara kita LUMAYAN TERBESAR. Makanya saham
PTBA NAIK BANYAK…karena ke depan akan dialihkan kepada sektor ini.
Perkiraan sementara kita mempunyai CADANGAN sekitar 50 milyar tapi
sudah TERBUKTI 5 milyar. Jadi kemungkinan dengan "kecepatan
produksi" saat ini untuk 100 tahun ke depan masih MEMADAI.
Tapi PROBLEMNYA:
- BATU BARA mempunyai tingkat POLUSI yg sangat tinggi dibandingkan
dg teknologi pembangkit listrik yg lain! (air, gas, minyak, surya,
angin…) Sisa pembakarannya membutuhkan PENGELOLAAN EKSTRA karena
dapat membahayakan kesehatan.
- Di satu sisi membutuhkan INVESTASI BESAR dalam PERALIHAN mesin
berbahan bakar minyak ke batubara.
- Karena cadangan batubara seringkali terletak di luar P. Jawa maka
dibutuhkan saluran TRANSMISI untuk mengalirkan LISTRIK ke semua
daerah. P. Jawa khususnya. Ini membutuhkan BIAYA yg tidak sedikit.
- Masih ada problem KONTINUITAS CADANGAN yg membutuhkan kelancaran
pasokan ANTAR PULAU, mungkin ini berkah bagi BLTA untuk pelayaran
PASOKAN…karena menurut cerita seorang kapten kapal, laut tak
bersahabat pun harus aku layari…..biar LISTRIK ala PTBA tidak BYAR
PET.
- Mungkin untuk daerah padat penduduk juga membutuhkan LOKASI
CADANGAN yang cukup besar, maklum "BATUAN yang DITIMBUN" butuh
tempat tidur sementara.
- Disisi lain dalam proses pemakaian PLT batubara yang dipergunakan
adalah kualitas batu bara yg rendah. Karena rendahnya KUALITAS maka
proses "PEMASAKAN"  HARUS dilakukan di mulut tambang. Sedangkan yg
KUALITAS BAGUS byk kita EKSPOR. Untuk memperoleh DEVISA. Setelah itu
DIGUNAKAN untuk IMPOR MINYAK yg harganya LEBIH MAHAL!
3. Cadangan GAS ALAM kita masih lumayan dibandingkan dengan minyak.
Berdasarkan Data dari Ditjen Migas; (saat potensi cadangan 46.70
telah terbukti 67.50) 114,20 TSCF (TSCF ukuran jumlah pengelolaan)
pd th 1993 menjadi 178,13 TSCF pd th 2003 (potensi 86.96 dan
terbukti 91.17). Terlihat ada KENAIKAN "produksi riil" sebesar 35%
dlm kurun 10 tahun terakhir. (dari pembuktian 67.50 meningkat ke
91.17).  Sumber BATAN; kita mempunyai cadangan GAS ALAM sebesar 507
TSCF; dengan TREND kenaikan pemakaian gas alam yg semakin MEMBESAR,
diperkirakan akan habis dalam kurun waktu kurang dari 100 tahun.
Sedangkan PGAS…byk cadangan kita yg DIJUAL ke LN, sedangkan sisanya
belum sepenuhnya mampu kita DISTRIBUSIKAN. Kendala utama adalah
butuh PRASARANA PIPANISASI yg membutuhkan investasi sangat besar.
Walaupun ada pipanisasi yang sudah berjalan namun tetap problem
utamanya adalah MASALAH PEMASARAN dalam hal ini INFRASTUKTUR
DISTRIBUSI.
4. Cadangan PANAS BUMI, Perkiraan ada sekitar 27 ribu MWe, ini
adalah 40% dari cadangan panas bumi dunia. Sebenarnya masih byk
potensi nya yg belum tergarap. Manfaat gunung berapi (MERAPI?) yg
kita miliki bisa mendatangkan manfaat utk diambil energi PANAS BUMI-
nya utk DIALIHKAN menjadi TENAGA LISTRIK sehingga bisa MENCEGAH
MELETUSNYA gunung tersebut. Karena PANASNYA telah dikeluarkan lewat
system pembangkitan listrik. Kalau tidak kedahuluan "WEDHUS
GEMBEL"….meletus duluan maksudnya!? Bagaimanapun KETERSEDIAANNYA
masih di bawah batubara dan gas juga minyak bumi.
5. Bioenergi atau BIODESEL adalah SUMBER energi yg bisa
diperbaharui. Namanya saja ada BIO-nya. Jadi bersumber dari BERBAGAI
jenis tanaman atau zat yg terkandung dlm makhluk hidup. Kelebihannya
kita bisa memperhitungkan KEBUTUHAN dengan KAPASITAS PRODUKSI. Misal
dg masa tanam, proses produksi, dll. Karena jenis tanaman "perdu"
sehingga sekali pakai. Namun penggunaannya lebih byk pada pemakaian
SKALA RENDAH. Misalnya utk kebutuhan rumah tangga, alat transportasi
atau teknologi TEPAT GUNA. Problemnya yg MENONJOL adalah
KETERSEDIAAN LAHAN dan MANAJEMEN KONTINUITAS.
Namun saat ini kelihatan pemerintah cukup APRESIATIF terhadap BB
Biodiesel, terlihat dari pernyataan Wapres tentang PENGHEMATAN
setelah adanya "PENCAMPURAN", menteri ESDM yang sering mengunjungi
perusahaan kimia (Ethanol dll). Di BEJ pun terlihat pergerakan UNSP
dan ETWA cukup BERGELIAT dengan ISU BIODIESEL…..
6.Energi MATAHARI sering juga diungkapkan, namun ini juga sering
untuk penggunaan skala rendah.
7.Sebenarnya kita memiliki banyak sumber energi AIR. Karena kita
memiliki banyak HUTAN dan SUNGAI. Tapi seringnya berita PENGGUNDULAN
hutan, bencana BANJIR, PENDANGKALAN sungai maupun bendungan; jadinya
tahu sendirilah PROSPEKnya! Yg jelas menurut Blueprint Pengelolaan
Energi Nasional; pemenuhan PLTA di INA HANYA menyumbang 3,4% dari
KEBUTUHAN energi nasional.

Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa SUBSTITUSI BBM dari minyak
kepada BB gas dan biodiesel utk sarana transportasi masih sama
secara COST. Maksudnya lebih "IRIT" di harga BB tapi tidak (BOROS)
di spare part, kecepatan dll dari kendaraan yang sama. Dalam artian,
dengan teknologi sekarang masih belum bisa membuat substitusi yang
lebih EKONOMIS dan EFISIEN.

Setelah "ingat sedikit" ttg ENERGI karena selama ini khan terlalu
banyak ngomong, saham, TA, FA, bandarmologi,…..semoga ini bisa jadi
SELINGAN.

Nantikan selingan berikutnya…….






SPONSORED LINKS
Business finance course Business to business finance Small business finance
Business finance consultant Business finance magazine Business finance schools


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke