Setelah manajemen BUMI dengan sukses menerbitkan paket REPO saham BUMI yang lalu,..sekarang BUMI hadir dengan Paket Baru Obligasi Konversi BUMI. Akankah menguntungkan investor atau manajemen BUMI ? Yang belajar dari sejarah, tentu bakal bisa menebak, kemungkinan besar ending storynya nanti bakal bagaimana
2009/8/4 Data Saham <datasaha...@yahoo.com> > > > Investor yang pegang obligasi mestinya berusaha keras agar harga BUMI > naik... > > > <http://www.indovestor.com>Obligasi konversi yang akan diterbitkan > Enercoal Resources, anak usaha PT Bumi Resources (BUMI) berpotensi > menguntungkan investor. Pasalnya, investor bisa mengkonversi obligasinya > pada saat valuasi saham ini sudah tinggi. > > Ariawan, analis pasar obligasi Trimegah Securities mengatakan obligasi > konversi sangat menguntungkan investor. Pasalnya, investor memiliki opsi > menukarkannya dengan saham atau uang. Dalam jangka waktu tertentu, investor > bisa mengkonversikan obligasinya ke sejumlah saham dengan harga yang sudah > ditentukan di awal. > > Jika harga saham pada saat jatuh tempo ternyata lebih tinggi dari yang > disepakati di awal, investor bisa mentransaksikannya. “Di situlah letak > keuntungan investor,” katanya kepada *INILAH.COM*, di Jakarta, Selasa > (4/8). Sebaliknya, jika harga sahamnya jatuh, investor bisa tetap > mendapatkan keuntungan sesuai kupon yang ditentukan. > > Menurut Ariawan semua nilai transaksi sudah ditentukan di awal seperti > berapa harga konversi, kapan jatuh temponya dan opsinya di tahun ke berapa. > Ariawan mencontohkan, opsi per lembar saham Rp 3.000 pada tahun ketiga. Jika > obligasinya senilai Rp 3 miliar, maka dibagi Rp 3.000 sama dengan 1 juta > lembar saham. > > “Jika pada saat konversi ternyata saham BUMI sudah berada pada level Rp > 4.000, maka investor sudah untung 33,3% atau Rp 1.000 per lembar sahamnya,” > paparnya. > > BUMI melalui anak perusahaan, Enercoal Resources sudah memulai proses > pembentukan harga (*book building*) rencana penerbitkan obligasi konversi > senilai US$ 375 juta. Obligasi konversi itu memiliki kupon 9,25% yang jatuh > tempo lima tahun hingga 2014. Penerbitan obligasi konversi oleh Enercoal > Resources, akan dijamin Bumi Resources. > > Sedangkan keuntungan bagi BUMI sendiri, lanjut Ariawan, jika investor > menkonversi obligasi BUMI ke saham, perseroan tidak terbebani lagi dengan > pembayaran utang. “Cukup dibayar dengan saham yang dimiliki perseroan,” > imbuhnya. > > > Karena itu, secara umum penerbit obligasi tidak akan menimbulkan risiko di > masa yang akan datang. Bahkan sama-sama menguntungkan. “Itu merupakan salah > satu pilihan untuk menarik investor apakah suatu saat nantinya dikonversi > atau tidak,” tuturnya. > > Sementara obligasi Itulah yang membedakan obligasi biasa dengan obligasi > konversi. Obligas konversi berbeda dengan obligasi biasa. Jika obligasi > biasa, pada saat jatuh tempo hanya mendapatkan dananya saja sementara > konversi bisa memilih uang atau saham. ”Hak mengkonversi atau tidak adalah > hak investor,” imbuhnya. > > > Pada saat penukaran obligasi pun, menurutnya tidak akan mendilusi > saham-saham BUMI yang dimiliki publik. ”Karena, saham-saham untuk konversi > sudah dipisahkan atau dicadangkan oleh perseroan sebagai penerbit obligasi,” > ucapnya. > > Sebelumnya, SVP Investor Relations BUMI Dileep Shrivastava, melalui pesan > singkatnya kepada *INILAH.COM*, mengatakan bahwa BUMI Rabu (5/8) besok, > akan mengumumkan harga obligasi konversi secara formal. > > > “Akan diberitahukan besok, sebaiknya jangan berspekulasi dulu. Tunggu > saja,” ungkapnya mengkonfirmasi kisaran harga obligasi konversi yang > diterbitkan perseroan. > > Dileep menjelaskan, obligasi konversi yang ditawarkan perseroan telah > mengalami *oversubscribed* lebih dari US$ 100 juta dari penawaran awal. > ”Saat awal dibuka sebesar US$ 200 juta, sekarang US$ 375 juta. Itu > mencerminkan ketertarikan investor,” terangnya. > > Perseroan berniat untuk menerbitkan obligasi konversi melalui Enercoal > Resources Pte Ltd, anak usaha BUMI yang sahamnya dimiliki 100% oleh > perseroan, senilai US$ 375 juta. > > Menurut pengamat pasar modal, David Cornelis, berdasarkan perhitungan dalam > keterbukaan yang dipubliksikan perseroan pekan lalu melalui perbandingan > harga sahamnya di pasar, harga obligasi per unitnya berkisar Rp 3.366,91. > > Respon investor terhadap penerbitan obligasi konversi sebesar US$ 375 juta > ini cukup baik. ”Sekitar 50-60 investor telah menyatakan minatnya, bahkan > sejumlah *hedge fund* telah menyiapkan dana hingga US$ 175 juta sebelum > masa penawaran obligasi ini rampung pada 5 Agustus mendatang,” pungkasnya. > > > >