Indeks saham katanya adalah leading indikator dari konjungtur ekonomi. Indeks 
merespons tanda-tanda awal kejatuhan atau kebangkitan ekonomi, resesi atau 
recovery.

Saat ini indeks merespons tanda-tanda recovery setelah resesi yang konon paling 
parah sejak depresi besar tahun 30-an. Makanya indeks naik terus. Orang pada 
cepet-cepetan beli saham karena takut kalo ekonomi bener-bener pulih, harga 
saham sudah ada di langit.

Tapi responsnya kok kayaknya  agak kebablasan. Menurut saya, ini lebih karena 
ekses likuiditas. Tiba-tiba ada dana raksasa yang muncul begitu saja kayak 
tsunami dan membeli apa saja: saham, SUN, komoditi dll.  Anehnya, dana ratusan 
trilyun ini gak jelas pada ke mana waktu  credit crunch kemarin, yang 
mengakibatkan bank-bank raksasa bergelimpangan kekurangan likuiditas.  Sekali 
lagi, gak habis pikir, beberapa bulan lalu dana ini diparkir di mana? Bawah 
bantal? 

Mohon pencerahannya.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

------------------------------------

+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke