http://unpublisheddream.blogspot.com/


Setelah membaca berbagai artikel hangat mengenai carut marut pasar
keuangan global, akhirnya saya kembali bertanya dimanakah posisi
indeks BEI dibandingkan dengan posisi indeks bursa utama di US dan di
Asia? Dengan menggunakan data dari Yahoo Finance maka terciptalah
grafik di bawah ini yang menggambarkan posisi indeks Dow, BEI, Hang
Seng, Nikkei, Singapore dan Shanghai. Patokan yang digunakan adalah
posisi awal tahun 2008 sampai dengan 14 November 2008. (Grafik dapat
dilihat di blog saya)

Cukup mengejutkan melihat hasil dari grafik tersebut karena penurunan
indeks DJI hanya sekitar 35% masih lebih rendah dibandingkan rata2
bursa di Asia yang turun berkisar dari 45% sampai dengan 62%. Indeks
BEI sendiri turun mendekati 55% atau peringkat kedua dari bawah.
Padahal kita semua tahu bahwa goncangan terhebat justru terjadi di
pasar keuangan US sedangkan di Asia boleh dikatakan hanya terkena
imbas dari goncangan tersebut.

Jadi faktor2 apa saja yang menyebabkan terjadinya perbedaan tersebut?
Faktor utama yang paling jelas terlihat adalah bubble. Harga saham
yang telah terbang terlalu tinggi, terus mengalami penurunan mendekati
nilai fundamental dari saham tersebut. Sehingga terlihat indeks BEI
dan indeks SSEC (Shanghai) mengalami depresiasi terbesar berbanding
lainnya.

Berikutnya adalah peran investasi asing di setiap bursa. Bila dilihat
aliran dana asing per 2008 seperti saya katakan di postingan
terdahulu, Indonesia masih memiliki aliran dana asing bersih positif
sedangkan negara Asia lainnya sudah mengalami aliran dana asing bersih
negatif. Kemerosotan indeks bursa Asia melebihi indeks DJI
merefleksikan bahwa peran dan posisi investasi asing di berbagai bursa
di Asia cukup dominan. Terlebih lagi di Indonesia dimana pada posisi
aliran dana asing bersih masih positif, penurunan indeks telah diatas 50%.

Saya belum sempat melakukan riset secara mendalam tentang aliran dana
asing di Indonesia. Hanya saja dari data tersebut, kemungkinan
terdekat mengenai aliran dana asing positif tersebut berasal dari
foreign direct investment dan mungkin saja aliran dana asing hanya di
pasar saham telah negatif dengan kadar yang setara dengan bursa di
Asia lainnya.

Sedikit berandai andai (dan terdapat kemungkinan kekeliruan) maka
dugaan saya adalah besar perbedaan indeks DJI dan indeks bursa Asia
diatas adalah maksimum kenaikan yang dapat terjadi dalam kurun waktu
dimana aliran dana asing bersih ke pasar saham adalah nol. Dengan kata
lain, tanpa adanya injeksi dana asing ke BEI maka potensi terbaik
kenaikan indeks BEI adalah sekitar 20% dari indeks saat ini atau
sekitar 1500. Tentu saja dengan catatan bahwa kondisi pasar keuangan
global mengalami pemulihan secara berangsur. Ini juga dapat diartikan
bila kondisi pasar global belum stabil maka indeks BEI akan bergerak
datar pada range yang relatif sempit.

Dalam kondisi tersebut maka instrument investasi yang harus dihindari
adalah reksa dana. Pada kondisi tersebut pula, peluang terbaik
terdapat pada segelintir saham dengan aspek fundamental yang kuat
dimana daytrading dengan memanfaatkan momentum berita dan gairah pasar
berpotensi menghasilkan keuntungan kecil tetapi dalam frekuensi
terjadi yang cukup banyak.

Semoga bermanfaat.

Socrates Rudy Sirait, PhD
http://unpublisheddream.blogspot.com/2008/11/seberapa-kuat-indeks-bei-dapat-mendaki.html



Kirim email ke