Divestasi Bikin Laporan Keuangan Grup Bakrie Molor

JAKARTA - Laporan kinerja tiga emiten Grup Bakrie dipastikan molor. 
Pasalnya, divestasi anak usahanya hingga saat ini masih belum tuntas.

Menurut Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk 
(BNBR) RA Sri Dharmayanti mengatakan, saat ini proses rasionalisasi 
portofolio aset yang akan dilaksanakan PT Bakrie & Brothers Tbk 
(BNBR), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Energi Mega Persada Tbk 
(ENRG) masih berlangsung. "Jadi laporan keuangan ketiga perseroan 
menjadi tersendat," ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek 
Indonesia, di Jakarta, Rabu (12/11/2008).

Seperti telah diinformasikan di surat-surat terdahulu dengan No. 
0143/BB/CS-BEI/X/08 tertanggal 15 Oktober 2008, No. 0146/BB/CS-
BEI/X/08 tertanggal 17 Oktober 2008, No. 0149/BB/CS-BEI/X/08 
tertanggal 18 Oktober 2008, dan No. 0153/BB/CS-BEI/X/08 tertanggal 28 
Oktober 2008, bahwa sehubungan dengan rencana rasionalisasi 
portofolio aset yang akan dilaksanakan oleh perseroan, BNBR telah 
meminta kesediaan BUMI dan ENRG untuk melaksanakan penelaahan secara 
terbatas atas laporan keuangan masing-masing perusahaan tersebut 
periode 30 September 2008.

Dia menambahkan perseroan tersebut, telah memperoleh konfirmasi bahwa 
BUMI telah bersedia melaksanakan penelaahan terbatas, sedangkan ENRG 
memutuskan akan melaksanakan audit atas laporan keuangan periode 30 
September 2008.

"Dikarenakan hal tersebut, selama proses penelaahan terbatas atas 
laporan keuangan BUMI dan proses audit atas laporan keuangan ENRG 
masih berlangsung, perseroan belum dapat menfinalisasi laporan 
keuangan konsolidasi dan anak perusahaan perseroan periode 30 
September 2008," tutupnya. (rhs) 

http://economy.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/11/12/278/163144/d
ivestasi-bikin-laporan-keuangan-grup-bakrie-molor




--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Tiger Tiger" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> KONSPIRASI MENGAPA TERJADI FORCE SALE DI BUMI
> 
> kenapa BUMI dijual paksa?
> 
> BNBR sebagai induk BUMI sedang negosiasi penjualan dengan konsorsium
> Northstar Pacific dan Texas Pacific Group. Dalam klausul perjanjian,
> Northstar bersedia membayar US$ 1,3 miliar atas 35% saham BUMI, jika
> BNBR berhasil mengamankan 35% saham yang dimilikinya di BUMI.
> 
> Masalahnya, kepemilikan BNBR di BUMI tidak lagi sebanyak 
6.791.400.000
> (35%). Dalam materi paparan publik grup Bakrie 13 Oktober 2008, 
jumlah
> saham BUMI yang digadaikan BNBR sebanyak 5.126.427.858 (26,43%).
> Artinya, hanya sebanyak 1.664.972.142 (8,57%) saham BUMI yang
> benar-benar dimiliki BNBR.
> 
> Pertanyaannya kemudian, mampukah BNBR mengamankan 26,43% saham BUMI
> yang beredar di para pemegang repo, sementara saham-saham tersebut
> direpokan kembali oleh pemegang repo lapisan pertama?
> 
> Melihat kondisi ini, pemegang repo lapisan pertama harus merebut
> kembali saham-saham BUMI yang direpokan kembali agar dapat 
dieksekusi
> kembali oleh BNBR untuk nantinya dijual ke Northstar.
> 
> Berdasarkan berita dari detik.com tersebut dapat diambil kesimpulan
> bahwa para pemegang repo tingkat pertama dan manajemen BNBR harus 
bisa
> mengumpulkan saham BUMI dalam waktu singkat. Sedangkan Northstar
> mensyaratkan saham yang akan dijual harus clean and clear.
> 
> Nah dengan adanya alasan tersebut maka transaksi BUMI di BEI harus
> dipaksa auto reject ke bawah terus untuk mendapatkan saham BUMI dari
> pasar dengan harga SERENDAH-RENDAHNYA. Karena Northstar mensyaratkan
> saham yang akan dijual harus clean and clear, maka saham yang dibeli
> dari bursa tersebut jelas2 clean and clear.
> 
> SEKARANG TINGGAL ADU KUAT ANTARA PARA NYANGKUTERS PEMEGANG SAHAM 
BUMI
> DAN PARA PEMEGANG REPO TINGKAT PERTAMA BESERTA MANAJEMEN BNBR.
>


Kirim email ke