Yg penting kita akan memilih presiden & wakil yg jujur, bersih,
dapat menjalankan tugas negara, dapat memimpin negara, ngak
KKN/ korupsi, ngak mementingkan diri sendiri, ngak berbenturan 
kepentingan, yg ngak sakit (termasuk sakit hati ) dan ngak terlibat
kriminal, penculikan dan  terkait kerusuhan 98 dan berlumuran darah.
Soal ekonomi ada yg ngurus, menteri  keuangan &ekonomi yg jelas lebih pintar
dari pada  seorang pedagang/ pebisnis.
Jadi ngak usah takut kalau presiden/ wakilnya bukan dari ahli ekonomi

--- On Sun, 4/26/09, Fero Lim <tukanginv...@yahoo.com> wrote:

From: Fero Lim <tukanginv...@yahoo.com>
Subject: Re: [ob] Entrepreneur vs JK
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Sunday, April 26, 2009, 3:20 PM











    
            
            


      
      

sebenarnya sangat gampang, lihat aja kroni2 / saudara2 dari JK dan SBY jika 
banyak proyek di tangan mereka ataupun ada kesalahan tapi tidak diproses, kita 
akan mengetahui mana yang benar2 untuk kepentingan bangsa dan mana yang untuk 
diri sendiri.



Jadi pemimpin tidak perlu tau ekonomi, tidak perlu tau militer asal bisa 
tempatin dan merekrut orang jujur dan loyal yang sesuai kemampuan di posisi 
mereka, Ngomong kasarnya pandai memanfaatkan orang dan memperalat orang itu 
kunci sukses pemimpin :)



Tapi terus terang individual saya sendiri paling takut jika ketemu orang yang 
bicara banyak dan menabur senyum sana sini.



Dan kopekan dibawah itu yang komentar adalah pengusaha, hehehe tau sendirilah 
kenapa komplain :)



____________ _________ _________ __

From: Lucky Trader <soluckytrader@ gmail.com>

To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com

Sent: Sunday, April 26, 2009 9:17:11 AM

Subject: [ob] Entrepreneur vs JK



Ma'af Mbah, walau bukan ttg saham tapi view ini harus di mengerti oleh 
komunitas OB.

Personally, saya melihat JK selama ini bekerja dg baik, he's NOT "Brutus" type. 
Bahkan terkadang looks innocent karena mengabaikan masalah citra/image, lebih 
banyak kata2 yg spontan tanpa di atur lbh dulu, tampil apa adanya dan kental 
sekali aroma entrepeneurnya : Solve the problem first, find the step goat later.

JK tdk melihat apakah yg dilakukannya menguntungkan dirinya atau tdk, yg pasti 
sangat berkepentingan dg bangsa ini**.



** : Btw, I'm not a Golkar fan and really sad when the "twin" are broken. 



Hv a nice read - 



Presiden Tidak Tahu Ekonomi

Sofyan Wanandi

Ahmad Munjin

Sofyan Wanandi

(inilah.com/ Bayu Suta)

INILAH.COM, Jakarta – Keputusan Partai Golkar untuk pecah kongsi dengan

Partai Demokrat, membuat pelaku usaha pusing tujuh keliling. Pasalnya,

dalam pemerintah lima tahun terakhir, Jusuf Kalla (JK) aktif berperan

sebagai ‘tukang dorong’ kebijakan ekonomi Indonesia.  

Sofyan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)

menuturkan keresahan kalangan pengusaha dengan pecahnya kongsi Golkar

dengan Demokrat. Menurutnya, perekonomian Indonesia terancam terhambat,

bila JK tidak mendapat posisi penting dalam pemerintah. 

Dengan prediksi kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam

pemilihan presiden bulan Mei mendatang, Sofyan menilai sulit mencari

sosok pengganti cawapres yang sepadan dengan JK. “Kita tahu presidennya

tidak mengerti ekonomi. Bagaimana menteri bisa dikoordinasi dengan baik

jika presiden dan wakil presiden tidak mengerti ekonomi. Yang harus

dipikirkan adalah kepentingan rakyat,” katanya kepada INILAH.COM.  

Berikut ini petikan lengkap wawancaranya.

Apa pendapat Anda terkait pencalonan Jusuf Kalla sebagai presiden, yang 
menunjukkan pecahnya kongsi Golkar-Demokrat?

