Memang, BUMI memiliki pengaruh psikologis yang sangat besar terhadap pasar, 
bahkan seperti WC umum, dibenci (baunya) tapi banyak orang rela ngantri di 
depannya. He... he........


  ----- Original Message ----- 
  From: John Bei 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, December 04, 2008 5:12 PM
  Subject: Re: [obrolan-bandar] mudah2 an ngak ada yg keselek ama bumi ya.



  Wah.. besok AR lagi. 
  Saham ajaib. Merugikan banyak orang, tapi dicintai banyak orang pula.

   
  On 12/4/08, indra devista <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
          
http://www.detikfinance.com/read/2008/12/04/152154/1048148/6/bei-tak-restui-penerbitan-mtn-bumi

          Kamis, 04/12/2008 15:21 WIB
          BEI Tak Restui Penerbitan MTN BUMI
          Indro Bagus SU - detikFinance

          Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta aksi pembelian kembali 
(buy back) saham Rp 8,246 triliun PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tidak 
menggunakan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN).

          "Kita sudah bicara dengan mereka, dan bursa meminta untuk tidak 
mengeluarkan MTN," kata Direktur Utama BEI Erry Firmansyah di kantornya, SCBD, 
Jakarta, Kamis (4/12/2008).

          Menurut Erry, aksi buy back harus dilakukan dengan menggunakan kas 
internal bukan melalui MTN. Hal itu dinilai bertentangan dengan UU No.40/2007 
tentang Perseroan Terbatas. "Sebaiknya buy back itu kan tidak dengan utang, 
tapi dari dana internal," katanya.

          Selama periode tiga bulan sejak 14 November 2008 hingga 13 Februari 
2009, BUMI berencana melakukan aksi buy back 3.298.680.000 saham (17%) dengan 
harga rata-rata Rp 2.500 per saham senilai Rp 8,246 triliun (US$ 824,67 juta).

          "Perseroan sedang mengupayakan pinjaman pihak ketiga sebesar US$ 600 
juta. Sisanya US$ 224 juta akan diambil dari kas internal perseroan. Sampai 
saat ini perseroan telah memperoleh pinjaman US$ 75 juta dari Credit Suisse dan 
sedang dalam proses penyelesaian perjanjian dengan kreditur lainnya," jelas 
Dileep dalam keterbukaan informasi 19 November 2008.

          Dileep menjelaskan, pinjaman Credit Suisse tersebut akan digunakan 
untuk membiayai rencana pembelian kembali saham itu. Sebagaimana diberitakan 
detikFinance sebelumnya, Direktur BUMI Eddie J Soebari menjelaskan bahwa 
pinjaman tersebut diperoleh dengan memberi opsi pada kreditur untuk membeli 
saham yang dijaminkan berdasarkan perjanjian kredit.

          "Saham perseroan yang dibeli dengan dana tersebut akan digadaikan 
terhadap fasilitas tersebut," ujar Eddie.

          Rupanya, BUMI akan menjaminkan saham yang akan dibeli kembali untuk 
memperoleh pinjaman yang akan digunakan untuk buy back. Akrobat gadai saham 
seperti itu tampaknya sudah menjadi ciri khas skema pendanaan grup Bakrie, 
terutama BNBR sebagai induk usaha.

          Sementara pengamat pasar modal Edwin Sinaga mengatakan, langkah BEI 
menyarankan tidak menggunakan MTN untuk membiayai aksi buy back BUMI merupakan 
langkah tepat. Pasalnya, bunga dan pokok utang yang dikeluarkan BUMI akan 
semakin membebani perseroan. Langkah ini dinilai akan semakin mengganggu 
kinerja fundamental perseroan.

          "Dampak selanjutnya akan merugikan para pemegang saham," 
katanya.(dro/ir)
         


----------------------------------------------------------------------------
    Wajib militer di Indonesia? 
    Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! 



   

Kirim email ke