Miranda Goeltom: Masih Ada Ruang untuk Pemangkasan Suku Bunga BASEL, SWISS. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom mengatakan, ia masih melihat adanya ruang untuk pemangkasan suku bunga acuan. Ia juga menghitung inflasi sepertinya bakal anjlok ke level yang cukup rendah dari prediksi bank sentral pada akhir tahun ini. Hal ini ditegaskan hari Minggu (29/6) waktu Switzerland.
"Masih ada ruang untuk bergerak, namun seberapa besar dan kapan, itu adalah pertanyaan lain," tegasnya di sela-sela pertemuan Bank for International Settlements. Menurutnya, yang pasti tingkat inflasi akan terus menyusut. "Tingkat inflasi akan berada di level yang cukup rendah dari yang pernah ada, dan saya kira di akhir tahun ini akan mendekati ke level yang sangat rendah dari target kami," imbuhnya. Awal bulan ini, bank sentral memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 7%; turun dari level tertingginya di bulan Novermber tahun lalu yang sempat menyentuh 9,5%. Consumer price inflation per Mei 2009 sebesar 6,04% setelah sempat melejit hingga 12,14% pada bulan September 2008. Sementara itu, bank sentral memprediksi inflasi tahun ini bergerak sekitar 5-7%. Miranda mengatakan, Indonesia, seperti halnya negara lain, memprdiksikan pemulihan perekonomian bakal terjadi tahun depan; sehingga sangat penting untuk tetap menekan inflasi. Saat ini, inflasi sudah cukup menopang aktivitas perekonomian di Indonesia. Untuk merangsang perekonomuian domestik, pemerintah berencana menggerojokkan stimulus fiskal sebesar Rp 73,3 triliun atau setara dengan US$ 6,91 miliar tahun ini. Angka ini lebih besar dari tax breaks untuk industri. Kuartal pertama tahun ini, perekonomian Indonesia tumbuh 4,4%. Organizatuion for Economic Cooperation and Development (OECD) mencuatkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepertinya bakal melambat menjadi 3,5% tahun ini dari 6,1% tahun 2008. Nantinya, OECD memprediksi, perekonomian Indonesia bakal menggelinding 4,8% di tahun 2010. OECD juga menyatakan, siklus pemangkasan suku bunga acuan bakal menemui titik akhirnya. Pasalnya, aktivitas perekonomian sudah mulai menggeliat. "Mayoritas pejabat bank sentral berpikir bahwa kita tidak lagi melihat adanya ancaman dari tekanan inflasi dalam waktu dekat. Kami tidak milihatnya tahun ini, dan kemungkinan hingga akhir tahun depan," tandas Miranda. Namun, imbuh Miranda, sangat penting untuk mulai memikirkan bagaimana keluar dari kebijakan stimulus ini. Hanya saja, BI belum membicarakan hal tersebut dengan lebih spesifik. "Prioritas pertama saat ini adalah bagaimana menjaga perekonomian terus menggelinding sehingga kita bisa mengurangi dampak krisis," katanya. http://www.kontan.co.id/index.php/keuangan/news/16672/Miranda-Goeltom-Masih-Ada-Ruang-untuk-Pemangkasan-Suku-Bunga