http://otomotif.kompas.com/read/xml/2009/05/19/13092375/Kebangkrutan.GM.Menyulitkan.Perekonomian.AS

Selasa, 19/5/2009 | 13:09 WIB
DETROIT, KOMPAS.com - Para analis menilai, jika perusahaan raksasa
otomotif Amerika General Motor (GM) sampai mengalami kebangkrutan,
dampaknya akan lebih menyakitkan, baik bagi perusahaan maupun
perekonomian AS. Tidak seperti kebangkrutan yang dialami sang rival,
Chrysler beberapa minggu lalu.

“Salah satu perbedaan terbesarnya terletak pada skala. GM merupakan
perusahaan yang sangat besar,” jelas Stephanie Brinley, Senior Manager
of Product Analysis AutoPacific.

Memang, jika dilihat, GM memiliki banyak pabrik. Bahkan jumlah
karyawan lima kali lipat lebih besar dari Chrysler. Demikian pula
dengan jumlah dealer dua kali lipat lebih banyak. Besarnya jaringan GM
juga berkaitan erat dengan supplier suku cadang yang keberlangsungan
usahanya sangat tergantung pada GM.

“Jika dilihat, kebangkrutan GM akan lebih kompleks dibanding
kebangkrutan Chrysler. Sebab GM memiliki basis global yang besar,”
jelas Dennis Virag, President of The Automotive Consulting Group.

Selain itu, GM juga memiliki cakupan wilayah operasi internasional,
termasuk di dalamnya unit Saab dan Opel yang juga tengah bermasalah.
Itu artinya, kebangkrutan GM bisa berdampak terhadap dunia
internasional dibanding Chrysler.

Stephen J Lubben, profesor hukum di Seton Hall Law School mengatakan,
proses ebangkrutan akan turut memukul operasional global perusahaan.
Karenanya GM akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan dana tunai
yang dibutuhkan untuk melanjutkan bisnis.

Lubben mengatakan, faktor kunci lain yang membedakan GM dengan
Chrysler adalah adanya rencana kerjasama Chrysler dengan produsen
otomotif Italia Fiat. “Hal itu akan berdampak baik bagi Chrysler, di
mana kasus GM tidak seberuntung itu,” paparnya.

Namun Brinley dari AutoPacific, memiliki pandangan yang berbeda. Dia
bilang, GM akan sangat diuntungkan karena tidak adanya merger dengan
perusahaan otomotif lain. Sebab, proses kebangkrutan sendiri sudah
sangat kompleks. “Saya rasa itu merupakan sebuah keuntungan. GM, di
satu sisi, bisa menentukan sendiri arah perusahaannya,” jelas Brinley.

Sekadar tambahan informasi, GM memiliki sekitar 6.000 dealer dan
berencana memangkas sekitar 2.600 di antaranya. Angka tersebut jauh
lebih banyak dibanding Chrysler. Sejauh ini, GM sudah memberitahukan
bahwa sekitar 1.100 dealer yang akan ditutup. Sedangkan Chrysler telah
meminta izin pengadilan untuk menutup 789 dari 3.200 dealer yang
dimilikinya.


Barratut Taqiyyah


------------------------------------

+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke