- Harian Berita Sore - http://beritasore.com -
Bukit Asam Tetap Ekspansi Di Tengah Krisis Posted By Redaksi On 2 Juni, 2009 @ 3:52 pm In Opini | Comments Disabled Kendati krisis global mendera perekonomian dunia dan berdampak besar terhadap ekonomi nasional, PT Bukit Asam (Persero) Tbk tetap berekspansi tetap pada bisnis pertambangan batu bara di luar Sumatra Selatan. “Kami siap mengembangkan perluasan usaha penambangan batubara di luar Sumsel, mengingat potensi yang ada hampir semuanya telah tergarap,” kata Direktur Utama PT BA, Ir Sukrisno. PT BA menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, di Jakarta, Kamis (28/5) lalu, selain memutuskan pembagian laba kepada para pemegang saham, juga menyampaikan perkembangan kinerja dan program pengembangan Perseroan ini. PT BA mengukuhkan sebagai salah satu BUMN sektor pertambangan yang masih membukukan keuntungan pada tahun 2008. PT BA yang berkantor pusat di Tanjungenim, Sumatra Selatan (Sumsel), memiliki sejumlah unit usaha pertambangan di Tanjungenim Mining Unit, Pelabuhan Tarahan Lampung, Dermaga Kertapati Palembang, Unit Penusahaan Briket di Jakarta, Unit Bisnis Tanjungenim, Unit Usaha Lampung, Unit Pertambangan Ombilin Sumatra Barat, Pelabuhan Teluk Bayur Sumbar, Unit Usaha Serang Banten, Unit Usaha Semarang Jateng, dan Unit Usaha Gresik Jatim. Pada RUPS Tahunan 2008 ini, Sukrisno, didampingi jajaran Komisaris dan Direksi PT BA, sejumlah ekspansi bisnis–termasuk akuisisi beberapa perusahaan tambang di Kalimantan Timur–membeberkan kepada para pemegang saham capaian bisnis Perseroan itu. Sejumlah proyek prestisius juga telah mulai dijalankan oleh PT BA bersama mitra usahanya. “Kami sudah menuntaskan usaha eksplorasi batubara, tinggal menuntaskan pembangunan dan pembenahan infrastruktur yang diperlukan, untuk mencapai target peningkatan produksi dan pendapatan lebih tinggi,” ujar Sukrisno. Pada RUPS PT BA membagikan dividen (keuntungan) Rp371,05 per saham kepada para pemegang saham (publik maupun pemerintah). “Total dividen yang dibagikan sebesar Rp853,9 miliar setara dengan 50 persen dari perolehan laba bersih tahun 2008 yang mencapai Rp1,707 triliun,” kata Sukrisno. PT BA juga mencatatkan angka penjualan sebesar Rp7,216 triliun atau 75 persen lebih tinggi dibandingkan pendapatan usaha tahun 2007 sebesar Rp4,123 triliun. Akuisi Tambang Kaltim PT BA, menurut Sukrisno, siap pula mengakuisisi dua kawasan tambang batubara di Kalimantan Timur. Saat ini perseroan tengah melakukan proses ‘due dilligence’ dengan pertambangan batubara tersebut. “Kami akan fokus pada pengembagan usaha penambangan batubara di Kalimantan, mengingat lebih 50 persen potensi batubara berada di sana. Targetnya akuisisi tahun ini akan rampung,” kata dia pula. Perseroan ini optimistis pada Juli 2009, akuisisi penambangan di Kaltim itu akan rampung dan mulai beroperasi ditangani mereka. Selama tahun 2008, PT BA telah menandatangani perjanjian kredit sindikasi senilai Rp1,64 triliun antara PT Bukit Pembangkit Innovative (anak perusahaan PT BA) dengan Bank Mandiri dan Bank Ekspor Indonesia dalam rangka pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banjarsari dengan kapasitas 2 x 100 Mega Watt (MW) di Kabupaten Lahat, Sumsel. Pada 29 Mei 2008, Perseroan ini juga menyepakati pembentukan perusahaan patungan dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk pengelolaan dan pengembangan angkutan perkeretaapian di Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel), pelaksanaan proyek Railway and Port–pengembangan tambang Banko Tengah Blok Timur, dan pembangunan jalur kereta api serta pelabuhan. Pada 6 Agustus 2008, PT BA juga mendirikan PT Bukit Asam Transpacific Railway yang akan mengelola angkutan kereta api dan pelabuhan baru dari tambang Banko Tengah Blok Timur ke Lampung. Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan dengan PT Transpacific Railway Infrastructure. PT BA juga telah mengakuisisi 51 persen saham PT International Prima Coal di Kaltim serta mendirikan PT Bukit Asam Banko yang akan mengelola tambang Banko Tengah Blok Timur bersama Transpacific. Telah pula ditandatangani kesepakatan bersama perjanjian pemegang saham dengan PT KAI mengenai pembentukan perusahaan patungan PT Kereta Api Trans Sriwijaya. PT BA pada 2 Juni 2008 juga telah mencanangkan pembangunan Taman Hutan Raya Enim untuk mengelola areal pascatambang di Kuasa Pertambangan Air Laya dan Banko Barat, bersama Gubernur Sumsel dan Bupati Muaraenim. Pengembangan usaha PT BA antara lain melalui konsorsium PT Bukit Pembangkit Innovative (BPI) dalam pengelolaan PLTU Banjarsari kapasitas 2 x 100 MW, dengan perkiraan investasi 239 juta dolar AS serta dapat memasok kebutuhan batubara sebanyak sekitar 1,15 juta ton pertahun. PLTU Banjarsari itu ditargetkan mulai beroperasi komersial pada tahun 2012. Pengembangan usaha lainnya berupa Railway Project Tanjungenim ke Tarahan, dengan konsorsium usaha yang memerlukan investasi mencapai 1,06 miliar dolar AS untuk railway dan 19,19 juta dolar AS untuk penambangannya. Panjang rel mencapai sekitar 307 km, kapasitas angkut 20 juta ton batubara pertahun, dan ditargetkan beroperasi komersial tahun 2013. Secara khusus PT BA juga bekerjasama dengan PT KAI untuk mengembangkan jalur kereta api yang permanen dengan target dapat mendukung peningkatan kapasitas angkut dari delapan juta ton batubara per tahun saat ini, menjadi 20 juta ton per tahun. Target pengembangan usaha lain berupa PLTU Banko Tengah dengan kapasitas 4 x 600 MW, melalui dukungan konsorsium usaha investor nasional dan asing, dengan perkiraan investasi mencapai 2,1 miliar dolar AS untuk PLTU dan 14,4 juta dolar AS untuk penambangannya. PLTU itu akan membutuhkan pasokan batubara mencapai 10-12 juta ton per tahun, dan ditargetkan dapat beroperasi tahun 2013. Namun semua program pengembangan usaha PT BA itu, usaha penambangan maupun pembangunan infrastruktur kereta api angkutan batubara, PLTU, dan perluasan penambangan di luar Sumsel, menurut Sukrisno masih sangat bergantung pada dukungan investor, pemerintah dan berbagai pihak. “Kami perlu dukungan pemerintah melalui Departemen Perhubungan, dukungan dari PT PLN dan PT KAI serta para investor dalam konsorsium usaha yang telah disepakati untuk dijalankan,” ujar Sukrisno. Dia menyebutkan rencana pengembangan angkutan khusus batubara dari Bukit Asam Sum Sumsel ke Lampung yang realisasi pengembangan infrastruktur KA baru itu, masih harus menunggu izin Dephub, setelah keluar surat dukungan dari Gubernur Lampung dan Gubernur Sumsel. Diharapkan pada 2009, pengembangan infrastruktur itu bisa mulai berjalan dan tahun 2010 telah dapat berfungsi. Beberapa pengembangan usaha PT BA, antara lain PLTU Banjarsari, proyek jalur KA Tanjung Enim (Sumsel) ke Tarahan (Lampung), dan perluasan jalur KA serta pembangunan PLTU Banko Tengah tetap perlu pula dukungan dari investor. “Sejumlah program dan pengembangan usaha yang mulai dijalankan disampaikan kemajuannya. Namun beberapa rencana ekspansi usaha yang masih dalam tahap studi belum kami sampaikan kepada pemegang saham,” ujar Sukrisno. Efisiensi Meski