http://www.detikfinance.com/read/2008/12/02/083509/1046293/6/klub-saham-gocap-kuasai-10-emiten-di-bei Selasa, 02/12/2008 08:35 WIB Klub Saham Gocap Kuasai 10% Emiten di BEI Indro Bagus SU - detikFinance
Jakarta - Anggota klub saham receh seharga Rp 50 alias gocap semakin bertambah seiring dengan penurunan indeks sepanjang semester II-2008. Jumlahnya saat ini sudah mencapai 10% dari total semua saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kondisi ekonomi makro dan global yang kurang kondusif diperkirakan bakal terus menambah jumlah anggota klub harga saham minimal di Bursa Efek Indonesia. "Kelihatannya untuk jangka panjang tren indeks masih bakal menurun. Saham-saham berharga Rp 50 bisa bertambah," ujar analis PT BNI Securities, Muhammad Alfatih saat dihubungi detikFinance, Senin (1/12/2008) malam. Alfatih mengatakan bahwa untuk jangka pendek, tren Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih ada dorongan untuk naik. Namun untuk jangka panjang diperkirakan tren penurunan akan terus berlanjut. "Kalau kita lihat, saat ini tingkat permintaan cukup melambat. Ini bisa berarti dua hal, pertama penurunan akan berlanjut. Kedua bisa jadi ini tanda-tanda untuk rebound," jelas Alfatih. Namun sebagaimana dijelaskan Alfatih, untuk jangka panjang tren penurunan indeks masih sangat kuat. Apalagi, lanjut Alfatih, kondisi ekonomi makro yang kian buruk berpotensi mengkoreksi harga saham-saham di lantai bursa. "Seperti kita tahu, proyeksi ekonomi tahun depan masih melambat. Ini bisa memberi tekanan cukup kuat terhadap permintaan dan bisa memukul harga-harga saham dalam kisaran di bawah Rp 100. Malah bisa semakin banyak yang harganya Rp 50," jelas Alfatih. Harga saham sebesar Rp 50 merupakan batas terendah harga saham di lantai bursa. Tidak ada saham yang harganya bisa jatuh melewati batas tersebut. Namun seiring dengan gugurnya IHSG, harga-harga saham emiten yang jatuh ke level Rp 50 semakin hari kian bertambah. Penurunan terjadi akibat tingginya tekanan jual terhadap permintaan beli. Akibatnya, banyak saham yang harganya jatuh tajam hingga mencapai batas terendah. Bahkan pada saham-saham yang harganya sudah menembus level Rp 50 pun masih mengalami tekanan jual cukup besar. Artinya, jika tidak ada penetapan batas terendah harga saham di level Rp 50, sejumlah saham harganya dipastikan bakal lebih rendah dari Rp 50. Bagi saham-saham tertentu, bahkan yang sudah menyentuh level tersebut, masih terdapat tekanan jual cukup besar tanpa adanya minat beli. Sebut saja saham-saham berkode FREN, IATA, INAF dan sebagainya. Berdasarkan catatan detikFinance, dari 398 emiten yang tercatat di BEI, 39 emiten harga sahamnya telah menyentuh level Rp 50. Angka ini masih akan terus bertambah. Saham berkode BNBR misalnya, lantaran masalah gadai saham yang tak kunjung selesai, sejak dibuka suspensinya harganya terus anjlok hingga kena penolakan otomatis batas bawah 10% setiap hari perdagangan berturut-turut. Pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (1/12/2008), BNBR ditutup di level Rp 54. Jika BNBR kembali kena auto rejection batas bawah, maka saham BNBR bisa jadi akan menjadi anggota klub saham gocap yang paling anyar. Anak usahanya yang berkode saham BTEL, sebelumnya sempat terdaftar sebagai anggota klub saham gocap. Namun kembali naik dan kemarin ditutup di level Rp 52. Emiten yang baru saja mencatatkan saham perdananya tahun ini pun tak luput ikutan terdaftar sebagai anggota klub gocap. Satu emiten baru berkode saham KOIN kemarin harganya ditutup di level Rp 50. Dua temannya yang baru jadi emiten di 2008, berkode WEHA dan GZCO sedikit lebih beruntung. Masing-masing ditutup di level Rp 80 dan Rp 82 pada perdagangan kemarin. Anggota klub gocap masih menarik minat cukup banyak calon anggota. Dari 398 emiten tercatat, 92 emiten memiliki harga di bawah Rp 100. Jika 39 emiten telah menjadi anggota klub gocap, maka sisanya sebanyak 53 emiten berpotensi mendaftarkan diri sebagai anggota klub gocap. Berikut daftar 39 emiten klub gocap: AKKN, APLI, ASRI, BCIC, BEKS, BIPP, CNKO, CTTH, DEWA, DSFI, FORU, FREN, GSMF, IATA, IGAR, INAF, INPC, KARK, KIJA, KOIN, LCGP, LMAS, LPPF, LPPS, MAMI, MDLN, MLPL, MYRX, MYTX, POLY, PTRA, PYFA, SDRA, SIMA, SIPD, TRUB, TIRT, WICO, ZBRA. Berikut daftar 53 emiten dalam kisaran harga Rp 51-100 dan harga penutupan Senin kemarin: AHAP (Rp 69), AMAG (Rp 51), BABP (Rp 61), BACA (Rp 91), BAYU (Rp 72), BKDP (Rp 52), BKSL (Rp 80), BNBA (Rp 52), BNBR (Rp 54), BTEK (Rp 90), BTEL (Rp 52), BVIC (Rp 72), CKRA (Rp 90), CPRO (Rp 69), DAVO (Rp 51), ELTY (Rp 68), ETWA (Rp 66), FMII (Rp 75), FPNI (Rp 69), GZCO (Rp 85), HADE (Rp 52), INCI (Rp 78), JKSW (Rp 84), KAEF (Rp 72), KBLI (Rp 52), KDSI (Rp 65), KONI (Rp 92), LAMI (Rp 75), LMPI (Rp 65), MCOR (Rp 75), META (Rp 72), MTDL (Rp 74), MYOH (Rp 54), PNLF (Rp 76), PRAS (Rp 94), PUDP (Rp 80), RAJA (Rp 76), RODA (Rp 77), SDPC (Rp 100), SKLT (Rp 90), SMDM (Rp 100), TMPI (Rp 58), TOTL (Rp 89), SPMA (Rp 87), SQMI (Rp 90), SULI (Rp 93), TMPO (Rp 58), UNIT (Rp 85), WAPO (Rp 80), WEHA (Rp 80), WOMF (Rp 81), YULE (Rp 82). (dro/ir)