yg mo beli reksa silahkan yg mo beli saham silahkan, bebas kok keduanya sama sama beresiko.
Sayangnya pengetahuan ttg unit link di kalangan masyarakat kita masih minim jadi yaa gitu dehh banyak agen2 asuransi kurang ttg keterbukaan/sosialiasi produknya ke masyarakat. Tanya kenapa? Membeli Unit Link, hampir sama halnya dengan membeli Asuransi Jiwa dan Reksa Dana sekaligus. Padahal Reksa Dana sendiri adalah bentuk investasi yg dikelola oleh sebuah Perusahaan Manajemen Investasi ke dalam sejumlah produk investasi seperti Saham, Obligasi dan instrumen Pasar Uang. Jadi mending kalo beli asurasni Jiwa jangan yg ada unit linknya, lebih bermanfaat yg ada asuransi kesehatannya. On 5/1/07, budi machribie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Bung Siswa, maaf rupanya harus memberi pencerahan tambahan Risk averse & risk taker itu kan dilihat dari pihak orang yang melakukannya. Produk kombo dilakukan oleh 2 perusahaan yg berbeda dan bukan oleh 1 perusahaan. Admin fee dibebankan oleh 1 perusahaan dan bukan oleh 2 perusahaan yaitu oleh Sunlife saja. Investasi = bersifat jangka panjang yaitu menanamkan modal/uang > 1 tahun tidak seperti "spekulasi" yg harus dimonitor dari hari ke hari, mingguan/bulanan. * * *Seperti di Trading maka jualan apa saja pasti ada yang berhasil dan ada yang tidak berhasil, coba hubungi teman yang berhasil dan tanya pendapatnya* *Untuk berhasil selain "product knowledge" anda harus ikuti moto ini "You have to be tough, brave and also smart to succeed"* * * *Apakah hasil kinerja berikut ini bukan bukti dari return of capital yg cukup berarti *Tahun 2003 memberi hasil 41.77%, Tahun 2004 memberi hasil 51.61%, Tahun 2005 memberi hasil 22.31%, Tahun 2006 memberi hasil 53,84% angka2 itu real bukan iming2. Tidak berbeda dengan Reksadana maka nilai Investasi dapat di TOPUP/Withdraw atau Switch, bedanya ahli waris tetap mendapatkan UP asuransi apabila hasil investasi unit karena sesuatu hal berada dibawah nilai UP tersebut. Hal itu memberi perasaan agak aman bagi yg mempunyai sifat "risk taker" atau sebaliknya bagi yang "risk averse" ketika melakukan jual/beli unit Semoga ulasan tsb menjawab pertanyaan anda Budi machribie ------------------------------ *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto: [EMAIL PROTECTED] *On Behalf Of *Siswa Rizali *Sent:* 30 April 2007 15:01 *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com *Subject:* [obrolan-bandar] Re: Reksadana heran nih. bagaimana 2 hal yg berbeda dikombinasikan dalam satu paket dan bisa jadi lebih baik??? asuransi: risk averse. investasi: risk taker. bukannya yg terjadi: 1. premi asuransi unit link jadi lebih mahal. 2. optimal return investasi tidak tercapai. belum lagi double fee Adm di asuransi + reksadana. teman2 saya yg jual asuransi juga suka bilang: sebenarnya rugi ikut asuransi unit link. cuma susah jualan asuransi tanpa iming2 investasi kepada nasabah di Indonesia. apa tidak lebih baik: 1. beli pure asuransi dengan coverage maksimal. 2. pure invest sesuai dengan risk appetite. salam, rz