Kalau harus berdasarkan harga pasar tentunya perlu research yang panjang dan 
harus melibatkan indepent appraisal. 

Apakah bisa ditebak dari asset yang dijaminkan untuk mendapatkan hutang?

Atau mungking ada jalan pintasnya?

Nyontek dari website mbah, BV 

CTRP: 550
KIJA: 123
ElTY: 211
CTRA: 485
LPKR: 270

Kalau ngak salah awal bulan May embah pernah merekomendasikan saham untuk 
invest, ada satu yang di sektor propery yaitu CTRP, is it still valid?





Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "jsx_consultant" <jsx-consult...@centrin.net.id>

Date: Sun, 07 Jun 2009 15:12:57 
To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Subject: Re: [ob] Index Retracement Level for INVESTMENT TARGETING (resend)


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "[ M S ]" <mimpi.sa...@...> wrote:
>
> 
> Di website embah emiten property di rangking berdasarkan PBV...apakah PBV 
> yang paling penting dalam memilih saham di sector property?
> 
> Sorry mbah, cucu udah gatel mau invest jadi banyak tanya.
> 

Sector Property umumnya Current ROEnya kecil jadi kalo pake 
pendekatan ini susah penerapannya.

Jadi terpaksa pakai Price To Book Value (harga saham dibanding
nilai buku).

Yang lebih benar adalah menggunakan harga pasar dari property,
karena nilai buku itu relatif tetap sedangkan harga pasar dari
tanah dan bangunan berubah sesuai bullishnya pasar property.

Harga pasar ini tidak bisa didapatkan dari laporan keuangan tapi
harus dilakukan dengan research lapangan.

Disini kita harus mengandalkan Reseacrh detail seperti yg 
dilakukan pak Danny Diepenhorst untuk saham ELTY dulu. Dia
mengumpulkan property ELTY dimana saja, luasnya dan harga
pasar per m2, baru didapatkan Market value dari propertynya.


> 
> 
> 
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -----Original Message-----
> From: "jsx_consultant" <jsx-consult...@...>
> 
> Date: Sun, 07 Jun 2009 13:51:22 
> To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
> Subject: Re: [ob] Index Retracement Level for INVESTMENT TARGETING (resend)
> 
> 
> --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, noknik <anipuji@> wrote:
> >
> > mhon saran (untuk meneguhkan hati... ), berarti memang sebaiknya menunggu
> > koreksi ya Mbah?... Cuma kadang saya berpikir.. kalau harga saham naik terus
> > shg sudah relatif mahal.... trus kita tetap tunggu koreksi,.. manakala nanti
> > ada koreksi jangan-2 harganya sama dengan harga kalau kita beli sekarang.
> > Jadi musti gmn ya?... Mohon saran nich..
> > 
> 
> 
> Kapan KOREKSI akan datang ? 
> and How low it will go ? 
> Nobody know exactly, so JUST prepare CASH when this happen.
> 
> Jadi engga usah diributin masalah IHSG, yg penting INVESTMENT PLAN
> nya ada. Target sector Property dan Trade bisa mencapai 200%-300%.
> Jadi there is PLENTY OF ROOM.
> 
> Soal IHSG untuk investor sih biasa biasa aja karena untuk setiap orang yg 
> benar selalu ada 1 orang yg salah.
> 
> Sementara Trading aja dulu dan baru Invest saat koreksi dengan 
> TARGET:
> - IHSG 2800 dalam setahun. Say koreksi ke 1800, Target IHSG =
> 2800-1800 = 1000, dalam persen = 1000/1800 = 56%
> - Target Index trading dan property 200%-300% dalam 1 atau 2 tahun.
> 
> 
> 
> > 2009/6/7 jsx_consultant <jsx-consultant@>
> > 
> > >
> > >
> > > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com <obrolan-bandar%40yahoogroups.com>,
> > > Melisa Lais <melisa.lais@> wrote:
> > > >
> > > > At least if MA 50 and 200 Golden Cross already, it is a long term bull
> > > > signal. So, correction is an opportunity, as long correction still above
> > > MA
> > > > 50.
> > > >
> > >
> > > CORRECTION is ALWAYS a LOSS...
> > >
> > > Kecuali anda engga punya barang, baru namanya OPPORTUNITY...
> > >
> > > 
> > >
> > 
> > 
> > 
> > -- 
> > nokniik
> >
>



Kirim email ke