Ayo tarik lagi Neng...

JAKARTA: PT Apexindo Pratama Duta Tbk menjajaki emisi obligasi senilai
Rp1 triliun guna memenuhi belanja modal bagi ekspansi perusahaan minyak
dan gas itu.




"Kami sedang mengkaji rencana penerbitan obligasi bagi ekspansi
Apexindo ke depan," ujar Wakil Presiden Direktur Apexindo Tito
Sulistio, kepada Bisnis, kemarin.




Selanjutnya, Presiden Direktur Apexindo Hertriono Kartowisastro
mengatakan setelah mencermati kondisi pasar modal saat ini, perseroan
mengkaji opsi untuk menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun.




"Berdasarkan gambaran kebutuhan dan kondisi pasar modal saat ini, kami
berencana menerbitkan obligasi sekitar Rp1 triliun. Namun, nilai itu
sifatnya masih fleksibel, bergantung pada kondisi pasar," ujarnya.





Hertriono menuturkan dana tersebut akan digunakan perseroan untuk ekspansi dan 
memenuhi kewajiban pembayaran utang.




Saat ini, Apexindo memiliki kewajiban untuk melunasi dua jenis obligasi
bernilai total Rp750 miliar yang jatuh tempo pada 4 Agustus 2010 dengan
imbal hasil 12,25%.




Hertriono menjelaskan pada 5 Maret 2009 rapat umum pemegang saham
Apexindo menyetujui rencana penghapusan pencatatan saham (delisting)
perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI).




Langkah itu terkait dengan Mitra Rajasa yang melalui Mira International
Holdings Pte Ltd mengambil alih kepemilikan mayoritas saham Apexindo
dan melakukan penawaran tender. Sehingga, kepemilikan oleh Mitra Rajasa
mencapai 98,14% dari total saham Apexindo.





Berdasarkan pandangan BEI, Mitra Rajasa termasuk dalam kondisi chain listing 
dan menganjurkan salah satu emiten untuk delisting.




Selanjutnya, Apexindo siap delisting dan membeli 0,7% saham publik
Apexindo dengan harga Rp2.875 per saham atau lebih tinggi dari harga
saham tertinggi dalam 2 tahun terakhir, yaitu Rp2.750. PT e-Capital
Securities bertindak sebagai pembeli siaga.





Kontrak jangka panjang





Apexindo saat ini tercatat memiliki sisa kontrak jangka panjang 2009-2013 
senilai US$594 juta.





Perinciannya, pada tahun ini perseroan memiliki kontrak US$279 juta. Tahun 
depan, kontrak perseroan US$201 juta.





Selanjutnya, pada 2011 senilai US$71 juta, 2012 mencapai US$37 juta dan pada 
2013 sebesar US$6 juta.




Mitra Rajasa menyatakan telah menandatangani kesepakatan bersama dengan
pemilik PT Realita Jaya Mandiri (RJM) dan PT Masindo Artha Resources
(MAR) terkait dengan rencana akuisisi RJM dan MAR senilai US$40 juta.




"Dalam MoU itu, Mitra Rajasa bermaksud mengambil alih 100% kepemilikan
dalam RJM dan MAR. Harga transaksi mencapai US$40 juta dan selanjutnya
Mitra Rajasa akan menunjuk penilai independen," ujar Sekretaris
Perusahaan Mitra Rajasa Immaculata Watimena.





Mitra Rajasa, lanjutnya, akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa 
untuk meminta persetujuan atas akuisisi.





RJM adalah sebuah perusahaan di bidang usaha pertambangan batu bara seluas 
1.598 hektare di Musi, Banyuasin, Sumatra Selatan.




MAR adalah pemegang kuasa pertambangan untuk lahan seluas 5.600 hektare
dan 4.400 hektare di Musi Banyuasin. Cadangan batu bara di tiga lahan
ini diperkirakan lebih dari 100 juta ton.




      

Kirim email ke