Saya "cenderung" sependapat dengan pandangan  Iffan  ini. Beberapa sektor 
memang perlu diwaspadai, seperti durable goods, otomotif, yang gak bisa pulih 
dengan cepat.
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: iffan.l...@gmail.com

Date: Sat, 30 May 2009 01:03:47 
To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Subject: Re: [ob] Deviden Info


Maaf Pak Hmin,

Sy agak kurang setuju dgn pernyataan kalo krisis baru mulai di emerging market..

Hampir semua indikator ekonomi di indonesia malah menunjukkan hal2 yg positif.
Rp menguat, Cadangan Devisa menguat, inflasi terkendali, GDP tumbuh, suku bunga 
menurun, proyek infrastruktur mulai berjalan, indikator penjualan  (kecuali 
automotive) sudah lebih baik dari periode sama tahun lalu..Buying power 
konsumen periode januari-Mei malah sy rasakan membaik bulan demi bulan..Ini 
juga terlihat dari pengucuran kredit dari perusahaan2 financing, dimana mereka 
mengatakan semakin membaik dan meningkat bulan ke bulan.

Sy pribadi optimis di indonesia akan sangat kuat selama faktor politik terjaga 
dan pemilihan presiden berlangsung baik dan sesuai keinginan pasar dan rakyat.
Bahkan byk perusahaan asing yg sdh siap2 menambah investasi di indonesia 
(termasuk perusahaan dimana sy bekerja) ketika pemilu ini selesai dgn aman dan 
baik.
Dari perpajakan pun, skrg sdh jauh lebih baik, walau masih jauh dari sempurna, 
namun sumber pendapatan pemerintah melalui pajak akan tumbuh tinggi. 

Perbankan, hmm boleh tau darimana bpk berpendapat adanya markup? Setau saya 
malah mereka makin enjoy good profit, dimana mereka msh mempertahankan suku 
bunga tinggi dan memperketat seleksi pengucuran kredit (jauh berbeda dgn 
perbankan kita sebelum thn 1997). Masalhnya cuma ada di selisih gejolak kurs 
saja. Selebihnya sy melihat perbankan kita jauh lebih sehat..

Mohon maaf, ini pendapat sy sebagai praktisi/pelaku ekonomi di bidang saya, 
mohon pendapat dari rekan2 yg lain..

Sy pribadi secara longterm (2 tahun ke dpn) bullish utk indonesia baik ekonomi 
maupun pasar modal. Koreksi yg ada malah kesempatan super baik utk menambah 
investasi.

Salam..

Iffan




Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Cougar Boy <boysngi...@gmail.com>

Date: Sat, 30 May 2009 07:34:42 
To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Subject: Re: [ob] Deviden Info


Jujur aja nih
Saya tidak percaya dengan LK sektor perbankan Indonesia.

Feeling saya too much markup. Kalau memang perbankan indonesia tidak ada
krisis..kenapa perbankan Indonesia membagikan deviden lebih kecil dari tahun
lalu ??

Anyway..saya pribadi sejak bulan lalu sudah downgrade perbankan dari
investment ke trading only.

Nah kalau ditanya krisis sudah lewat...nope.. untuk emerging market malah
baru mulai.

Still a long way to go... gold still the best investment at this time

2009/5/30 Hendra Santosa <sa...@budgetmate.net>

>
>
>
> menurut pak hmin tahun kemarin krisis ga pak? kok sekarang hujan dividen
> dimana-mana? berarti kelebihan duit dung cuma ga tahu mau buat apa dan
> mungkin takut buat investasi.
>
>
> --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com <obrolan-bandar%40yahoogroups.com>,
> Cougar Boy <boysngi...@...> wrote:
> >
> > amin-amin...
> > saham gak dikenal bisa bagi deviden juga
> >
> > ha.ha...
> >
> > 2009/5/29 Yudizz <yudiz...@...>
>
> >
> > >
> > >
> > > Jumat, 29/05/2009 11:10 WIB
> > >
> > > *Ramayana bagikan dividen Rp31 per saham*
> > >
> > > oleh : Pudji Lestari
> > >
> > > JAKARTA (Bisnis.com): Rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan PT
> Ramayana
> > > Lestari Sentosa Tbk memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp31
> per
> > > saham bernilai total Rp218,98 miliar, yang setara dengan 50% laba
> bersih
> > > tahun lalu.
> > >
> > > Laba bersih tahun lalu perusahaan itu mencapai Rp429,7 miliar atau naik
> > > dari tahun sebelumnya yang Rp366,8 miliar. Kenaikan laba ini disebabkan
> oleh
> > > perolehan laba kotor perusahaan yang lebih tinggi dan efisiensi biaya
> dalam
> > > perolehan laba atas kurs mata uang asing.
> > >
> > > Laba kotor Ramayana, menurut siaran pers perusahaan itu, naik 15,1%
> menjadi
> > > Rp1,5 triliun dari sebelumnya Rp1,3 triliun pada 2007.
> > >
> > > Marjin laba kotor Ramayana tumbuh 27,6% berkat efisiensi usaha. Saat
> ini,
> > > RUPS tahunan perusahaan itu masih berlangsung di Gedung World Trade
> Center,
> > > Jl. Jend Sudirman, Jakarta.
> > >
> > > Per 31 Desember 2008 Ramayana membukukan penjualan Rp5,5 triliun atau
> naik
> > > dari tahun sebelumnya yang Rp4,8 triliun. Pertumbuhan penjualan ini
> didorong
> > > oleh pertumbuhan toko yang sama (same store growth) sebesar 6,5%.
> > >
> > > Pada tahun lalu Ramayana membuka enam toko baru yang mayoritas terletak
> di
> > > Sumatera dan menutup dua toko yang terletak di Bekasi dan Pasar
> Rawabening
> > > Jatinegara.
> > >
> > > Dengan penambahan dan penutupan toko itu, luas ruang ritel Ramayana
> menjadi
> > > 766.141 m2. Pada tahun ini Ramayana berencana membuka empat toko baru
> dengan
> > > tambahan luas ruang ritel 19.745 m2 atau 2,5% dari luas toko yang ada
> saat
> > > ini.
> > >
> > > Untuk menyikapi perlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini,
> manajemen
> > > menyatakan jumlah pembukaan toko akan lebih konservatif dengan lebih
> banyak
> > > mengevaluasi toko yang ada.(er)
> > >
> > > *bisnis.com*
> > >
> > > <http://web.bisnis.com/openads/adclick.php?n=a8d3a91f>
> > >
> > >
> > >
> >
>
>  
>

Kirim email ke