Olah Raga Saat Berpuasa
Olah raga merupakan bagian yang penting dalam menjaga kesehatan, dan sebaiknya dilakukan secara teratur. Namun, porsi olah raga harus disesuaikan dengan kondisi badan. Pada saat menjalankan ibadah puasa, sebaiknya olah raga juga tidak ditinggalkan. Akan tetapi, tentunya ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar olah raga tersebut tidak membahayakan tubuh dan tidak menganggu puasa Anda. Sebagai seseorang yang berpuasa, asupan cairan seseorang tentunya terbatas. Asupan cairan terakhir Anda adalah pada saat sahur, dan baru akan minum kembali setelah berbuka. Jadi, ada periode tidak ada asupan cairan sama sekali. Hal ini perlu diperhatikan untuk mengatur waktu latihan Anda. Anda sebaiknya menghindari berolah raga di suasana yang panas, pagi, maupun siang hari karena akan mempercepat kehilangan cairan melalui keringat Anda. Selain itu, berolah raga saat panas dalam keadaan cairan yang terbatas juga dapat menimbulkan heat stroke (suhu tubuh terlalu tinggi). Oleh karena itu, berolah ragalah di waktu sore hari, dekat dengan waktu berbuka. Selain agar dapat segera menggantikan cairan Anda yang hilang (tidak terlalu lama menunggu waktu berbuka), juga pada umumnya waktu-waktu tersebut cenderung sudah tidak terlalu panas, sehingga Anda akan terhindar dari bahaya kekurangan cairan dan heat stroke. Selain waktu latihan, hal lain yang penting Anda perhatikan adalah jenis olah raga yang akan Anda lakukan. Sasaran olah raga saat Anda berpuasa sebaiknya adalah untuk menjaga kebugaran tubuh. Oleh karena itu, pilihlah olah raga-olah raga yang memiliki komponen aerobik yang tinggi, seperti joging, berenang, bersepeda, atau berjalan kaki. Olah raga di pusat kebugaran, aerobik boleh dilakukan asal disesuaikan dengan kondisi tubuh Anda. Namun, ada hal yang perlu diingat, Anda juga jarus memerhatikan intensitas olah raga. Anda sebaiknya mengurangi intensitas olah raga Anda dibandingkan yang biasa dilakukan saat Anda sedang tidak berpuasa. Hal ini disebabkan intensitas olah raga yang tinggi akan memaksa tubuh berkerja keras untuk memenuhi kebutuhan tenaga Anda, sedangkan cadangan nutrisi tubuh Anda yang dibutuhkan untuk tenaga relatif lebih terbatas. Sebaiknya Anda berolah raga dengan intensitas rendah, antara 60-70% denyut nadi maksimal Anda (denyut nadi maksimal Anda secara kasar dapat Anda hitung dengan rumus: 220-[usia]). Pengukuran denyut nadi yang teratur dapat Anda lakukan sendiri. Mintalah informasi ini kepada dokter Anda dan minta beliau untuk mencontohkan cara mengukur denyut nadi yang benar. Dengan demikian, Anda tahu kapan harus membatasi diri Anda ketika berolah raga. Apabila Anda ingin berolah raga dengan beban, sebaiknya dilakukan dengan intensitas yang lebih rendah dari yang biasa Anda lakukan. Seperti sudah saya katakan sebelumnya, Anda adalah orang yang tepat untuk menyadari kemampuan tubuh Anda sendiri. Namun, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, mintalah pelatih Anda untuk ikut menentukan jumlah beban yang masih dapat Anda toleransi. Untuk frekuensi, berolahragalah tiga kali seminggu agar latihan Anda optimal dan waktu pemulihan juga cukup. Frekuensi yang lebih sering akan mengakibatkan terjadinya over exercise dan Anda akan mudah mengalami kebosanan/kejenuhan karena rutinitas tersebut. Selain itu, tubuh Anda belum pulih secara sempurna dari setiap sesi olah raga Anda. Hasil olah raga kebugaran akan tercapai apabila Anda berolah raga minimal 20-30 menit setiap sesinya, dengan intensitas seperti yang sudah disebutkan di atas. Sudah ada penelitian yang membuktikan, durasi ini adalah yang paling tepat karena bila menghabiskan waktu lebih lama di gym, hasil Anda akan kurang maksimal. Tentunya yang saya sampaikan hanya petunjuk secara umum dan kurang spesifik untuk masing-masing individu, karena dalam berolah raga terdapat variasi antarindividu. Saya sarankan sebaiknya Anda berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter yang memperdalam bidang kedokteran olah raga (sports medicine) sebelum memulai berolah raga untuk mendapatkan petunjuk yang lebih spesifik, juga program latihan yang terencana dengan baik. Selain itu, apabila saat berolah raga Anda merasa tidak nyaman atau timbul keluhan apa pun, hentikanlah olah raga dan segera berkonsultasi ke dokter. salam,Albert I. sumber dr. Novi