Nilainya itu sekitar - 25 % dr FX Buyer....

> Asing beberapa hari sydah NET SELL lumayan banyak sementara value
> transaksi makin berkurang...kurangi portofolio anda...amankan profit dulu
> sebelum ada koreksi yang besar..
>
>
> INILAH.COM, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada
> pertengahan perdagangan awal pekan ini berhasil merangkak hingga berada
> di area positif. Namun, turunnya harga komoditas dan bursa regional
> yang negatif, berpeluang besar menekan bursa.
> Pada perdagangan Senin (15/6) sesi pertama, IHSG ditutup naik tipis
> 0,886 poin (0,04%) ke level 2.091,829. Indeks LQ 45 naik 0,957 poin
> (0,24%) ke level 407,238. Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai
> Rp 1,81 triliun dengan frekuensi 49.214 kali. Sebanyak 67 saham
> menguat, 115 melemah, 55 stagnan, serta 221 saham stagnan.
> Bursa berhasil naik tipis didukung penguatan sektor aneka industri
> yang naik 1,79%, finansial naik 1,41%, serta manufaktur dan industri
> dasar masing-masing 0,45% dan 0,3%. Sedangkan sektor lain seperti
> tambang, perkebunan, konsumer dan properti melemah.
> Analis PT Optima Securities Ikhsan Binarto mengatakan, IHSG hingga
> akhir perdagangan masih akan bergerak sideways, dipengaruhi fluktuasi
> bursa regional. Pelaku pasar menunggu hasil pertemuan G-8 yang ikut
> menentukan arah IHSG.
> “Indeks butuh sentimen tambahan yang cukup kuat untuk berada dalam
> trend penguatan di tengah tekanan aksi ambil untung,” papar Ikhsan.
> Sepanjang hari ini, indeks akan mencoba bertahan di level support 2.070
> dan resistan 2.110, dengan saham-saham unggulan diperkirakan masih akan
> menjadi pengerak bursa.
> Beberapa saham pilihan yang layak dicermati di antaranya PT Matahari
> Putra Prima (MPPA), PT Darma Henwa (DEWA), PT Indocement Tunggal
> Prakasa ( INTP), PT Hexindo Adiperkasa (HEXA), dan PT Bayan Resources
> (BYAN). “Investor bisa akumulasi saham-saham ini,” tandasnya.
> Panin Securitas juga memperkirakan bursa saham sepanjang pekan ini
> berkonsolidasi mengacu pada pergerakan harga komoditas. Tekanan jual
> berpotensi melanda bursa Indonesia, selama pemodal belum mendapatkan
> ekstra sentimen di pasar berupa sinyal pemulihan ekonomi global yang
> diharapkan akan menopang pergerakan indeks.
> IHSG pun diprediksikan masih akan bergerak mixed dengan potensi
> pelemahan. Harga komoditas pertambangan terutama minyak yang menjadi
> kunci pergerakan indeks menunjukkan terjadinya koreksi terbatas yang
> diperkirakan akan mempengaruhi indeks.
> “Aksi  profit taking tetap harus diwaspadai akibat masih tingginya
> beberapa harga saham yang secara teknikal berada di daerah overbought,”
> ujar Purwoko Sartono dari Panin securities.
> Menurutnya, secara teknikal dari weekly chart terlihat indeks
> membentuk doji star yang mengindikasikan rally mulai tertahan dan
> muncul tekanan jual. “Kami perkirakan indeks akan bergerak dalam
> kisaran support-resistance 2.030-2.120,” imbuhnya. Beberapa emiten yang
> direkomendasikan adalah PT Gajah Tunggal (GJTL), PT Panin Life (PNLF),
> dan PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS).
> Sepanjang pagi hingga siang hari ini, saham-saham yang mengalami
> penguatan antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) naik Rp 300
> menjadi Rp 6.600, PT Bank Danamon (BDMN) naik Rp 100 menjadi Rp 4.425,
> serta PT Astra International (ASII) naik Rp 550 menjadi Rp 24.450.
> Demikian pula PT Bank Mandiri (BMRI) naik Rp 25 menjadi Rp 3.325, PT
> Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) naik Rp 200 menjadi Rp 7.700 dan PT
> Hexindo Adiperkasa (HEXA) naik Rp 150 menjadi Rp 2.500 per lembar.
> Koreksi harga minyak mentah ke level US$ 72 per barel, menekan saham
> yangt berkorelasi dengan komoditas. Saham sektor komoditas yang melemah
> antara lain PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) turun Rp 650 menjadi Rp
> 22.550, PT International Nickel (INCO) turun Rp 75 ke Rp 4.575, PT Bumi
> Resources (BUMI) turun Rp 50 menjadi Rp 2.175, PT Indika Energy (INDY)
> turun Rp 25 ke Rp 2.775, dan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) turun Rp
> 25 menjadi Rp 3.050.
>
>
>
>

Kirim email ke