>   Semoga keluarga yang tertimpa musibah diberikan kekuatan dan 
> ketabahan. Ini juga membuktikan bahwa apa yang dikatakan Engkong SB > benar: 
> rejeki, umur dan jodoh ditangan Tuhan. Kalau memang Tuhan 
> mau, kita bisa mati kapan saja.

Saya juga turut berduka cita Pak.

Dan Semoga ini bisa menjadi perenungan kita semua disini. 

-Untuk Kita Renungkan - Ebiet G. Ade-

http://www.youtube.com/watch?v=syhsPHPwfJs

http://www.liriklagumusik.com/ebiet-lirik-lagu.html
...............

"Anugerah dan bencana adalah kehendakNya, kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar, adalah Dia di atas segalanya"

"Tuhan pasti telah memperhitungkan, amal dan dosa yang kita perbuat, 
Kemanakah lagi kita ‘kan sembunyi, hanya kepadaNya kita kembali"

...............

Dan turut mendoakan arwah sodara - sodari kita yg telah meninggal Semoga 
diterima disisi Tuhan YMK dalam ketenangan.

Dan bagi keluarga yg ditinggalkan semoga diberi ketabahan dan kekuatan.


Tks

Best Regards


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Rully" <rullymainsa...@...> wrote:
>
> Pak DE,
> 
> Meski saya bersyukur, seorang rekan yang saya kenal, selamat dari marahabaya, 
> tapi juga tidak bisa mengeluarkan senyum karena kejadian ini benar-benar 
> memilukan...
> 
> Kalau ada yang bisa kami lakukan, mohon dibagikan kesempatannya kepada kami 
> semua.
> 
> Salam,
> Rully
>   ----- Original Message ----- 
>   From: Dean Earwicker 
>   To: obrolan-bandar@yahoogroups.com ; milis-a...@yahoogroups.com 
>   Sent: Monday, March 30, 2009 7:08 PM
>   Subject: [Milis-AATI] Update Frequency Analyzer v.02 + sharing sad moment
> 
> 
>   http://rapidshare.com/files/215254093/FreqAnalyzer.rar.html
> 
>   Karena BEI upgrade server JATS, maka format text filenya juga berubah, 
> makanya suka error pas mau di download. Mudahan sekarang udah engga lagi.
> 
>   Oya sekalian berbagi momen, saya attach juga beberapa foto pemandangan di 
> komplek saya. Beberapa tetangga saya kehilangan seluruh harta dan anggota 
> keluarganya dalam hitungan detik. Saya sendiri masih beruntung karena rumah 
> saya ada di dataran yang lebih tinggi. Terus terang, hari Jum'at pagi adalah 
> hari yang paling menakutkan sepanjang hidup saya karena danau Situ gintung 
> hanya berjarak 100 m dari rumah.
> 
>   Jam 4.30, udara sangat dingin karena habis hujan dan masih gelap, baru saja 
> Adzan subuh tiba-tiba suara gemuruh datang dari segala arah, air setinggi 
> hingga 8 meter menyapu rumah-rumah dibelakang rumah saya yang lebih rendah 
> sampai hancur berantakan. Mengerikan sekali. Saat itu saya belum "mudeng". 
> Tsunami? kok di disini? jauh sekali dari laut? apakah memang sudah kiamat? 
> Namun akhirnya saya mendapat info dari warga lain bahwa tanggul situ gintung 
> jebol.
> 
>   Tiba-tiba kami mendengar seorang perempuan menjerit seperti kesakitan. 
> Seorang ibu yang tersangkut diatas pohon dibelakang rumah. Ibu itu 
> menjerit-jerit minta tolong dan memanggil anaknya yang baru umur 8 bulan. 
> Saat air menerjang dia sedang menyusui anaknya, namun tampaknya sang ibu 
> harus merelakan anaknya untuk pergi. Ibu itu akhirnya bisa diselamatkan.
> 
>   Semoga keluarga yang tertimpa musibah diberikan kekuatan dan ketabahan. Ini 
> juga membuktikan bahwa apa yang dikatakan Engkong SB benar: rejeki, umur dan 
> jodoh ditangan Tuhan. Kalau memang Tuhan mau, kita bisa mati kapan saja.
> 
>   Note: tanggal di foto ada bbrapa yang ngaco.
> 
>   Regards,
>   DE
>


Kirim email ke