Dulu memang saya sempat komporin waktu masih di gocap, waktu lapkeu 2008 belum keluar, saat itu emang nggak pantes aja dia dihargai segitu.
Tapi kalo sekarang saya nggak interest. Buat saya harga wajar BTEL sekitar 100-110, di atas itu lupakan deh. Regards, Yudizz Powered by BEI BerbullishT _____ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Prasetyo, Hani Sent: Tuesday, June 02, 2009 3:20 PM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: RE: [ob] Danareksa Rekomendasikan Beli Untuk BTEL Any view pak Yudizz _____ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Yudizz Sent: Tuesday, June 02, 2009 3:08 PM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: [ob] Danareksa Rekomendasikan Beli Untuk BTEL KONTAN - INVESTASI http://www.kontan. <http://www.kontan.co.id/index.php/investasi/news/14779/Danareksa_Rekomendas ikan_Beli_Untuk_BTEL> co.id/index.php/investasi/news/14779/Danareksa_Rekomendasikan_Beli_Untuk_BTE L Selasa, 02 Juni 2009 | 12:06 <http://www.kontan.co.id/index.php/investasi/news/14779/Danareksa-Rekomendas ikan-Beli-Untuk-BTEL> REKOMENDASI SAHAM <http://www.kontan.co.id/index.php/investasi/news/14779/Danareksa-Rekomendas ikan-Beli-Untuk-BTEL> Danareksa Rekomendasikan Beli Untuk BTEL JAKARTA. Analis Danareksa Sekuritas Chandra Pasaribu merekomendasikan beli untuk saham PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dengan target harga Rp 175 per saham. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan Chandra. Pertama, kenaikan jumlah pelanggan BTEL. Hingga kuartal pertama 2009, jumlah pelanggan BTEL telah mencapai 8 juta. Chandra meramal, jumlah pelanggan BTEL bakal tumbuh menjadi 10,2 juta pada akhir 2009 nanti. Kedua, membaiknya kondisi perekomianan. Ini akan menguntungkan pendapatan BTEL yang bergerak di sektor telekomunikasi. Ketiga, BTEL akan melakukan ekspansi di luar Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Tentunya, aksi korporasi ini akan meningkatkan kinerja BTEL di masa yang akan datang. Chandra melihat, BTEL adalah perusahaan halo-halo dengan business model yang tepat. Selain itu, Chandra menghitung, pendapatan per menit atau revenues per minute (RPM) BTEL mencapai Rp 175 per menit. Angka ini hampir menyamai pendapatan Telkomsel, yaitu Rp 200 per menit, dan melampaui pendapatan operator GSM lainnya. Chandra meramal, BTEL akan mencatatkan pendapatan Rp 3,84 triliun, atau naik 37% ketimbang tahun sebelumnya. Sementara, laba bersih BTEL akan meroket 91% menjadi Rp 262 miliar pada tahun ini. Karenanya, dia merekomendasikan beli untuk BTEL dengan target harga Rp 175. Hendra Soeprajitno Powered by BEI BerbullishT This email and any attachments are confidential and may also be privileged. If you are not the addressee, do not disclose, copy, circulate or in any other way use or rely on the information contained in this email or any attachments. If received in error, notify the sender immediately and delete this email and any attachments from your system. Emails cannot be guaranteed to be secure or error free as the message and any attachments could be intercepted, corrupted, lost, delayed, incomplete or amended. Standard Chartered PLC and its subsidiaries do not accept liability for damage caused by this email or any attachments and may monitor email traffic. Standard Chartered PLC is incorporated in England with limited liability under company number 966425 and has its registered office at 1 Aldermanbury Square, London, EC2V 7SB. Standard Chartered Bank ("SCB") is incorporated in England with limited liability by Royal Charter 1853, under reference ZC18. The Principal Office of SCB is situated in England at 1 Aldermanbury Square, London EC2V 7SB. In the United Kingdom, SCB is authorised and regulated by the Financial Services Authority under FSA register number 114276. If you are receiving this email from SCB outside the UK, please click http://www.standardchartered.com/global/email_disclaimer.html to refer to the information on other jurisdictions.
<<image001.jpg>>