Semoga ini buah dari kesabaran yang megang ADRO..moga berita ini jadi sentimen positif buat ngangkat ADRO...yaah ke 1100 aja dah cukup lah... Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
-----Original Message----- From: "troyanese" <troyan...@yahoo.com> Date: Fri, 01 May 2009 01:51:03 To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com> Subject: [ob] Ini baru patennnnn : Laba Bersih Adaro RP 1,14 T INILAH.COM, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk mengumumkan perolehan laba bersih triwulan pertama 2009 sebesar Rp 1,14 triliun, naik tajam dibanding periode sama tahun lalu yang merugi Rp 12 miliar. Siaran pers Adaro di Jakarta, Kamis (30/4), iktisar laporan keuangan perseroan menyebutkan, peningkatan laba bersih yang signifikan ini disebabkan oleh kenaikan volume penjualan dan kenaikan perolehan harga jual batubara. Akibatnya, pendapatan usaha perseroan menjadi Rp 6,5 triliun atau naik sebesar 91% dibandingkan periode sebelumnya. Pada periode yang sama, laba usaha Adaro Energy naik sebesar 254% dari Rp 691 miliar menjadi Rp 2,4 triliun. "Kami sangat gembira dengan hasil yang telah dicapai sampai dengan kuartal pertama tahun ini dimana kami membukukan laba bersih sebesar Rp 1,14 triliuan," kata Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir. Oleh karena itu, katanya, perseroan akan meneruskan upaya mengintegrasikan rantai pasokan batubara dari lokasi penambangan ke pelabuhan (pit to port). Harapan nantinya, kata dia, Adaro Energy akan menjadi perusahan penambangan batubara terintegrasi terbesar di Indonesia. Dengan adanya kenaikan laba bersih perseroan yang signifikan, terjadi peningkatan net margin (perbandingan laba bersih terhadap pendapatan usaha) dari minus 0,4% menjadi 17,5%. Sejalan dengan itu, EBITDA Adaro Energy juga meningkat sangat signifikan yakni sebesar 400 persen menjadi Rp 2,7 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 540 miliar. Sementara EBITDA marjin naik dari 16 persen menjadi 41%. Adaro Energy memiliki tiga segmen bisnis utama, yaitu penambangan dan perdagangan batubara, jasa penambangan batubara dan jasa lainnya seperti pelabuhan. Pada kuartal pertama 2009, penerimaan konsolidasi dari kegiatan penambangan dan perdagangan batubara melalui Adaro Indonesia dan Coaltrade (CTI) naik sebesar 77% menjadi US$ 546 juta (Rp 6,35 triliun) atau sekitar 97% dari total penerimaan Adaro Energy. Kemudian, penerimaan Adaro Indonesia dari penjualan batubara adalah sebesar US$ 526 juta (Rp 6,12 triliun) temasuk penerimaan dari CTI, anak perusahaan Adaro di Singapura, sebesar US$ 9 juta (Rp 107 miliar). Dengan demikian, setelah eliminasi untuk transaksi antar perusahaan, penerimaan Adaro Indonesia adalah sebesar US$ 517 juta (Rp 6,02 triliun). Pendapatan dari jasa penambangan meningkat sebesar 92% menjadi Rp 627 miliar karena adanya kenaikan harga jasa dan volume usaha. Adapun pendapatan dari usaha lainnya tercatat sebesar Rp 54 miliar, sebagian besar berasal dari aktivitas fasilitas pelabuhan dan terminal batubara Indonesia Bulk Terminal (IBT) milik Adaro Energy. [*/cms]