Ih amit2 lage2 dia yg bikin ulah....sbenernya udah ga ada jiwa 
nasionalis...?gajah mati ninggalin gading....B mateee ninggalin rakyat mandi 
darah....investor back to basic jualan keliling (bakso kek,minyak kek,tahu 
kek)....ini yg kambing itam mana kambing belang mana jd gelep ah...mending main 
ama kucing belang aje nyopet tp selamet...hahahha
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: indra devista <devis...@yahoo.co.id>

Date: Mon, 2 Mar 2009 17:48:43 
To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Subject: [obrolan-bandar] Nasabah Minta Tanggung Jawab RBS Atas Rugi Reksa Dana 
Rp 1,4 T


Jakarta - Royal Bank of Scotland (RBS) dulu bernama
ABN AMRO, dituding melakukan penipuan kepada sekitar 1.500 nasabahnya
senilai Rp 1,4 triliun. RBS dituding menjual reksa dana yang ternyata
direpokan ke grup Bakrie tanpa sepengetahuan nasabah.

Sebanyak
30 nasabah yang menjadi korban penjualan reksa dana menggeruduk RBS
Indonesia di kantor cabang Bursa Efek Indonesia sejak pukul 09.00 WIB.  

"Kami
tahunya produk yang ditawarkan RBS adalah sejenis reksa dana
terproteksi. Jadi seharusnya pengelolaan dananya harus diketahui
nasabah," ujar salah seorang nasabah yang tidak mau disebutkan namanya
ketika ditemui detikFinance usai menyambangi kantor RBS di gedung BEI, SCBD, 
Jakarta, Senin (2/3/2009).

Menurut
pengakuannya, sejumlah nasabah RBS hari ini mendatangi kantor cabang
Bursa Efek Indonesia untuk meminta penjelasan perihal masalah tersebut.
Ia mengatakan, total dana kelolaan nasabah RBS yang gagal bayar
mencapai Rp 1,4 triliun.

"Nilai Rp 1,4 triliun itu untuk kira-kira 1.500 nasabah," ujarnya.

Ia
menjelaskan, marketing ABN AMRO (sekarang RBS) telah menawarkan produk
sejenis reksa dana terproteksi bernama Dana Prima pada sejumlah
nasabah-nasabahnya. Menurutnya, pihak marketing menjelaskan bahwa
produk Dana Prima tersebut adalah produk terproteksi.

"Jadi
seharusnya tidak diinvestasikan tanpa sepengetahuan kami (nasabah).
Namun rupanya, produk yang katanya milik PNM Investment Management ini
kemudian dibelikan repo saham-saham grup Bakrie melalui PT Bakrie
Capital Indonesia. Itu tanpa sepengetahuan kita. Jadi ketika Bakrie
Capital gagal bayar, kita jadi kena getahnya. Padahal kita tahunya ini
produk terproteksi," paparnya.

Ia juga mengatakan, pihak
manajemen RBS seolah hendak cuci tangan dan tidak mau bertanggung jawab
terhadap masalah ini. "Mereka (manajemen RBS) selalu bilang kalau
mereka hanya sebagai agen penjual," ujarnya.

Nasabah tersebut
mengatakan, waktu jatuh tempo produk tersebut pun telah diperpanjang
secara sepihak hingga dua tahun ke depan dari yang seharusnya sudah
jatuh tempo awal tahun 2009.

"Mereka bilang sih, bunganya tetap
akan dibayar, hanya pokok investasinya saja yang diundur pembayarannya
hingga dua tahun ke depan. Tapi siapa yang tahu kalau bunganya akan
dibayar atau tidak. Kenyataannya, sekarang saja mereka cenderung lepas
tangan," jelasnya.

"Saya tidak tahu siapa yang salah disini,
yang jelas ada 3 pihak yang terlibat disini, RBS, Bakrie Capital dan
PNM Investment Management. Dari sudut pandang nasabah, kita tahunya
yang menawarkan produk ini adalah RBS. Jadi kita minta penjelasan ke
RBS," jelas nasabah tersebut.


      Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

Kirim email ke