mengalami kenaikan pendapatan dari penjualan batubara sebesar 12,8 juta ton, dengan total pendapatan sebesar Rp7,2 triliun atau 75 persen lebih tinggi dari pendapatan usaha tahun buku 2007 sebesar Rp4,1 triliun, PT BA juga menyiapkan sejumlah langkah untuk melakukan efisiensi. Target Perseroan untuk meningkatkan kapasitas angkut batubara dari PT Kereta Api (KAI) hingga 2013 mencapai 20 juta ton, diharapkan segera dapat diwujudkan. “Kami optimistis target ini tercapai,” ujar Sukrisno lagi. Menurut dia, pencapaian ini akan didorong oleh tren harga batubara pada 2009 yang membaik, sehingga kapasitas angkutan batubara bisa mencapai 11,6 juta ton dibandingkan 2008 dengan kapasitas angkut batubara 10,8 juta ton. Apalagi volume penjualan diperkirakan tumbuh 11 persen pada tahun ini, kendati sangat bergantung pada kinerja angkut PT KAI menggunakan kereta api batubara rangkaian panjang (babaranjang). Kalau volume penjualan perseroan ditargetkan tumbuh 11 persen, pendapatan perseroan pada 2009 ditargetkan tumbuh mencapai 20 persen. Prestasi Lantai Bursa Kinerja usaha PT BA yang baik pada 2008, juga ditunjukkan pada saat krisis likuiditas global melanda seluruh bursa efek di dunia, selama tahun ini justru menempatkan pada posisi tertinggi sebagai “Top Performing Listed Company” dalam Investor Award 2009, bersama dua emiten lainnya. Semua itu menunjukkan bukti bahwa PT BA merupakan perusahaan yang memiliki kinerja fundamental terbaik dari 396 emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sukrisno menambahkan, bahkan pada Mei 2009, harga saham PT BA pernah mencapai Rp11.400, saat harga saham perusahaan lain masih terpuruk. Pada semester I tahun 2008, lanjut Sukrisno, kinerja perusahaan yang baik telah membuat harga saham PT BA itu terus merambat naik. Harga pembukaan pada 2 Januari 2008 mencapai Rp11.800, naik menjadi Rp16.400 pada 30 Juni 2008, dan mencapai rekor pada angka Rp17.250 pada 2 Juli 2008. Sukrisno menyebutkan pula, saat krisis likuiditas global yang melanda seluruh bursa efek dunia pada Triwulan III 2008 membuat semua saham harganya menukik tajam. Saat itu, harga saham PT BA mencapai titik terendah sebesar Rp3.750. Namun untuk selanjutnya, dibandingkan dengan emiten lainnya yang tercatat di BEI, saham PT BA relatif cepat membaik, sehingga pada penutupan perdagangan saham tahun 2008 harganya menjadi Rp6.900. Pada RUPS itu, Direksi PT BA melaporkan pula kenaikan laba bersih Triwulan I tahun 2009 sebesar Rp920,57 miliar (belum diaudit) atau mengalami kenaikan 221 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2008 sebesar Rp286,39 miliar. Selama periode Januari-Maret 2009, perseroan berhasil membukukan laba per lembar saham sebesar Rp400 (dibandingkan periode yang sama tahun 2008 sebesar Rp124). ( ant/ Budisantoso Budiman ) Article printed from Harian Berita Sore: http://beritasore.com URL to article: http://beritasore.com/2009/06/02/bukit-asam-tetap-ekspansi-di-tengah-krisis/ Click here to print. Ketentuan Copyright Seluruh material (artikel/berita teks dan foto) yang terdapat dalam situs web beritasore.com (http://www.beritasore.com) termasuk logo dilindungi undang-undang hak cipta. Bagi siapa saja yang bermaksud memanfaatkan material (artikel/berita teks dan foto) beritasore.com dengan cara memproduksi ulang, mengutip/menyadur, memperbanyak atau menyebarluaskan sebagian atau keseluruhan material (artikel/berita teks dan foto) yang tercantum di dalam situs web hariansib.com, diharuskan memperoleh ijin dari Beritasore.com. Kirim email ke reda...@beritasore.com