Mba,

 

Kalau mengenai pajak, pelaporannya bagaimana ya?

Apa harus tiap bulan melapor ke pajak?

 

Thanks,

FW

 

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On 
Behalf Of elvira raven
Sent: Thursday, July 30, 2009 6:55 AM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [ob] "PEDAGANG" dan "TRADER" .. by anggun trader

 

  



http://angguntrader.blogspot.com/


Rabu, 2009 Juli 29


 <http://angguntrader.blogspot.com/2009/07/pedagang-dan-trader.html> "PEDAGANG" 
dan "TRADER"


Saat blog ini dibuat DOW minus 0,49%, kondisi IHSG sulit untuk rally, mengingat 
IHSG dalam kondisi jenuh beli, kemarin Hangseng minus besar, ada yang bilang 
karena China menurunkan harga minyak, ada yang bilang harga saham di China udah 
kemahalan, yang jelas harga saham pertambangan kemarin naik terlalu cepat, 
padahal minyak belum sampai ke 70 U$, harga minyak keburu koreksi kembali.
Sambil menanti timing yang tepat, saya mencoba menulis persamaan dan perbedaan 
"Pedagang" dengan "Trader", karena naluri pedagang sangat berpengaruh dalam 
trading.

PERBEDAAN :
PEDAGANG/PENGUSAHA :
1. Harus mengetahui dan mengerti bidang usaha sebelumnya.
2.. Harus beli lahan tanah atau bangunan (minimal sewa lahan/toko).
3. Harus beli mesin (untuk yang mendirikan pabrik).
4. Harus beli bahan baku.
5. Harus punya karyawan.
6. Harus mempunyai perijinan.
7. Harus mempunyai pembukuan buat perhitungan perpajakan.
8. Harus cari customer/Pelanggan.
9. Harus berani kasih hutang (Jaman sekarang susah cari pelanggan cash).
10. Berapa nilai penyusutan mesin, biaya karyawan, dll.
11. Kalau Perusahaan tersebut tidak maju, berapa kerugiannya yang mencakup 
antara lain :
a. Toko/Pabrik dijual laku berapa?
b. Mesin mungkin hanya dihargai separo bahkan kurang.
c. Berapa bahan baku yang belum dipergunakan? Apakah boleh dikembalikan kepada 
distributor/penjualnya?
d. Berapa pesanggon yang harus dibayar kepada karyawan.
e. Berapa piutang yang tidak dapat tertagih? (Piutang lancar akan menjadi macet 
ketika pelanggan tidak dipasok lagi oleh kita).
f. Terakhir kita masih dikejar-kejar pajak, karena kewajiban pajak tetap harus 
kita bereskan terlebih dahulu.

TRADER :
1. Sebagai Trader jelas harus mengerti cara trading yang baik.
2. Tidak perlu membeli lahan tanah, bangunan, mesin, karyawan, perijinan, 
pembukuan, karyawan.
3. Tidak perlu mencari pelanggan, tidak ada saham yang dihutangkan. He3x
4. Tidak ada biaya penyusutan.
5. Kalau kita kaya dari keuntungan saham, tidak perlu pusing membayar pajak 
lagi, karena sudah pajak sudah dipungut final oleh Sekuritas, kecuali kalau 
kita dapat deviden (masih perlu diperhitungkan lagi di SPT PPh).
6. Kalau kita selalu menderita kerugian terus, kita batasi misal 20% dari 
modal, uang 80% kembali, tanpa harus kerugian lahan, mesin, bayar pesangon, dan 
tidak ada piutang, dan terakhir kita tidak akan dikejar-kejar oleh Pajak.

Oleh karena itu kalau kita menempatkan diri sebagai “TRADER”, alangkah 
bijaksananya kalau kita harus menyadari bahwa yang kita lakoni adalah berurusan 
dengan uang, maka :
1. Sebelum kita menguasai betul ilmunya, pergunakan sebagian kecil uang anda 
tersebut untuk trading (belajar trading), misal kita punyai uang 100 juta, 
trading dulu aja 5jt s/d 10 jt.
2. Sekalipun kita telah menguasai ilmu FA (Fundamental analis) dan TA (Tehnikal 
Analis), resiko kerugian selalu ada, tidak mungkin bisa 100% untung terus, oleh 
karena itu selalu siapkan trading plan anda, sebelum masuk membeli, berapa 
target jual saham anda? dan apabila market berbalik arah, diharga berapa anda 
harus Cut Loss.
3. Dalam menggunakan uang anda, berapakah uang anda yang anda merasa nyaman 
dibelikan saham tersebut? Ini sangat penting karena ketika beli 10 lot hati 
bisa tenang, begitu beli 1000lot walaupun bisa cuan, hati sudah tidak tenang 
lagi. Ha3x, begitu hati tidak nyaman, maka begitu cepat kita cut loss, padahal 
still profit. oleh karena itu factor psikis yang lebih banyak berpengaruh akan 
kerugian trader dibandingkan FA dan TA.
4. Tentukan time frame anda, apakah anda pemain daily trader, swing trader, 
dlsb.
5. Jangan terlalu banyak acak pilih saham, kalau kita ambil beberapa saham 
berfundamental bagus, seperti Astra grup, Perbankan BBCA, BBRI, BMRI, 
Pertambangan dan Perkebunan, itu aja udah cukup repot untuk menguasai alunan 
gerakan saham tersebut, dan cukup cuan dari saham tersebut.
(Lihat’lah PENGUSAHA/PEDAGANG yang berhasil adalah Pengusaha yang rajin dan 
konsentrasi dalam 1 bidang usaha saja, bahkan perusahaannya telah turun temurun 
sejak kakek’nya ke bapak’nya, ke anak’nya, ke cucu’nya). Ha3x.

PERSAMAAN :
- Baik Pedagang dan Trader harus menguasai bidangnya.
- Harus konsen dalam bidangnya, oleh karena itu trader jangan terlalu banyak 
memilih dan berpindah2 saham, seperti disebut di atas. (Lebih mudah menangkap 
1-2 ekor ikan di aquarium dibandingkan menangkap 5-10 ekor ikan sekaligus).
- Feeling pedagang sangat bisa dipakai oleh Trader, contohnya ilmu candle stick 
malahan dibuat oleh seorang pedagang beras di Jepang pada tahun 1800an.

So kedepannya saya mungkin akan lebih banyak bolak balik membahas beberapa 
saham saja, agar pembaca bisa memakluminya kenapa yang dibahas kok saham 
itu-itu saja, padahal "keuntungan" itu selalu timbul ketika terjadinya 
perubahan harga.
Misalnya bagi yang membeli INCO tadi diharga 4075 tentu bisa menjual lagi di 
harga 4150 dalam beberapa menit saja.

Ulasan lengkap di : http://angguntrader.blogspot.com/


Anggun Trader


We are not great when we start, but we must start if we want to be great

 



Kirim email ke