Berikut ini adalah penjelasan fundamental untuk bisnis coal yang ditulis
oleh sodara Weeshnoe salah satu rekan kami yang berkerja di KPC .

 Karena gw jg baru belajar soal saham, fundamental yang gw jelasin disini
sedikit banyak lebih ke sisi operasional tambang batubara & resiko2 biaya
yang harus ditanggung dari sisi operational cost nya.

Paling nggak hal ini bisa dipake untuk prediksi net income atau cash flow
atau EPS dari perusahaan2 tambang batubara untuk para fundamentalist.
Setidaknya bisa mengurangi resiko *overvalue DCF* atau *overvalue EPS* untuk
perhitungan fundamentalnya.

–oOo–

 Net Income atau Cash Flow perusahaan tambang sudah pasti sangat terkait
dengan berapa besar production cost untuk setiap ton batubara nya dan sudah
pasti berapa harga jual batubara di pasaran.

Karena harga batubara di pasaran sendiri sudah pasti tergantung supply &
demand, maka yang dijelaskan disini cuma dari sisi operational cost nya aja.

*1. Cadangan Batubara*

Tapi sebelum mulai ke operational cost, yang paling penting yang harus
diperhatikan dalam fundamental adalah berapa besar cadangan batubara yang
layak/ekonomis untuk ditambang dari perusahaan itu sendiri.

Nggak lucu kalo kita berharap banyak dan menghitung fundamental dari saham
batubara sampai 10 thn ke depan misalnya padahal cadangan batubara nya
sendiri akan habis ditambang dalam waktu 3 thn dengan produksi yang ada
sekarang.

Cadangan yang ekonomis (*marketable reserve*) ini sendiri akan berubah2
sesuai dengan harga batubara di pasaran.

Buat ilustrasi: PT. A punya cadangan 500 juta ton dengan biaya $50/ton dan
1,000 juta ton dengan biaya $75 (karena sudah terlalu dalam). Maka dengan
harga batubara $100/ton, bisa dibilang cadangan terbukti yang layak tambang
dari PT. A adalah 1,500 juta ton dengan keuntungan terkecil $25/ton.

Tapi bila harga batubara di $40 maka cadangan terbukti PT. A tetap 1,500
juta ton tetapi bakal mengalami kerugian sebesar minimal $10/ton atau
maksimal $60/ton.

Bisa jadi PT. A akan memilih untuk berhenti beroperasi pada kondisi seperti
ini atau hanya akan menambang yang 500 juta ton dengan segala daya upaya
menekan production cost (cadangannya tinggal 500 juta ton dengan resiko
kerugian maksimal $10/ton x 500 juta ton).

Cadangan2 ini diluar urusan biaya juga akan berubah seiring waktu dengan
terus dilakukannya operasi2 eksplorasi yang menemukan cadangan2 baru dan
tentu saja operasional penambangan yang,kebalikannya, akan mengurangi
cadangan.

*2. Operational Cost*

Operational cost dari tambang batubara sendiri akan sangat tergantung dari
beberapa hal:

*a. Stripping Ration (SR)*


 <http://i334.photobucket.com/albums/m416/weeshnoe/SR.jpg?t=1228905100>

Di foto bisa dilihat ada 3 anak panah yang menunjukkan 3 lapisan
batubara (*Coal
Seam*) diantara lapisan2 berwarna abu2 yang biasa disebut *Overburden Seam*.
FYI aja, lapisan paling bawah di foto ini tebalnya sekitar 4-6 meter.

Dalam dunia tambang perbandingan tebal lapisan ini disebut sebagai Stripping
Ratio. Secara mudah bisa dikatakan SR akan menentukan berapa banyak
overburden yang harus "dikupas" untuk mendapatkan batubara.

Ilustrasi nya, dengan SR = 10, maka untuk mendapatkan setiap ton batubara
harus mengupas sebesar 10 BCM (bank cubic meter = 1 m3) overburden.

Dengan SR = 15, overburden (OB) yang harus dikupas adalah 15m3 untuk
mendapatkan 1 ton batubara.

Makin besar SR maka akan semakin besar biaya yang dikeluarkan untuk
mengeluarkan 1 ton batubara karena harus membuang lebih banyak OB.

<http://i334.photobucket.com/albums/m416/weeshnoe/OBMining.jpg?t=1228905099>
Foto penambangan overburden

<http://i334.photobucket.com/albums/m416/weeshnoe/CoalMining.jpg?t=1228905099>
Foto penambangan batubara

*b. Biaya Bahan Bakar*

Di suatu tambang besar untuk setiap ton batubara dibutuhkan sekitar 10 liter
- 15 liter bahan bakar solar. Dan secara absolut/total, biaya bahan bakar
sendiri biasanya 40% - 60% dari biaya operasional suatu tambang.

Bro2 bisa menghitung sendiri nantinya efek kenaikan/penurunan harga bahan
bakar terhadap keuntungan dari perusahaan tambang.

Hal ini tidak berbeda jauh dengan tambang2 jenis lain, kecuali underground
mining, karena operasional pengambilan bahan tambang relatif sama.

*c. Biaya Maintenance = Harga Baja*

Secara umum, operasional tambang harus didukung oleh adanya alat2 berat. Dan
lebih dari 75% biaya maintenance alat berat ini ada di pembelian spare part.
Sedangkan harga spare part sendiri akan *sangat tergantung* dari harga
pasaran baja.

Biaya maintenance bisa mencapai 20% - 25% dari biaya produksi.

*d. Biaya Proses*

Proses batubara sendiri sangat2 sederhana, sebelum dikapalkan batubara hanya
perlu dihancurkan ke ukuran tertentu lalu dibersihkan (bila tercampur oleh
OB) yang biayanya hanya 1% aja dari biaya produksi.

*e. Biaya Pengapalan*

Yang menjadi masalah besar bagi tambang2 yang berada jauh di tengah pulau
adalah biaya pengapalan ini. Pembeli biasa "datang" dengan membawa kapal
khusus pengangkut batubara, bagi tambang yang dekat dengan laut biaya
pengapalan hanya sekitar 5% dari keseluruhan biaya operasional tetapi bagi
yang jauh??masalah besar….

untuk KPC yang jaraknya sekitar 10km dari pinggir laut, biaya pengapalan
termasuk sangat murah karena dilakukan dengan konveyor/ban berjalan dan
memakan tidak lebih dari 1% biaya produksi.

tapi bagi tambang tertentu yang bisa lebih dari 50km dari pantai, penggunaan
konveyor akan menjadi sangat mahal dalam investasi nya dan biasanya mereka
akan memilih menggunakan truk atau kereta api. Dengan modal seperti ini
biaya pengapalan bisa menjadi 20% dari biaya produksi.

*3. Biaya non Operasional*

Di luar dari biaya operasional ada beberapa biaya2 besar lainnya yang harus
diperhitungkan yang akan sangat mempengaruhi keuntungan dari tambang
batubara yaitu:

a. Royalti sebesar 13.5% dari harga batubara
b. Pajak penjualan 10% dari harga batubara
c. Biaya reklamasi lahan (kadang2 sudah termasuk dalam biaya produksi)

Untuk bocoran aja di KPC sendiri biaya produksi per ton batubara sekitar $28
- $31 (udah termasuk royalti) pada bulan november & desember (setelah harga
minyak turun) dan sekitar $40 - $47 di bulan2 sebelumnya saat harga minyak
lagi tinggi2nya.



Semoga bermanfaat,

-HA-

Postingan lengkap bisa dibaca di

http://roxar.wordpress.com/2008/12/10/coal-fundamental-for-fundamentalist/

Kirim email ke