Yang kita takutkan dengan pecahnya SBY-JK adalah pemerintah tidak

bisa berjalan lagi. Karena dalam bidang ekonomi, JK menjadi tukang

dorongnya. Apalagi dalam situasi pemilihan presiden ini, sebagian

menteri-menteri sudah tidak bisa bekerja lagi. Tukang dorongnya sudah

tidak ada. 

Apakah stimulus yang dijanjikan itu bisa berjalan, kalau satu sama

lain sudah saling jegal. Kita dari pengusaha juga mengkhawatirkan

bagaimana kondisi di parlemen. Apakah kebijakan pemerintah itu bisa

jalan kalau Golkar dan PDIP menjadi oposisi Demokrat. Dengan koalisi

mayoritas saja di parlemen, pembangunan ekonomi menghadapi berbagai

macam kendala. 

Apalagi, kalau oposisi itu semakin banyak. Kita pusing melihatnya.

Karena semuanya tidak mengutamakan kepentingan nasional, hanya

mementingkan kelompok masing-masing. 

Menurut Anda, berapa besar peran Jusuf Kalla dalam perekonomian Indonesia?

Peran JK dalam perekonomian sangat besar.. Hampir semua kebijakan

ekonomi, JK yang memutuskan, seperti BLT (Bantuan Langsung Tunai), BBM

(Bahan Bakar Minyak), terutama bidang infrastruktur. Yang menaikkan dan

menurunkan BBM kan JK, meski kenaikannya membuat rakyat tidak suka.

Kemudian konversi minyak ke elpiji dan PLN 10 ribu MW. 

Sebanyak 80% kebijakan ekonomi Indonesia, JK yang punya. JK-lah yang

mendorong agar semua itu bisa jalan. Semuanya tidak bisa jalan, jika JK

tidak di pemerintahan. Anggaran nanti tidak akan jalan. Bagaimana

penguasa ini, mati kita. Pemerintah susah, kita juga susah. Karena JK

yang menjadi tukang dorong perekonomian selama ini.

Maksud anda, penguasaha merasa pesimitis Indonesia bisa sukses melewati masa 
krisis tanpa JK?

Kita sebagai pengusaha mengalami kondisi ekonomi lima tahun ke

belakang. JK bisa mendorong dan memahami, berkomunikasi dengan baik. JK

melakukan untuk mendorong perekonomian. JK punya ketegasan dan

kecepatan. Dengan oposisi Golkar terhadap Demokrat, kita pengusaha

hampir putus asa. Kita semua wait and see saja. Yang kita perlukan

adalah political stability. Kalau politik itu tidak stabil, siapa yang

akan investasi di Indonesia. Saat stabil saja, 5 tahun yang lalu,

investasi sedikit yang masuk. Sekarang mereka pisah. Waduh, situasi

dunia sekarang kan sedang sulit. Pengusaha khawatir untuk lima tahun mendatang.

Menurut Anda, adakah cawapres lain yang sepadan menggantikan JK untuk 
berkoalisi dengan SBY?

Saya tidak tahu siapa yang akan ditunjuk selain JK sebagai wakil

presiden SBY, kalau dia terpilih kembali.. Lihat saja siapa yang duduk

nanti. Kita berharap wakilnya orang yang mengerti ekonomi. Kemudian

apakah wakilnya bisa mendorong ekonomi. 

Kita tahu presidennya tidak mengerti ekonomi. Bagaimana menteri bisa

dikoordinasi dengan baik jika presiden dan wakil presiden tidak

mengerti ekonomi. Yang harus dipikirkan adalah kepentingan rakyat.

Kalau orang di atasnya tidak mengerti ekonomi, mentrinya bisa jalan

sendiri-sendiri, karena mereka punya kekuatan masing-masing. Apalagi

kalau menteri itu berasal dari partai koalisi. Itu tidak gampang.

Bagaimana dampaknya terhadap industri jika JK tidak di pemerintahan?

Ekonomi merupakan hal krusial saat ini, paling prioritas. Saat dunia

krisis dan pengangguran begitu besar, orang antri BLT sampai pingsan.

Seharusnya uang jadi prioritas utama. 

Saya tidak tahu lagi kalau pemerintah malah mengutamakan permainan

politik. Bagaimana nasib investasi kita. Sekarang kita akan wait and

see sampai ada kepastian rakyat memilih siapa. Setelah itu baru kita

berpikir bagaimana survival. Kita pengalaman menghadapi krisis politik

1997-1998, bagaimana susahnya. Setelah lima tahun baru recovery




 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke