[ Minggu, 07 Desember 2008 ] Dapat Bailout, Big Three Otomotif AS Bernapas Lagi
http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=39581 WASHINGTON DC - Jerih payah top eksekutif tiga raksasa otomotif AS -General Motors, Ford, dan Chrysler- meyakinkan Kongres dan Gedung Putih menuai hasil. Setelah mereka rela meninggalkan kantor di Detroit tanpa jet pribadi ke Washington DC dan presentasi berhari-hari, para pemimpin Kongres dan Gedung Putih akhirnya sepakat menyediakan bantuan dana talangan (bailout). Keputusan penyelamatan tiga produsen mobil berjuluk "The Big Three" itu diambil pada Jumat (5/12) malam atau Sabtu (6/12) WIB. Paket bantuan yang segera dicairkan Presiden George W. Bush itu nilainya berkisar USD 15 miliar (Rp 180 triliun) hingga USD 17 miliar (Rp 204 triliun).Meski nilai itu jauh dari yang diminta, yakni USD 34 miliar, suntikan dana segar tersebut seperti penyambung napas bagi manufaktur tulang punggung AS itu. Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan telah mendiskusikan bantuan kepada industri mobil ini kepada presiden terpilih Barack Obama dan kepala stafnya, Rahm Emanuel. Pelosi juga mengontak kepala staf pemerintahan Bush, Joshua B. Bolten sebelum mengambil keputusan. "Semua pihak menyambut positif kebijakan tersebut," ujarnya. Paket bantuan yang disebut rencana penyelamatan jangka pendek itu diambilkan dari pinjaman subsidi pemerintah federal untuk pengembangan mobil hemat energi. Nilai totalnya USD 25 miliar. Para pemimpin Kongres meyakini, dana itu akan berlanjut diberikan hingga Barack Obama menggantikan Bush sebagai presiden pada 20 Januari 2009. Usaha menambah dana segar itu tidak dilakukan dengan mudah. Para CEO General Motors, Ford, dan Chrysler harus melakukan perjalanan darat sejauh 845 km dari Detroit ke Washington untuk menghadiri hearing dengan Kongres. Mereka berharap memperoleh pinjaman untuk mengatasi resesi dan penurunan penjualan terburuk selama 25 tahun. CEO Ford Alan Mulally menuju ibu kota Selasa siang (2/12) atau Rabu WIB (3/12) dengan menggunakan mobil SUV (sport utility vehicle) Ford Escape yang berbahan bakar gas dan listrik. CEO General Motors (GM) Rick Wagoner berangkat Rabu dengan menumpang mobil hibrid Chevrolet Malibu. Sedangkan CEO Chrysler LLC Robert Nardelli mengaku berangkat Selasa malam dengan mobil hibrid Dodge Durango atau SUV Chrysler Aspen. Gerakan berkendara dengan mobil itu rupanya dilakukan setelah mereka menuai kritik saat menghadiri hearing Kongres di Washington November lalu. Pembuat kebijakan mengamati tiga CEO itu terbang secara terpisah dengan pesawat jet perusahaan. Ini tidak mencerminkan bahwa mereka membutuhkan bantuan. Namun, meninggalkan jet pribadi bukan faktor utama keberhasilan proposal bailout. Para CEO itu lebih diuntungkan dengan terbitnya data jumlah pengangguran per November 2008 yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (6/12). Jumlah pengangguran di AS pada bulan lalu mencapai 533.000 atau mencapai 6,7 persen dari angkatan kerja. Angka ini yang tertinggi dalam 34 tahun. Meningkatnya angka pengangguran di AS dianggap sebagai lonceng pertanda bakal rendahnya pertumbuhan ekonomi AS. (AP/CNN/ape/kim)