Tapi yg aktif dan banyak duitnya emang batubara..

Cuman jeleknya dia ga focus di kekuatannya pasti bisa jatuh karena serakah..


---------------------------------------------
Sent from my BlackBerry® Bold™
powered by INDOSAT

-----Original Message-----
From: "Yudizz" <yudiz...@gmail.com>

Date: Tue, 2 Jun 2009 18:03:24 
To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Subject: RE: [ob] Percayakah BUMI ke 3000?


Sekedar saran. Kalo kita nggak tau kemana angin bertiup, lebih baik jangan
berlayar.

Fyi, bisnis BUMI itu bukan sekedar jualan batu bara.

Regards,
Yudizz


Powered by BEI BerbullishT

-----Original Message-----
From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
On Behalf Of Aria Santoso
Sent: Tuesday, June 02, 2009 5:17 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [ob] Percayakah BUMI ke 3000?

Pak Rully apakah bisa saya asumsikan artinya Pak Oentoeng dan yang 
percaya dengan statement beliau juga aneh karena mengatakan BUMI akan 
mencapai setengah harga tertinggi?
Waktu BUMI di 8000an yg menghembuskan informasi BUMI akan ke 500 juga 
dianggap aneh ya? :)

saya pribadi tdk tau harganya akan ke mana. jadi ikut arus aja... arus 
aneh yang ke atas kalo bisa kejadian itu namanya keanehan yg menyenangkan.
arus aneh yg ke bawah sy gak mau ikutan. :P

Rully wrote:
>
>
> Kalau Anda percaya, aneh juga... Lha wong induknya aja ngga percaya 
> nilai anak perusahaannya segitu koq!
> Kalau ada yang bisa hitung, berapa proporsi BUMI di BNBR, mestinya 
> bisa lihat bahwa BUMI dari 385 ke 2000an sekarang ini mestinya 
> mengangkat BNBR dari 20 ke berapa?
> Taruhlah proporsi BUMI di BNBR itu 30%. Kalau harga BUMI naik 1.600, 
> artinya BNBR mesti naik 480 rupiah, tapi Yang Empunya BNBR rela 
> menjual BNBR di 90an!
> aneh? Anda yang percaya BUMI harganya 3.000, itulah yang aneh, karena 
> induknya aja ngga melihat harga BUMI sekian.
> Salam,
> Oetomo Rully Susanto
> ========================
> "A lot of people die fighting tyranny. The least I can do is vote 
> against it."
> - Carl Icahn at Texaco annual meeting. Jan. 20, 1988
> ========================
> 






Kirim email ke