Kamis, 21 Mei 2009 | 08:44 WIB
        
                                NEW YORK,KOMPAS.com-Harga
minyak mentah menembus 62 dollar AS per barel di New York pada Rabu
(20/5) waktu setempat dan merupakan posisi tertinggi dalam enam bulan
terakhir.

AFP melaporkan, kontrak berjangka utama New York,
minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Juli, naik 1,94
dollar AS dari penutupan Selasa, menjadi berakhir pada 62,04 dollar per
barel, setelah menyentuh posisi tertinggi 62,26 dollar.

Minyak
mentah "Brent North Sea" untuk penyerahan Juli, juga mencapai puncak
tertinggi dalam enam bulan pada 61,80 dollar per barel, sebelum
berakhir 1,67 dollar lebih tinggi dari penutupan Selasa menjadi 60,59
dollar per barel di London. Dalam kurang dari tiga pekan, harga minyak
mentah telah melompat 20 persen.

Puncak harga baru pada Rabu,
muncul setelah Departemen Energi AS (DoE) mengumumkan, cadangan minyak
Amerika anjlok 2,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 15 Mei.

Penurunan
itu, jauh daripada ekspektasi pasar turun 700.000 barel dan
mengindikasikan bahwa permintaan energi menguat meski Amerika Serikat
masih dilanda resesi mendalam.

"Lebih besarnya daripada
perkiraan, penarikan minyak mentah dan bensin membuat pekan ini
menyatakan dengan jelas `bullish` (bergairah)," kata Hussein Allidina
dari Morgan Stanley. "Ada sinyal penguatan di pasar minyak mentah untuk
pertama kalinya pada pekan ini," kata dia.

Minyak juga mendapat dukungan dari melemahnya greenback, karena minyak 
dihargakan dalam dollar.

Di
pasar valuta asing, dollar merosot pada Rabu, ke posisi terendah empat
bulan terhadap euro, karena kenaikan kembali saham-saham Wall Street
mendorong para investor untuk keluar dari "safe-haven" (tempat
berlindung yang aman) mata uang AS.

Harga minyak mencapai rekor
tertinggi selama ini di atas 147 dollar AS pada Juli tahun lalu,
sebelum krisis finansial global merebak dengan cepat pada bulan-bulan
terakhir 2008, yang mendorong ekonomi dunia terjerumus ke dalam resesi.

Pada
awal pekan ini, harga minyak telah menyentuh posisi tertinggi enam
bulan, terdorong oleh kenaikan pasar-pasar saham yang mengindikasikan
meningkatnya optimisme untuk pemulihan ekonomi, kata para pedagang.

Kerusuhan di negara produsen minyak Nigeria, juga menambah tekanan naik harga 
minyak.

Kenaikan
harga minyak baru-baru ini "mengesankan di tengah kerasnya penurunan
produksi industri global," kata Ed Yardeni, kepala strategi investasi
pada Yardeni Research.

"Itu memberikan kesan bahwa para pedagang
minyak memperkirakan ketika ekonomi global pulih, pasokan akan mengetat
relatif cepat terhadap permintaan."

"Jika itu terjadi, harga
minyak dapat berbalik naik kembali hingga mencapai 100 dollar AS per
barel dalam skenario ini," kata Yardeni.

be happy, be peaceful, be liberated liberated liberated

Jayadipa

Jayadipa.co.cc


      New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Kirim email ke