Kamis, 14/05/2009 13:25 WIB
Menkeu: Bank Seharusnya Mulai Turunkan Bunga Kredit
Wahyu Daniel - detikFinance

Jakarta - Prospek perekonomian Indonesia positif. Perbankan harusnya sudah 
mulai berani menurunkan suku bunga kreditnya, karena risiko kredit juga ikut 
menurun.
 
Menteri Keuangan sekaligus Menko Perekonomian Sri Mulyani mengatakan, risiko 
timbulnya kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) harusnya sudah menurun 
seiring dengan membaiknya prospek perekonomian Indonesia.
 
"Dampak NPL akan menjadi kecil kalau prospek ekonominya membaik, karena 
bagaimanapun kalau prospek ekonominya positif, seluruh sektor ekonomi mulai 
bergerak dan risikonya mulai mengecil, itu bisa mempengaruhi prospek 
pengembalian kredit yang telah disalurkan. Oleh karena itu pemerintah harus 
tetap menjaga kerangka besarnya agar tetap stabil, tidak mengganggu kinerja 
masing-masing sektor usaha," tuturnya saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, 
Jakarta, Kamis (14/5/2009)..
 
Sri Mulyani mengatakan, dengan terus menurunnya suku bunga acuan (BI Rate) maka 
cost of fund perbankan seharusnya sudah menurun sehingga suku bunga kredit 
sudah bisa turun.
 
"Jadi dilihat dari cost of money, kemudian ekspektasi inflasi, ekspektasi 
penurunan suku bunga itu memang seharusnya bisa menurunkan, tapi bank juga 
harus menjaga neraca yang mengandung faktor risiko," jelasnya
 
"Mereka harus mencadangkan dari apa yang mereka miliki untuk menjaga kalau 
seandainya NPL-nya meningkat, itu akan membebani neraca mereka, ya tentunya 
bank akan mengoptimalkan. Kalau perekonomian terus meningkat, bank seharusnya 
sudah harus mulai menurunkan suku bunganya," katanya.
 
Dikatakan Sri Mulyani untuk dapat menggerakkan perekonomian di tengah krisis, 
maka bank harus ikut membantu melalui penurunan suku bunganya.
 
"Saya dan BI melihat apa program-program yang akan dilakukan, langkah ke arah 
itu (penurunan suku bunga) akan tetap. Kami lihat semua reaksi yang dilakukan 
dunia perbankan, ekspektasi mereka terhadap penurunan bunga, peluncuran kredit 
tetap menjadi prioritas dan fokus kita," pungkasnya.


Kirim email ke