--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Joe Grunk <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pelayaran: Muatan Kapal Nasional Terus Meningkat > > > Jakarta, Kompas - Sejak Inpres Nomor 5 tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran diimplementasikan, muatan dalam dan luar negeri perusahaan pelayaran nasional menunjukkan pertumbuhan positif. > > Selain itu, jumlah armada nasional yang beroperasi juga semakin banyak. Demikian dikatakan Ketua Umum Indonesia National Shipower Association Oentoro Surya, Rabu (31/1) di Jakarta. Menurut Oentoro, per 31 Desember 2004 total muatan dalam negeri serta luar negeri 177,3 juta ton dan 473,9 juta ton, sedangkan per 31 Desember 2005 tumbuh menjadi 206,3 juta ton dan 492,9 juta ton. > > Tahun 2006 total muatan dalam negeri meningkat 10 persen atau sekitar 226,93 juta ton, sedangkan muatan luar negeri naik sekitar 3 persen atau 507,6 juta ton. "Tahun 2007, kami optimis bisa tumbuh lagi sekitar 20 persen untuk muatan dalam negeri, sedangkan untuk muatan luar negeri naik sekitar 5 persen, "katanya. > > Dia menjelaskan, pertumbuhan tersebut bisa tercapai karena semakin bertambahnya jumlah armada, terutama untuk angkutan komoditas batubara, minyak sawit dan bahan tambang lainnya. Menurut Oentoro, jika target pertumbuhan muatan tersebut bisa tercapai, jumlah devisa negara yang bisa diraup sebesar 400 juta dollar AS. > > "Agar bisa mengambil alih pasar yang dikuasai pelayaran asing, dibutuhkan penambahan armada yang cukup besar. Karena itu, pemerintah harus ikut mendorong perusahaan pelayaran nasional. Kami juga berharap dukungan kuat dari pihak perbankan melalui penyaluran kredit sehingga perusahaan pelayaran dapat membangun kapal baru, "ujar Oentoro. > > Sementara itu, Ketua Kepelabuhan dan Kepabean Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia Tptp Dirgantoro mengatakan, implementasi Inpres Pelayaran secara nyata juga ikut meringankan beban pengguna jasa kepelabuhan. Adanya penurunan biaya penanganan peti kemas di pelabuhan atau THC telah memangkas biaya operasional yang ditanggung pengguna jasa. "Setelah THC diturunkan, biaya yang bisa dipangkas per tahun sekitar 300 juta dollar AS," ujarnya. > >
Sebenarnya ulasan tsb benar2 NEWS.... Masalahnya BD bekalnya masih kurang, buat yg pengen tahu gajah2 lagi MENGGERAYANGI BaLiTA yah sekarang2 ini. Antrian bid offer saja sdh berubah dibandingkan minggu lalu. Note: Saya ndak berani ngomong banyak tentang saham ini, karena BANYAK yg sudah pinter. Stay calm aja dehÂ…