Judulnya bisa bikin orang misleading nih

Otoritas bursa saat ini sedang melihat kemungkinan penghentian
perdagangan saham (suspensi) pada BUMI. Realisasinya masih menunggu
keputusan lebih lanjut.(dro/ ir) 

Masih wacana gitu koq





________________________________
From: adjies2000 <ad2...@cbn.net.id>
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, January 14, 2009 1:02:24 PM
Subject: [obrolan-bandar] ?????Suspensi Bumi Jumat ?????


Otoritas bursa saat ini sedang melihat kemungkinan penghentian
perdagangan saham (suspensi) pada BUMI. Realisasinya masih menunggu
keputusan lebih lanjut.(dro/ ir) 

Rabu, 14/01/2009 11:45 WIB
BUMI Genjot Produksi Batubara 111 Juta Ton di 2012
Indro Bagus SU - detikFinance

(Foto: dok Pemkab Kutai)
Jakarta - Meski banyak disorot soal GCG terkait akuisisi yang
dilakukan, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengeluarkan pernyataan
positif  dengan menargetkan produksi batubara sebanyak 111 juta ton di
2012. Jumlah ini naik dua kali lipat atau 109,43% dari target produksi
2008 sebanyak 53 juta ton.

"BUMI akan memproduksi batubara sebanyak 111 juta ton di 2012," ujar
SVP Investor Relations BUMI, Dileep Srivastava dalam paparan di Wisma
Bakrie 2, Jl Rasuna Said, Jakarta, Rabu (14/1/2009).

Tahun 2008, BUMI menargetkan produksi sebanyak 53 juta ton. Mengacu
pada angka tersebut, target produksi batubara BUMI dalam 4 tahun ke
depan akan meningkat 109,43%.

"Berbagai akuisisi yang telah kami lakukan akan mendorong pencapaian
tersebut," jelas Dileep.

BUMI baru saja mengakuisisi 80% saham Zurich Asset Investments senilai
Rp 2,412 triliun. Melalui akuisisi ini, BUMI secara tidak langsung
menguasai 44% saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA).

DEWA merupakan salah satu kontraktor pertambangan yang menangani
produksi batubara BUMI. "Akuisisi ini akan mensinergikan kinerja
perseroan dengan DEWA," ujar Dileep.

BUMI juga telah mengakuisisi 2 perusahaan batubara, PT Fajar Bumi
Sakti (FBS) dan PT Pendopo Energi Batubara (PEB). Nilai akuisisi
tersebut masing-masing sebesar Rp 2,475 triliun dan Rp 1,304 triliun.

"Akuisisi FBS dan PEB menambah cadangan batubara BUMI sebanyak 785
juta ton batubara," ujar Dileep.

Sebelum akuisisi FBS dan PEB, cadangan batubara BUMI sebanyak 2,119
miliar ton batubara terdiri dari KPC 1,562 miliar ton dan Arutmin 557
juta ton. Setelah akuisisi, cadangan batubara BUMI mencapai 2,904
miliar ton.

"Angka tersebut meningkat 107% dari posisi September 2007 sebanyak
1,402 miliar ton," jelas Dileep.

BUMI juga telah memfinalisasi pembelian 210 unit alat berat
pertambangan senilai US$ 160 juta. Alat-alat tersebut akan
dioperasikan oleh KPC dan Arutmin.

Melalui berbagai aksi tersebut, BUMI optimistis dapat meraih target
produksi 111 juta ton batubara di 2012.

Namun, saat ini otoritas bursa dan pasar modal sedang meninjau aksi
akuisisi 3 perusahaan yang telah dilakukan BUMI. Sebab, otoritas
menilai ketiga akusisi tersebut melangkahi wewenang otoritas.

Otoritas menilai ketiga aksi tersebut bersifat material. Sementara
manajemen BUMI menganggap aksi-aksi tersebut tidak material.

Otoritas bursa saat ini sedang melihat kemungkinan penghentian
perdagangan saham (suspensi) pada BUMI. Realisasinya masih menunggu
keputusan lebih lanjut.(dro/ ir) 

    


      

Kirim email ke