alhasil...terusik juga otoritas kita :
 http://www.e-bursa.com/berita/content.php?sour=stw&id=61107175709718010&d=20061107

 
 graham_dodd_value <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
its okay ko, masih pada mekanisme harga...
yg kmaren beli di2100an kan beli karena rumor en ekspektasi IPO bakal
ke 2400an, ga sesuai ekspektasi en rumor... dijual, logis toh...
sapa suruh beli berdasar rumor en ga ngecek Disclose dulu...
cuman kalo ada yg beli di 21an juga, karna riset brokernya, yg bilang
mo ke 27 ato 28an,... ditanya aja sekarang ke bagian risetnya,
ngitungnya pake apa DDM??, Gordon Growth??, tinggal ditunggu aja donk,
kan validasi itungan model gini setaun ke depan, kalo yg ngitung aset
sama net worth berdasar laporan keuangan en triwulan dari taun2 dulu
ampe kemaren,... trus beli karena ngerasa undervalued, ya udah, tungu
aja laporan keuangan tengah tahun ke depan... kalo gada perubahan
besar variabel2 yg ngaruh ke elemen expense/revenue BLTA, oil price,
vessel crash, tender gede, harga kapal etc... berarti itungan
valuation kita ga dirubah dulu kan,... kalo laporan ke depan dah
keluar, en ga sesuai itungan... baru bole itung2 lagi mo kluar apa
lanjut...
ini kan matter of why we buy and do we stick with it... beli karena
rumor ya mending keluar ajah skrg dr BLTA, krn emang ga sesuai rumor
ternyata, tapi kalo ada yg beli krn pertimbangan FA, trus keluar,
gara2 rumor ato gerakan harga range mingguan... it sounds inconsistent
to me... if i am valued it wrong and get losses then let it be because
of my previous judgment on its future asset's n income is wrong, not
of the price-movement factor... i valued it as an outstanding company
at a sensible price,... not a generic at a bargain... yes, sensible,..
not cheap... but its a company with good performance and
management,... pemesenan tanker berkala tiap tahun, nyoba buat nembus
pasar luar en ga puas jd market leader cuma di intra asia... financing
management yg bagus, konsisten (liat laporan 2000-2003 trennya naik tp
stabil en ga volatile, 2004 lgsg naek gede, meski long term aset sama
long term liabilities naek gede juga, tapi 2005 ternyata tetep gede
and masih di jalur, brarti bukan permainan akuntansi aja, en pinjaman
gede taun ini (terbit 2 bond, satu pinjaman gede yg dijaminin kapal
baru), all in all harusnya bisa berkembang jd "blue chip" di masa
datang... Outstanding, bukan generic...
kalo taruhan terbesarnya bwt memperluas pasar berhasil, it surely
gonna meet the expectation...

its just how we perceived our own investing preferences,...
"why and for what worth do we buy",...

of course, bwt Bandar en pemaen gede, bisa ambil dobel profit, hajar
yg kemakan rumor trus ambil lg juga dibawah... thats why we need to
watch the volume and point where does it go from hand to hand over
these days...

arbitrageur and price fixing is another deal, range harga masih pada
mekanisme normal, belum cukup dalam untuk disuspen, mungkin kata BEJ
volume dan range masih normal,... lagian kalopun arbitrageur di sgx
ternyata beberapa adalah org dalem BLTA yg beli lg,... its fine krn
masih sesuai hukum, krn bisa aja bwt treasury stock.. kecuali ada
kebukti dy beli, karena tau informasi materiil, trus nanti ada
corporate action or kebijakan yg ga dicantumin di DISCLOSE, padahal
proses ato rencananya udah dimulai sebelum IPO, nah itu baru bisa
dipanggil,... namanya juga pasar equity, ada adjustment and volatile
terus... knapa ga di fixing dulu, ini jg masih sesuai hukum, peraturan
bapepam 6b1 emang nentuin tentang stabilisasi harga sebelum IPO, tapi
pada itungan range penawaran 30-34 sen di singapore, harga di jsx juga
belon keluar dari batas bawah en atas itu khan? jd literally masih
on-track lah...

kenapa yg 5% dikte 95%,...

wah, itulah masalah bangsa ini,... hehehe...
problem klasik ah...

Cheers,
-masuk di 1870 trus di 1850 tapi anteng aja ah,...hehehe

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "dfaj21" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Junior mau sumbang pikiran... kalau boleh
>
> Dual listing memang ada peluang arbitrasi, cuma kalau yang jadi
> patokannya itu harga di SGX, saya rasa kita-kita yang di jakarta ini
> keblinger malah. Kalau saya ada kontak dengan orang BLTA saya minta
> JSX untuk koordinasi dengan SGX untuk cari indikasi "price fixing".
> Siapa yang ngejeburin harga BLTA di SGX.
>
> Alasannya, "pendistorsian mekanisme pasar". Logikanya distorsi pasar
> lebih mudah dilakukan di saham yang tidak liquid atau peredarannya
> kecil (seperti BLTA di SGX yang cuma 5%) total saham BLTA. Lalu dengan
> alasan apa yang cuma 5% ini mendikte nilai saham 95% yang
> diperdagangkan JSX. Yang lebih keblinger lagi kalau JSX yang mengawasi
> pasar modal kita malah menganggap hal seperti ini wajar.
>
> Teori konspirasi saya adalah ada oknum di SGX yang berusaha
> menjatuhkan harga di sana dengan harapan akan memperbesar porsi
> kepemilikan BLTA nya dengan "MUNGUT" durian jatuh yang ada di JSX.
> Setelah dipungut, maka saham beredar di SGX yang sedikit ini akan
> dijadikan setir untuk menaikkan harga dan membuang saham yang sudah
> dikumpulkannya di bawah ini. Masuk akal kan? Ini sih arbitrase memang,
> cuma kalau ketangkap jelas arbitrase illegal.
>
> JSX harus bekerja sama dengan SGX untuk mencari dalang "PRICE FIXING"
> yang merusak mekanisme pasar.
>



Check out the New Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster.
__._,_.___


SPONSORED LINKS
Small business finance Business finance online Business finance training
Business finance course Business finance schools

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Kirim email ke