Politics <=> OB

Sent from my BlackBerry® Berry® 

-----Original Message-----
From: "re...@trade" <funky81.tra...@gmail.com>

Date: Sun, 26 Apr 2009 00:34:47 
To: <sa...@yahoogroups.com>; <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Subject: [ob] Re: [saham] Cawapres dari Golkar: SBY Khawatir Timbul Komplikasi 
Politik


Mengenai nomer 2 Pak, emang Bapak mau kalau ada 2 matahari di Bumi, atau 2 
nahkoda di kapal? Aneh ga sih? Kebijakan bisa saling bertentangan.
Wong 1 nahkoda aja negara udah kayak gini, apalagi ada 2 nahkoda. 
Oleh karena itu,mungkin SBY tidak menginginkan wakil yg terlalu ambisius. 

Sent from TradingBerry®
sponsored by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: Moch Zamzami <zamzami4...@yahoo.com>

Date: Sat, 25 Apr 2009 09:25:34 
To: <sa...@yahoogroups.com>; <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Subject: Re: [saham] Cawapres dari Golkar: SBY Khawatir Timbul Komplikasi 
Politik


Kekawatiran SBY betul, kalau yang digandengnya jadi Cawapres adalah Sultan 
Hamengkubowono atau Akbar Tanjung. Kalimat seorang politikus lebih banyak 
abu-abu dan menyembunyikan yang sebenarnya.
Kriteria wapres yang diinginkan SBY, yaitu bukan ketua partai, jelas dan kasar 
sekali mengindikasikan "Saya tidak menginginkan JK jadi wapres. 
Dugaan saya berikut ini mungkin betul dan mungkin juga salah. SBY tidak 
menginginkan JK karena:
1. JK adalah seorang saudagar yang berhasil dan punya latar belakang pendidikan 
ekonomi. Jadi sangat menguasai bidang itu. Dalam mengambil kebijakan ekonomi 
dia berani, lugas dan cepat. Matahari-nya lebih terang dari SBY yang terkesan 
ragu, lamban dan takut disalahkan.
2. Bisa jadi SBY menginginkan wapres seperti di zaman Orla dan Orba, sehingga 
hanya ada satu matahari yang ada dilangit Indonesia.
3. Dengan menolak JK maka perpecahan antara fakkasi -faksi didalam Golkar bisa 
di-blow up. Dengan demikian akan menguntungkan SBY dalam jangka panjang.
Untuk periode 2004-2009 Demokrat hanya dapat 8% suara karena itu mereka 
mengambil sikap seperti rendah hati dan santun. Golkar yang 21% dijadikan 
tameng untuk membela kebijakan pemerintah di DPR.
Sekarng Demokrat/SBY dapat 20% dan berani mengeluarkan sikap "aslinya". Sikap 
santun sudah hilang.
Penetapan kriteria cawapres oleh SBY adalah bukti nyata sudah tidak ada lagi 
kesantunan.

Yang aneh dari semua itu ialah, PD/SBY bermanuver seolah-olah SBY sudah pasti 
terpilih jadi Presiden. Padahal kehendak manusia itu adalah angan angan. 
Kehendak Tuhan itulah yang terjadi.

NOTE: SAYA SEBETULNYA PENDUKUNG BERAT SBY NAMUN ITU BERAKHIR KETIKA SBY BILANG 
NO TO JK.



________________________________
From: Joe Grunk <joe_gr...@yahoo.com>
To: sa...@yahoogroups.com; obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Thursday, April 23, 2009 10:33:55 PM
Subject: [saham] Cawapres dari Golkar: SBY Khawatir Timbul Komplikasi Politik





Kejadian tahun 2004 berulang, waktu itu Ketum Golkar AT, SBY pilih JK. Mungkin, 
keadaan akan sebaliknya kali ini.


Kamis, 23/04/2009 18:56 WIB 
Cawapres dari Golkar 
SBY Khawatir Timbul Komplikasi Politik 
Anwar Khumaini - detikPemilu


Jakarta - Menyusul keputusan rapimnassus mencapreskan Jusuf Kalla (JK), peluang 
kader Golkar berpasangan dengan SBY dalam Pilpres 2009 menipis. Hal yang paling 
SBY khawatirkan bila tetap menggandeng kader Golkar sebagai cawapres adalah 
munculkan komplikasi politik. 

Demikian kata Ketua DPP Partai Demokrat (PD), Hayono Isman, melalui telepon 
tentang pertanyaan yang diajukan beberapa pinisepuh Partai Golkar kepada SBY. 
Pertemuan SBY dengan para pinisepuh Golkar berlangsung tertutup di Wisma 
Negara, Jakarta, Kamis (23/4/2009) sore.

"Beliau katakan sekali, Partai Golkar adalah saudara kita, pertanyaan ibu dan 
bapak pinisepuh akan saya pertimbangkan. Pinisepuh harus paham akan ada 
komplikasi politik kalau saya memilih cawapres dari keluarga besar Golkar," 
tutur dia mengutip jawaban SBY.

Hayono mengaku tidak tahu komplikasi politik apa yang SBY maksud. Sebab jawaban 
SBY hanya sampai di situ dan tidak memberikan pemaparan lebih lanjut mengenai 
hal tersebut.

Namun mantan Ketum DPP KNPI ini menyatakan bahwa SBY sedari awal memang 
menginginkan bakal cawapres dari Partai Golkar. Namun syaratnya kandidat 
tersebut diajukan secara resmi dan telah melalui mekanisme internal yang Partai 
Golkar berlakukan.

"Beliau katakan kalau mengambil dari kader Golkar tanpa mekanisme partai, ada 
kemungkinan timbul komplikasi politik yang tidak perlu," ulang Hayono.

Beberapa pinisepuh Partai Golkar menemui SBY untuk memberikan masukan atas 
berakhirnya koalisi dengan PD. Mereka khawatir pemutusan tersebut berakibat 
pada kebuntuan politik nasional. Salah seorang pinisepuh yang hadir adalah 
Sulasikin Murpraptomo.
( lh / iy )  

________________________________
Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! 
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah 



      

Kirim email ke